0. Prolog

22.9K 1.5K 97
                                    


Shingeki no Kyojin

by

Hajime Isyama

I don't take any materials about this story

Pairing : Riren/Rivaere

Genre : Romance, hurt/comfort, family, Friendship.

Rate : M

Warning : boys love/gay/yaoi, Men-pregnant, OOC, typo(s), dll.

Love and Pain

By

Zavionix Shakdee

.

.

.

Sorak-sorai para tamu undangan meramaikan aula pesta pernikahan malam ini, suara tepuk tangan saling menggema ketika kedua mempelai yang keduanya adalah lelaki saling melempar senyum sebelum pemotongan kue pernikahan yang terdiri atas empat tingkat dengan dominasi warna biru dan kuning. Setelah kedua mempelai saling menyuapkan sepotong kue ke dalam mulut pasangannya para tamu kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Erwin Smith dan Armin Arlert atau Armin Smith turun dari atas pentas menuju ke arah dua orang pria tampan yang sejak tadi menjadi pusat perhatian para wanita-wanita genit yang haus akan belaian.

"Selamat atas pernikahan kalian. Aku ikut senang akhirnya kau mengikuti jejakku Erwin"

"Terima kasih Farlan, aku sadar diri akan umurku yang semakin tua"

"Hahaha kau benar, tidak seperti yang satu ini. Entah sampai kapan dia tahan untuk melajang" sindir Farlan terang-terangan sambil menepuk bahu Rivaille.

"Cih, bukan urusan kalian" dengus Rivaille yang kini menatap Armin dengan seulas senyum tipis.

"Beri tahu aku jika dia selingkuh darimu" ujar Rivaille sambil menepuk-nepuk kepala pirang Armin lembut.

"Tentu saja Rivaille- niijawab Armin tersenyum manis pada kakak sepupunya itu. Sementara Erwin hanya bisa berdecak mendengar kalimat Rivaille tersebut.

Mereka berempat pun tertawa bersama, saling melempar godaan kepada Rivaille yang masih setia akan status lajangnya.

Armin yang masih tertawa kecil dikejutkan oleh suara dering ponselnya, dengan cepat pemuda berusia dua puluh empat tahun itu membalas sebuah pesan singkat dari orang yang amat sangat dirindukannya. Menghiraukan tatapan dari ketiga pria yang kini menatapnya penuh tanya.

"Siapa sayang?!" Erwin menyentuh bahu Armin lembut sedikit heran melihat wajah berseri-seri istrinya.

"Dari sahabatku, kami sudah lama tidak bertemu dan sekarang akhirnya dia datang Erwin. Tunggu disini aku akan menjemputnya sebentar" dengan tergesa-gesa Armin segera meninggalkan ketiganya sambil tersenyum senang.

L💔VE and PAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang