15. Badai akan berhembus

11.8K 880 126
                                    


Shingeki no Kyojin

By

Hajime Isyama

I don't take any materials about this story

Pairing : Riren/Rivaere

Rate : M

Genre : romance, hurt/comfort, family, friendship

Warning : BL/yaoi/gay, M-preg, OC, OOC, bahasa kasar, typo(s), dll

L💔VE and PAIN

By

Zavionix Shakdee

.

.

.

.

Suasana pagi di mansion Ackerman yang biasanya terlihat tenang kini diramaikan oleh ocehan dua bocah yang selalu mengundang gelak tawa Kuchell Ackerman, begitu pula dengan sang kepala keluarga Kenny Ackerman yang terkadang ikut terkikik geli mendengar celotehan riang tersebut.

"Pokonya kakek dan nenek harus percaya, waktu itu daddy sangat marah karena uncle Xavi tiba-tiba mencium mommy sampai gelas yang dipegannya pecah" celoteh Sean bersemangat, tidak perduli dengan bibirnya yang sudah belepotan selai cokelat.

"Ck, Sean berapa kali aku sudah bilang jangan bicara saat makan, lihat wajahmu jadi belepotan begini" Revon dengan telaten membersihkan mulut belepotan sang adik dengan tissue. Sepasang suami istri itu hanya tersenyum melihat betapa keduanya saling menyayangi.

"Tapi siapa uncle Xavi itu?" tanya Kuchell yang cukup penasaran dengan sosok pria yang bisa membuat Rivaille emosi.

"Dia mantan pacarnya Eren, ibu" sahut Rivaille yang sudah duduk tepat di samping Revon.

"Ohayou daddy" sapa si kembar langsung. "Dimana mommy, dad?"

"Di kamar, sepertinya mommy kalian tidak bisa ikut sarapan"

"Ehhh kenapa?? Apa mommy sakit?" Sean hendak berdiri untuk melihat keadaan Eren.

"Jangan mengganggu mommy mu dulu sayang. Mommy sedang tidur" cegah Rivaille langsung, membuat Sean kembali duduk dengan ber oh ria, berbeda dengan Revon yang menatap Rivaille seperti terpidana kasus pencabulan.

"Kenapa kau melihat daddy seperti itu Revon?" Rivaille menaikkan sebelah alisnya saat Revon malah mendengus.

"Bukan apa-apa, aku tahu mommy tidak bisa berjalan karena daddy" Kenny yang sedang menyeruput kopinya langsung tersedak, begitupun Rivaille yang langsung berhenti mengolesi rotinya. Pandangannya bertemu dengan Revon yang malah menyeringai penuh arti. Shit, batin Rivaille yang tahu arti seringaian tersebut.

"Apa maksud Re-chan, mommy tidak bisa berjalan karena daddy?" Sean menatap Rivaille dan Revon bergantian.

"Bukan apa-apa Sean. Oh ya Sean, bagaimana kalau kita punya adik, apa kau mau?" mata Sean langsung berbinar cerah mendengarnya berbeda dengan Kuchell yang langsung menghentikan kegiatannya mengelus punggung Kenny yang masih terbatuk karena tersedak tadi.

L💔VE and PAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang