Tujuh

294 20 10
                                    

° Sehun Apartemn's °

+ Sehun Pov +

Sebenarnya tidak ada yang penting ketika aku meminta Chanyeol untuk datang ke apartemenku. Tapi, otakku tidak bisa lagi untuk tidak mengetahui tentang Yerin, Choi Yerin, guru Yumi lebih tepatnya. Aku rasa sudah jatuh Cinta padanya, meskipun aku tidak terlalu mempercayai tentang jatuh Cinta pada pandangan pertama sebelum aku merasakan sendiri dan itu pada Yerin.

Senyum cantik dan juga sikap lembutnya terhadap anak-anak masih tersimpan jelas didalam pikiranku. Bukan hanya Chanyeol yang ku paksa untuk kemari tapi Kai, ya dia juga aku paksa meskipun sekarang aku tau dia pasti sedang bersama Krystal.

Senyumku terus terurai ketika melihat hasil jepretanku kemarin di ulang tahun Yumi, sangat memuaskan. Jemariku terus menyusuri lekuk wajah cantiknya. Terus, ku amati foto yang ada didepanku, menilai semua yang kulihat. Dari bentuk mata, hidung, bibir, dagu dan juga-- lumayan untuk ukuran tubuh mungil seperti dia.

"Aduh!" tanganku pengusap kening yang terkena serangan mendadak dari Kai.

"Singkirkan otak kotormu", cibir Kai saat melirik ke arahku yang sedari tadi memandangi foto Yerin.

"Kau yang selalu mempunyai otak kotor", balasku.

Kai pun ikut duduk bersamaku dan menyambar remote TV yang tergeletak didepan meja. Beberapa kali dia mengganti channel untuk mencari acara TV yang bisa menghiburnya. Karena Krystal masih marah akibat tempo hari, itu semua ulah mulutku yang tidak bisa di kontrol.

"Maafkan aku, Kai" ucapku tulus dari dalam hati.

"Kau belum menceritakannya?" tanyaku sambil menyodorkan soft drink pada Kai.

"Ini semua tidak akan terjadi kalau kau bisa mengontrol dan menutup mulutmu!" desis Kai.

"Aku kan han--"

"Kenapa kau memanggilku, huh?" Chanyeol yang baru datang dan langsung menyambar minumanku, "Kalau tidak ada yang penting, aku akan pulang" tambahnya ketika meneguk habis minuman yang dia rampas dariku.

Aku menahan tangannya ketika dia sudah akan berbalik badan dan akan pergi lagi. Aku membuang rasa aluku karena sudah berbuat seperti ini. Aku memasang wajah memohonku padanya, memohon agar dia tidak meninggalkan apartemenku ini secepat kilat tanpa mendengarkan kegundahan hatiku ini.

Aku menatap Kai dengan tajam ketika dia melemparkan bantal kearahku, aku bisa melihatnya tertawa puas.

"Yya~ lepaskan ini, aku tidak akan bernafsu padamu. Dasar albino!" , Chanyeol sudah melepaskan tanganku dan duduk disamping Kai.

"Astaga kenapa mereka tidak peka, huh. Hallo ada aku disini yang sedang jatuh Cinta tapi tidak tahu bagaimana memulainya", batinku.

Aku pun ikut bergabung dengan Chanyeol dan Kai, aku sedikit memaksa agar bisa duduk diantara mereka berdua. Mereka hanya mengernyit atas kelakuanku, tapi biarkan saja.

"Sekarang katakan", Chanyeol menuntut ketika melihatku sudah duduk tenang.

"Katakan tentang Yerin, guru Yumi", tuntutku pada Chanyeol.

"Kau serius?", Kai memegang bahuku. Aku pun mengangguk, "Bukankah kita sama-sama melihatnya dia dekat dengan Lay Hyung, kenapa kau tidak bertanya padanya? Aku berani bertaruh kalau dia tidak tahu apapun tentang guru cantik Yumi", tambah Kai sambil menatap Chanyeol.

"Yya~jangan remehkan aku", tidak terima Chanyeol.

"Kalau begitu ceritakan apa yang kau tahu tentang Yerin, selain dia guru putrimu, ayo cepat katakan?" Kai lebih menuntut sekarang.

Chanyeol Appa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang