"kau adalah dosa terbesarku"
***
taehyung mengambil tempat duduk yang sama seperti biasa. wajah gadis yang baru saja berpapasan dengannya mengingatkan nya dengan seseorang. tapi siapa?
"ini tuan taehyung" kata salah satu pelayan memberikan taehyung ice americano. mereka selalu hafal pesanannya. taehyung membalas nya dengan senyuman walau tak terlihat jelas karna dia memakai masker.
"aku seperti pernah melihatnya. tapi siapa?" taehyung berpikir keras. dan BAMM dia mengingatnya.
"bukankah itu jung yerin?" taehyung terkejut setelah mengingat kalau yang dia temui barusan adalah putri dari mangsanya.
dia segera keluar dari cafe, melihat ke kanan dan ke kiri. dia berlari asal ke kiri. firasatnya yerin melewati jalan ini.
###
yerin sedang menunggu bus. ini sudah jam 8.00 malam. dia pasti akan kena marah. dan dia berpikir jika mungkin akan sedikit lama karna hanya sedikit bus yang beroperasi. dia mengusap-ngusapkan tangannya dimantelnya yang tebal. semakin malam semakin dingin.
'sial' kata yerin. tidak seharusnya dia mampir ke cafe itu. dan yang lebih menyebalkan lagi handphone lowbat. tidakkah ada yang lebih sial lagi?
'hossh hossh' yerin terkesiap melihat seorang lelaki yang tiba-tiba berdiri disebela bangku yang ia duduki. apakah dia kesialan selanjutnya?
"kau sendiri saja" ucapnya memandang ke jalan.
dia bertanya padaku? "maaf, apakah anda berbicara pada saya?" tanya yerin.
"apakah ada orang lain selain kita disini?" tanyanya masih memandang jalan.
"ahh, maaf. aku kira kau berbicara dengan hantu" kata yerin. alasan macam apa yang kau katakan?
'aku tak percaya dia bisa masuk universitas tinggi' pikir taehyung.
"apa yang kau lakukan disini sendirian? tanya taehyung.
"aku sedang menunggu bus" kata yerin.
taehyung ayo pikirkan sesuatu. yerin bukanlah seseorang yang biasa dimata taehyung, melainkan yerin adalah umpan untuk mempercepat tugasnya. tiba-tiba terlintas ide di otak.
"bagaimana jika kau pulang bersamaku saja?" tanya taehyung.
ya, ini adalah ide bagus. lumayan, aku jadi mengetahui rumahnya.
"tidak usah, sebentar lagi bus nya akan datang"
"mana ada bus jam segini? aku dengar bus tidak berporasi pada jam segini"
"yasudah, aku akan pulang sendiri" kata yerin bangkit dari tempat duduknya.
"lebih baik kau pulang denganku" tawar taehyung kembali.
"maaf, tapi ayahku mengajariku untuk tidak menerima tawaran dari orang lain" kata yerin.
'aku ini bukan orang lain bagimu yerin' geram taehyung.
yerin langsung segera berjalan ke arah asal yang bahkan dia tidak tahu. jujur, sekarang dia sedang dilanda perasaan takut karna pertemuannya dengan taehyung. dia takut taehyung akan melakukan hal yang macam-macam dengannya. dia lebih memutuskan untuk pergi saja.
"jalan disana sangat gelap, tidak ada satupun lampu yang menerangi" kata taehyung. yerin mendengar itu tapi ia mengabaikannya.
"dan kudengar disana banyak anak geng motor" coba taehyung sekali lagi. tapi nihil. yerin terus berjalan.
"DAN BANYAK PEMBUNUH" teriak taehyung semakin asal. padahal dialah seorang pembunuh.
yerin terdiam di tempat. pembunuh? yerin kembali mengingat kata eunha soal pembunuh sadis itu. yerin tidak mau mengambil resiko besar dalam hidupnya. dia pun berbalik.
taehyung tersenyum penuh kemenangan kara berhasil merayu yerin.
yerin pun berdiri didepan taehyung
"kenapa kau menawari ku untuk pulang bersamamu?" tanya yerin.
"karna kau adalah seorang perempuan. dan aku tidak bisa membiarkan seorang perempuan berjalan sendirian pada malam hari" kata taehyung.
"kau tidak akan melakukan hal aneh kan?" tanya yerin
"untuk apa? lebih baik aku mencari yang lebih mantap dari kau" kata taehyung.
"baiklah, aku mau pulang bersama mu" kata yerin.
yes, permainan sedang dimulai.
--------------------------------------------------------------------------------------
thank you for reading our fifth part. i need your heart~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rookie [KTH - JYR]✔️
Fanfiction[END] •• "Kamu telah merubah latar belakang ku" - KTH "Latar belakang mu lah yang membuat ku menjauh" - JYR "Aku menyebut mu rookie" - KTH "Aku tak pantas kau sebut rookie" - JYR ••• "Latar belakang bukanlah masalah, rookie tetaplah rookie" - KTH/JYR