"ku percayakan dia padamu"
***
'tring tring'
Bunyi ponsel yerin menghentikan aksi mereka. Yerin reflek langsung menjauh dari taehyung dan merogoh tas nya. Taehyung hanya menghembus nafas kasarnya.
"yeobseo?"
'maaf menggangu nyonya muda, tapi kau harus pulang. Tuan jung dalam bahaya'
Yerin langsung tersentak mendengarnya.
"ne, aku akan segera pulang" ucap yerin. Taehyung yang mendengar kata yerin akan segera pulang langsung menghampiri yerin yang duduk di meja makan.
"wae-yo?" tanya taehyung. Terlihat wajah yerin yang berusaha menahan tangisnya.
"appa... aku harus menemuinya" ucap yerin. Taehyung langsung kebingungan.
"biar aku antar" ucap taehyung.
"jangan! biar aku pulang sendiri" ucap yerin.
"tapi-"
"kumohon taehyung.." ucap yerin mulai memelas. Taehyung menghela nafasnya lalu mengangguk.
"setidaknya, biarkan aku mengantarmu kebawah" ucap taehyung. Yerin mengangguk.
Yerin berjalan menyiapkan perlengkapannya di tasnya sementara taehyung sudah siap dengan mantel dan maskernya.
***
Taehyung menatap mobil putih yang berjalan ke arah nya dan yerin. Itu pasti jemputan yerin. Saat mobil itu sudah berada di depan nya. Yerin segera membukanya tapi gerakannya terhenti kemudian ia berbalik dan sedetik kemudian memeluk taehyung. Taehyung yang mendapat perlakuan seperti itu langsung mengelus kepala gadis nya ini.
"semuanya akan baik-baik saja" ucap taehyung. Yerin kemudian melepas pelukannya dan menatap taehyung.
"taehyung-ah... saranghayeo" ucap yerin kemudian masuk ke dalam mobilnya. Taehyung awalnya kaget kemudian ia tersenyum.
***
Yerin turun dari mobil nya dan berlari ke dalam rumahnya.
"HAJIMAA!!!" suara teriakan eomma yerin terdengar lantang ke telinga yerin. Yerin semakin takut dan mempercepat larinya.
Saat pertama kali ia masuk kedalam rumahnya. Hal yang pertama ia lihat adalah seluruh maid dirumahnya sedang berlutut dengan keadaan tangan terikat ke belakang. Sementara di kepala mereka tertodong pistol yang dipegang oleh pria berbadan besar dan berwajah seram. Yerin langsung bersembunyi di balik dresser di dekat pintu. Ia mengatur nafasnya dan berfikir keras.
"ottokkhe?" gumam yerin sangat pelan dengan nada bergetar.
'DASAR LELAKI BAJINGAN! TERNYATA KAMI SALAH MENGIRA TENTANG-MU!!" suara teriakan eomma yerin terdengar kembali. Yerin merasa bingung. Siapa pelakunya?
Suara itu terdengar dari ruang keluarga di lantai 2. Kemudian ia ingat tentang bagaimana taehyung membawanya kabur. Dengan tangga. Ia langsung berjinjit keluar.
"mau kemana nyonya yerin?" Panggil seseorang dengan nada beratnya.
Sial! Yerin tertangkap basah. Spontak ia mencoba berlari tapi dia sudah di tahan oleh dua laki berbadan besar dari belakang.
"LEPASKAN!!" Teriak yerin dengan kencang.
Yerin berusaha dengan keras agar melepas cengkraman keras dua lelaki ini, namun lama kelamaan tubuhnya terasa lemas dan semuanya berubah menjadi gelap.***
Yerin membuka matanya. Ia berusaha menetralkan penglihatannya. Kepalanya terasa amat pusing. Ada apa ini? Setelah beberapa lama, ia sudah bisa melihat jelas apa yang ia lihat. Dan betapa kagetnya, ia melihat ruang keluarga menjadi kapal pecah. Ia melihat ke arah bawah dan terpampang bahwa kakinya terikat. Pemandangan yang lebih mengejutkan lagi terlihat. Ada appa dan eomma nya sedang berada di posisi yang sama sepertinya.
"Eomma... Appa.." isak yerin melihat kondisi kedua orang tuanya. Ia kembali menatap lurus dan bamm!!
"Sudah sadar yerin-ah?" Tanya baekhyun dengan senyum miringnya.
"BAJINGAN! KENAPA KAU LAKUKAN INI??!!" Teriak yerin murka pada baekhyun.
"Kau lupa? Aku ingin harta!! Harta appamu itu!!" Ucap baekhyun penuh penekanan.
"KAU AKAN MATI!!" Teriak yerin berusaha melepaskan ikatannya. Baekhyun hanya tertawa melihat tingkah yerin.
"Aku tau, tapi kalianlah yang lebih dulu mati" ucap baekhyun dengan santai namun penuh penekanan.
"SETELAH INI KUPASTIKAN NYAWA MU SUDAH LENYAP BODOH!!" Teriak yerin kembali walau ia tahu ini terdengar bodoh. Pasalnya sekarang, posisinya lah yang paling tak menguntungkan.
"Kenapa?! Kau masih mengharapkan taehyung hah?!! Ia tak akan pernah datang!! Ia bahkan tak mencintaimu!! Ia hanya memanfaatkanmu!" Ucap baekhyun dengan nada tajamnya. Yerin terdiam sejenak.
"Aku tak pernah mengharapkan ia untuk menolongku, tapi asal kau tau! Kau bahkan lebih bajingan dari padanya! Dan dia tidak akan pernah memanfaatkan ku! Dasar pria gila!" Ucap yerin tak kalah tajam.
"Sudahlah aku capek berdebat. Sekarang beri tahu aku dimana appa mu menyimpan hartanya?" Bentak baekhyun pada yerin.
"Tak semudah itu brengsek!" Ucap yerin.
"Oh sudah berani rupanya... kau tak lihat bagaimana keadaan orang itu? Lihatlah luka goresan itu" ucap baekhyun menunjuk kedua orang tua yerin. Yerin otomatis mengikuti arah jari baekhyun dan seketika ia merasa ingin menumpahkan seluruh air matanya. Ia tak tega melihat tubuh appa dan eommanya penuh luka.
"Kau ingin luka itu bertambah banyak?" Tanya baekhyun mendekat ke yerin. Sontak yerin merasa sangat takut. Baekhyun menyentuh dahu yerin. Sementara memejamkan matanya tak berani melihat wajah seram milik baekhyun.
"Atau kau ingin luka itu berpindah pada kulit mulus mu ini?" Ucap baekhyun tajam.BUGH
BUGH
BUGHBaekhyun terhuyung ketanah. Yerin segera membuka matanya.
"Taehyung?" Tanya yerin terkejut melihat siapa yang menolongnya.
Taehyung segera melepas semua ikatan di kaki dan tangan yerin.
"Sedang apa kau disini?" Tanya yerin.
"Cepatlah pergi! Bawa orang tua mu" ucap taehyung.
Yerin melihat ada seseorang lagi yang sedang membuka ikatan dari kedua orang tuanya.
'Tunggu.. sepertinya aku pernah melihatnya' batin yerin menatap orang tersebut. Ya, ia baru ingat! Mereka pernah bertabrakan saat yerin pertama kali sampai di Seoul. Apa ia juga kenal taehyung.
"Ayo ikut aku" ucap orang itu pada yerin dengan keadaan menggendong appa yerin dipunggungnya. Yerin menatap taehyung yang sedang berusaha menyembunyikan eomma yerin.
"Ikuti jungkook saja" ucap taehyung.
Jungkook? Apa ini pria yang di taksir eunha? Arghh dunia sangat sempit.***
Bentar lagi mau UKK jadi aku berencana buat cepet2 nyelesaiin ini. Voment juseyo~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rookie [KTH - JYR]✔️
Fanfiction[END] •• "Kamu telah merubah latar belakang ku" - KTH "Latar belakang mu lah yang membuat ku menjauh" - JYR "Aku menyebut mu rookie" - KTH "Aku tak pantas kau sebut rookie" - JYR ••• "Latar belakang bukanlah masalah, rookie tetaplah rookie" - KTH/JYR