"apakah semua pembunuh itu sama?"
"apakah mereka punya alasan nya?"
***
"hah? pembunuh?"
eunha hanya mengangguk sambil melahap ice creamnya.
Yerin POV
aku merasa bingung dengan pertanyaan eunha. pembunuh? yang benar saja.
"kamu kok tiba-tiba ngomong begitu?" tanya ku menghindar dari pertanyaan bodohnya.
"aku hanya bertanya. kan appa mu direktur utama, katanya nih ya, dia itu lebih suka membunuh direktur utama terutama lelaki dibanding orang lain" kata eunha. oke aku mulai merinding sekarang.
"eunha, jangan sembarang ngomong deh" kataku agak takut.
"aku mana mungkin bohong soal beginian yerin" kata eunha.
"memangnya mau apa dia membunuh appa ku? appa ku tidak pernah berbuat salah pada orang. malah appa ku terkenal baik di masyarakat" kataku melahap ice cream ku.
"memang begitu, namun dia melakukan ini secara spontanitas saja. seperti nya dia punya dendam" kata eunha.
'psikopat?' itu yang ada dalam pikiranku. memangnya dia tidak ditangkap oleh polisi?. aku tidak mau menambah ketakutan ku jadi aku mengganti topik saja.
"lalu bagaimana dengan lelaki yang kamu ceritakan itu?" kataku menggodanya.
"kamu kok tiba-tiba ngomongin itu?" kata eunha menutupi mukanya yang mulai merah.
"ya gapapa dong. kau aja bebas membuat topik" kataku.
"lelaki yang mana sih?" tanyanya pura-pura tak tahu. cih, dasar kelinci muna.
"itu loh yang namanya jo-jongkook!" kataku meledek nama lelaki yang dia sukai.
"YAK!! namanya jungkook bukan jongkook" katanya kesal mendengar ledekan ku.
"haha.. habisnya namanya aneh sih" kataku semakin meledek nya.
"enak saja aneh. dia itu dulu disebut golden hagsaeng di kampus" katanya membela kesukaannya itu.
"terserahmu" ucapku
kulihat kearah jam tanganku.
14:00, KST.
wow, ternyata lama juga ya.
"baiklah sudah sore aku harus pulang. besok kita ngobrol lagi ya" ucapku bangkit sambil menenteng tas selempangku dan memakai scarf rajut ku.
"oke, kau duluan saja aku akan menunggu adikku disini" kata nya masih duduk di bangku itu.
"oke, sampai jumpa" kataku melambaikan tanganku lalu berlalu.
###
aku berjalan ke arah Hongdae. disitu ada menjadi tempat yang paling sering dikunjungi oleh mahasiswa/wi. disana juga ada cafe hingga club malam. sangat cocok untuk seumuran ku. tapi aku bukan tipe orang yang suka ber-clubbing. aku hanya akan meminum teh hangat di cafe yang cukup terkenal disana.
'kling'
aku memasuki cafe yang memiliki nuansa klasik. disana juga ada penyanyi jazz nya. sangat cocok untuk ku.
aku mengambil salah satu tempat duduk kosong dekat jendela. aku menghampiri tempat tersebut dan mendudukinya.
"anda ingin pesan apa?" tanya salah satu pelayan.
"ah, aku ingin pesan satu green tea saja ya" ucap ku. aku meralat keinginan ku.
"baiklah, 5 menit ya" ucapnya lalu berlalu.
aku kembali memandang pemandangan jalan Hongdae. banyak sepasang kekasih sedang memadu kasih. aku jadi iri.
***
Author POV
taehyung memandang indahnya kota Seoul. dia berencana untuk pergi ke Hongdae untuk merilekskan diri.
dia bangkit berdiri dan mengambil coat nya. juga kunci mobilnya. dia berjalan menggunakan masker. sengaja agar orang tak mengenalinya.
###
taehyung melangkahkan kakinya menuju cafe tersebut. cafe itu selalu menjadi pilihan taehyung. banyak yang sudah mengenali dia. walaupun pemilik sudah tau jika taehyung adalah pembunuh, tapi mereka tidak pernah merasa takut dengan taehyung. karna taehyung selalu bersikap baik pada mereka.
'kling' taehyung membuka pintu cafe tersebut. pas sekali disaat yerin mau keluar dari cafe tersebut. otomatis yerin sedikit menabrak taehyung.
taehyung menatap yerin intens. dia seperti pernah melihatnya. pikir taehyung.
sedangkan yerin yang ditatap merasa terganggu. akhirnya dia cepat cepat pergi dari tempat itu meninggalkan taehyung yang masih menatap nya.
------------------------------------------------------------------------
Thank you reading our fourth chapter. Heart?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rookie [KTH - JYR]✔️
Fanfiction[END] •• "Kamu telah merubah latar belakang ku" - KTH "Latar belakang mu lah yang membuat ku menjauh" - JYR "Aku menyebut mu rookie" - KTH "Aku tak pantas kau sebut rookie" - JYR ••• "Latar belakang bukanlah masalah, rookie tetaplah rookie" - KTH/JYR