23. Happy Wedding

10.8K 825 162
                                    


Shingeki no Kyojin

By

Hajime Isyama

I don't take any materials about this story

Pairing : Riren/Rivaere

Genre : romance, hurt/comfort, family, friendship

Warning : BL/yaoi/gay, M-preg, OC, OOC, bahasa kasar, typo(s), dll

L💔VE and PAIN

By

Zavionix Shakdee

.

.

.

.

.





Tiga hari menjelang pernikahan semua orang dipusingkan oleh permintaan aneh Eren yang tiba-tiba. Lelaki manis itu menggegerkan keluarga Ackerman yang tengah menyantap makan siang mereka di kediaman pasangan tersebut. Bagaimana mereka semua tidak syok, lelaki manis itu tiba-tiba saja ingin pesta pernikahannya nanti mengangkat tema tentang cosplay. Semua orang wajib menggunakan kostum saat acara resepsi pernikahannya nanti. Rivaille hanya bisa menghela nafas lelah mendengar permintaan malaikat manisnya itu.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, resepsinya nanti semua orang wajib menggunakan kostum"

"Tapi Eren, undangannya sudah kita sebar. Tidak mungkin kita harus menyebar undangan baru lagi. Waktunya tidak akan cukup sayang" ujar Kuchell mencoba bernegosiasi.

"Jadi ibu tidak mau mengikuti keinginan cucunya ya" wanita paruh baya itu jadi gelagapan saat melihat menantunya menunduk sedih.

"Bukan itu sayang, maksud ibu-" Kuchell bertambah panik saat melihat mata Eren yang mulai berkaca-kaca. "Baiklah, ibu mengerti. Acara resepsinya nanti semua orang akan menggunakan kostum" lelaki manis itu langsung tersenyum cerah. Rivaille dan Kenny hanya bisa geleng kepala pasrah. Mikasa memutuskan untuk tetap diam bersama si kembar yang tidak mau ikut campur urusan orang tua mereka.

Satu hari sebelum hari berbahagia itu datang, semua orang kembali dibuat pusing oleh permintaan Eren yang mendadak lagi, lelaki manis itu tidak ingin acara pemberkatan mereka dilangsungkan di gereja tapi diadakan di taman belakang rumah saja. Rivaille kembali menghembuskan nafas lelah, kesabarannya benar-benar diuji oleh keinginan lelaki yang tengah mengandung darah dagingnya itu. Bukan hanya Rivaille saja, tapi Mikasa dan Jean yang bertugas untuk mengawasi persiapan di gereja juga mendadak jadi pusing.

"Itu tudak mungkin Eren, acara pemberkatannya itu besok. Mana mungkin dalam waktu sehari kita bisa mengubah taman belakang rumahmu itu untuk acaranya"

"Lagi pula di undangan juga sudah dibuat jika kalian akan melakukan pemberkatannya di gereja ini Eren-nii"

Eren menatap sendu Jean dan Mikasa bergantian, membuat pasangan itu jadi panik seketika. Eren lalu beralih menatap Rivaille yang sedari tadi diam disampingnya.

Rivaille sendiri mengerti akan tatapan itu, membuatnya kembali menghela nafas pelan.

"Segera kalian  persiapkan, ini keinginan keponakan kalian juga" Jean dan Mikasa hanya bisa mengangguk patuh, segera sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.

L💔VE and PAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang