"apakah janji dibawa mati?"- Promise
Janji adalah sebuah hutang hidup. Aku pernah memegang sebuah janji yang sejak dahulu aku tekankan di dalam hidupku. Sebuah kejadian suram yang selalu menghantuiku membuatku mengucapkan kalimat ini menjadi sebuah janji hidup. Tapi, seakan semuanya menjadi hilang dan pergi begitu saja. Setelah ku mengenalnya, ku pikir janji yang ku ucapkan dulu hanyalah luapan emosi ku yang terlalu berlebihan. Tetapi, janji adalah janji. Aku tak tahu sampai kapan aku memendam janji ini. Akankah ku bawa hingga mati? -Kim taehyung.
"apakah semua pembunuh itu sama?" - Killer
Pembunuh, orang jahat. Dua kata itu cukup mendeskripsikan kata-kata mereka. Seumur hidupku, tidak pernah aku mengenal orang jahat seperti dia. Aku selalu memperlakukan semua orang sesuai dengan ajaran orang tuaku. Aku memang terlewat penurut. Tapi siapa sangka? sejak awal aku tidak menyadari bahwa ia adalah pembunuh. Jadi, selama ini aku memperlakukan nya dengan perilaku yang sopan dan sewajarnya. Tapi, mengapa respond nya terhadap perlakuanku tidak seperti pembunuh pada umumnya? Apakah semua pembunuh itu sama? Kurasa tidak. Mereka mempunya cerita masing-masing. -Jung Yerin
"kau adalah dosa terbesarku"- Teror
Semua orang pasti pernah berdosa. Termasuk orang jahat sepertiku. Dahulu, aku tak mengerti apa artinya dosa. Menurutku, hal ini menjadi sesuatu yang wajar dan tidak salah dilakukan. Selagi aku punya alasan, kenapa tidak boleh? Tetapi, sejak aku menandakanmu sebagai korban selanjutnya, aku akhirnya mengerti apa artinya dosa. Walaupun sudah banyak hal lebih kejam yang aku perlakukan pada orang-orang, namun tidak sebanding dengan caraku mempermainkanmu. Maka dari itu, aku menyebutmu sebagai dosa terbesarku- Kim taehyung.
"aku harus rela menjadi orang lain agar bisa terus bersamamu"- Meet Tae
Mengingat aku pernah membuat sebuah janji yang tak masuk akal ini, tentu saja aku harus melaksanakannya. Entah mengapa, otak ku serasa habis akan ide hanya untuk bisa terus bersamamu. Tanpa kepastian, aku langsung mengatakan bahwa aku orang lain. Awalnya, ide ini terdengar bagus agar aku lebih mudah mendapatkanmu. Tapi, seiring berjalannya waktu, perasaan ku mulai berubah kepadamu. Ingin rasanya mengatakan kepadamu yang sejujurnya sejak dahulu, tapi apa boleh buat? kau takut padaku kan?. Maka dari itu, aku harus rela menjadi orang lain agar bisa terus bersamamu. -Kim Taehyung.
"aku tidak mengira rencana ini akan berakhir seperti ini"- Plan(?)
Untuk membuat tujuanku lancar, tentu saja aku butuh rencana. Sepertinya sangat mudah bagi kita untuk memutuskan rencana. Seakan-akan bahwa kita Tuhan, kita tahu apa yang akan terjadi pada akhirnya. Bahkan rencana ku sudah kupikirkan selama seminggu hanya untuk mendapatkan itu. Tapi siapa sangka lagi? kita bukanlah penentu takdir. Lagi-lagi karna perasaan sial ini. Aku tidak mengira rencana ini akan berakhir seperti ini. -Kim Taehyung.
"berawal dari saat itu lah aku menyukaimu" - Step by step
Ingat pertama kalinya aku datang kerumahmu? aku benar-benar panik. Aku mendapat banyak cerita dari eomma nya. Mendengarnya membuat hatiku sedikit meleleh. Aku yakin sekali ia tertekan jika rencanaku benar-benar berhasil. Aku membawa mu mengelilingi dan melihat pemandangan kota seoul dengan perasaan masing-masing yang berbeda. Kuyakin betul jika perasaanmu pada saat itu sangat senang. Sementara perasaanku? sedang bercampur aduk. Aku sangat senang melihatmu tersenyum, tertawa. Tapi, tidak sebanding lagi saat kau mengatakan bahwa aku orang baik. Padahal kau bilang sendiri kan? pembunuh hanya di deskripsikan oleh dua kata, orang jahat. Sudah bertahun-tahun tak mendengar kata itu. Bahkan dari appa ku sendiri. Tapi kau, orang yang menjadi targetku dengan gampangnya mengatakan bahwa aku orang baik. Dan saat itulah aku sadar, kalau aku menyukaimu. -Kim Taehyung
"aku tidak pernah menyesal melindungimu" - Protect You?
Ingat kan bahwa aku pembunuh? awalnya aku sangat mengedepankan status ku itu. Tapi, setelah menyukaimu, kurasa itu tidak penting. Pada rencanaku, aku akan membuatmu tersiksa tapi pada akhirnya? aku malah melidungimu. Sudah ku katakan, kita bukanlah penentu takdir. Dan apa yang lebih bodohnya lagi? aku bahka tak pernah menyesal melakukannya. Aku bahkan senang melindungimu. -Kim taehyung.
"aku terus mencoba menjauhkanmu dari dia" - Enemy
Karna aku terlalu sayang padamu, aku lebih mirip ibu mu dibanding pembunuh gagal. Sudah kupastikan, aku tak pernah menyesal melindungimu. Tapi aku tak pernah menyangka bahwa dia menargetkanmu sebagai korban nya juga. Mungkin orang berpikir, aku kesal pada nya karna menargetkan appa mu sebagai korbannya juga. Tapi sejujurnya, aku kesal karna ia juga menargetkanmu sebagai korbannya. Aku terus mencoba menjauhkan mu dari dia. Tapi apakah berhasil? pasalnya, latar belakangku dengannya sangatlah berbeda. Walau kami melakukan hal gila yang sama. Tapi, ia tidak pernah terlihat, sedangkan aku sudah menyebar di seluruh korea. Apakah bisa? - Kim Taehyung.
"mulai disaat itulah aku sadar" - Fall
Ya, setiap pembunuh memiliki caranya masing-masing untuk mengincar korbannya. Tetapi berbeda dengan dia. Apakah ia punya otak? ia mengincarku menggunakan perasaan. Jujur, aku belum pernah mengalami jatuh cinta seumur hidupku. Aku hanya menyukai mereka sebagai teman. Tapi berbeda dengan dia. Ia memperlakukan ku dengan tingkah sopannya walaupun aku tahu itu hanya lah acting. Tapi, siapa yang bisa menolak bila diperlakukan seperti wanita beruntung. Ia selalu ada di sisi ku untuk menyemangatiku. Dan sejak saat itulah aku sadar, bahwa aku juga mencintainya. -Jung Yerin
"hal ini rasanya percuma bila dilanjutkan" - it feels stupid
Ya, saat itu aku masih dalam penyamaran bodohku ini. Tapi, aku seakan lupa kalau aku adalah pembunuh. Aku tetap melanjutkan aksi ku sebagai pembunuh yang berusaha melindungi korbannya. Memang tidak tau diri. Tapi, makin kelamaan kebohongan akan terungkap. Cepat atau lambat, ia harus tau siapa aku yang sebenarnya. Jika aku hanya diam dan terus-terusan menggunakan masker, itu akan terlihat aneh kan? hal ini rasanya percuma bila dilanjutkan. -Kim Taehyung.
"janganlah pernah menghindar karna latar belakangku" - it's him
Lagi-lagi tentang statusku yang sudah menahun ini. Apakah mungkin ia akan menerimaku walaupun status ku adalah pembunuh. Kurasa tidak. Akan sulit. Ia pasti akan membenciku. Aku mulai berpikir, haruskah aku memberitahunya? haruskah aku menghindar demi keselamatannya? ternyata tidak. Semua orang memiliki alasan tersendiri di balik kebiasaan buruknya. Termasuk diriku. Maka dari itu, janganlah pernah menghindar karna latar belakangku. Aku tak seperti yang kau pernah bayangkan.
"pilihan yang membingungkan" - WTF?!
Haruskah aku menentang orang tua ku sendiri hanya untuk seorang pembunuh? tapi aku mencintainya. Perasaan ini seperti memaksaku untuk mengikuti dia dan percaya padanya. Tapi di satu sisi, aku sangat mencintai orang tuaku. Aku mengenal mereka lebih dulu sebelumnya. Aku takut mereka akan membenciku jika aku melawan mereka. Tapi, mau dikatakan apa lagi? seseorang akan melakukan hal gila jika ia sedang jatuh cinta. - Jung Yerin.
"dialah takdirmu" - End
Hal ini yang selalu kutunggu. Akhirnya aku bisa mendapatkannya. Walau sangat susah, tapi aku sudah berusaha. Latar belakang buruk tak menjamin perilaku buruk. Don't judge the book by the cover. Berawal dari niat jahat tetapi berakhir pada hasil yang baik. Akhirnya aku bisa menyebutnya menjadi Rookie ku. -KTH;JYR
***
oke buat yang minta Epilog ini aku kasih. Jujur aku gak ngerti sama sekali epilog itu apa bhak. Jadi aku berencana nge gabungin seluruh potongan kata-kata yang ada di setiap chapter kalo kalian perhatiin. (gk diperhatiin juga gpp ko:")) )
aku gak jamin bakal kasih sequel atau kagak karna aku juga bingung kelanjutannya gimana. Tapi aku bawain cerita baru kok judulnya Love my enemy. udh di publish beberapa chapter. vomment juseyoo~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rookie [KTH - JYR]✔️
Fanfiction[END] •• "Kamu telah merubah latar belakang ku" - KTH "Latar belakang mu lah yang membuat ku menjauh" - JYR "Aku menyebut mu rookie" - KTH "Aku tak pantas kau sebut rookie" - JYR ••• "Latar belakang bukanlah masalah, rookie tetaplah rookie" - KTH/JYR