1. Hujan pemecah tangis

15.6K 1.4K 216
                                    

Shingeki no Kyojin

by

Hajime Isyama

I don't take any materials about this story

Pairing : Riren/Rivaere

Rate : M

Genre : Romance, Hurt/comfort, Family, Friendship

Warning : boys love/gay/yaoi, Men-pregnant, bahasa kasar, bullying, OOC, typo(s), dll.

Love and Pain

By

Zavionix Shakdee

.

.

.

Tokyo, 2010

Eren Jaeger si kutu buku dari Recon High School tampak tengah berlari dengan nafas tersengal-sengal dari kejaran para pembully yang ingin mengerjainya, deru nafasnya memburu ketika akal pikirannya panik tidak tahu harus bersembunyi dimana lagi. Kemeja sekolahnya terlihat begitu kotor dan bau akibat lemparan telur yang diterimanya.

"Jangan lari kau Jaeger keparat" teriak salah satu dari siswa laki-laki berbadan besar dengan tindikan-tindikan yang memenuhi telinganya.

Eren yang panik langsung berlari lagi, tidak menghiraukan teriakan para pembully nya itu, dia berlari ke arah belakang sekolah yang dipenuhi oleh pepohonan yang rindang. Dengan cepat dia langsung memanjati salah satu pohon tersebut. Bersembunyi pada dahan yang daunnya begitu lebat.

Teriakan-teriakan dari siswa yang didengarnya itu kini terdengar jelas, Eren semakin menyembunyikan tubuhnya agar tidak terlihat oleh mereka. Degup jantungnya begitu berdetak sangat kencang karena siswa yang meneriakinya tadi kini tepat berada di bawah pohon.

Eren bisa mendengar umpatan-umpatan kasar dari siswa yang seingatnya bernama Reiner itu, Eren menahan nafas ketika dengan gerakan perlahan Reiner hendak menengok ke atas, tapi belum sempat siswa itu berbalik, temannya yang lain datang meneriaki jika buruan mereka tidak ada disini. Dia berucap syukur di dalam hati karena tubuhnya tidak perlu terluka hari ini.

Hampir setengah jam Eren duduk di atas pohon itu mengamati keadaan sekelilingnya, maka dia pun turun. Kembali dia berucap syukur karena keadaan sudah sangat aman untuknya pulang. Ketika Eren hendak melangakah pergi, dia mendengar suara-suara aneh dari balik pepohonan yang  tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Eren yang sedari dulu sudah memiliki jiwa kepo yang tinggi akhirnya tidak tahan untuk tidak mencari tahu bunyi apakah itu,dengan sedikit mengendap-ngendap dia mencoba untuk mengintip dan seketika itu matanya membola dan refleks dia membekap mulutnya sendiri. Sungguh dia tidak menyangka jika matanya yang suci sudah ternistai dengan adegan porno yang tersuguh di depannya saat ini. Terlihat dua murid yang dia tidak tahu namanya karena sedang membelakanginya itu tengah melakukan praktek biologi. Eren yang tidak sanggup lagi melihat hal tidak senonoh seperti itu segera kabur tapi tidak jadi karena mendengar suara berat yang menghentikan langkahnya.

L💔VE and PAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang