3· Valentine PHP

29.4K 2.9K 203
                                    

Gue sama Pak Sehun memgelilingi mall nggak jelas. Capek nih gue jalan mulu, nggak berheti-berhenti lagi. Duduk dulu kek gitu.

"Pak!" Gue manggil pak Sehun sambil teriak.

"Hm?" Dia nyahut tapi hm doang, resek lo pak.

"Pak, kita muter-muter mulu nggak berhenti-berhenti. Bapak cari topi nya dapet nggak sih!" Gue udah mulai bete.

"Ini lagi cari, nggak ada yang bagus. Kalo kamu mau pulang duluan, ya udah naik taksi aja."

Buset, naik taksi. Enak banget dia ngomong.

"Nggak mau gue, naik taksi pala lo."
Shit! Gue lupa gue ngomong sama guru. Anjay, sekarang pak Sehun balik belakang menatap gue.

"Kamu ngomong apa barusan?" Mati gue, pak Sehun jalan deketin gue dengan muka sangarnya.

"Enggak kok Pak, enggak bilang apa-apa." Gue salting dan nggak berani menatap matanya.

"Kamu pikir saya nggak dengar?"

Gue cuma diem dan nggak ngelawan dia, malu lah masa mau adu mulut di mall, cukup di sekolah aja.

"Kalo denger ngapain nanya, ya udah, saya pulang duluan aja. Bapaknya kelamaan sih, bikin bete tahu nggak!"

Akhirnya gue memilih untuk pulang sendiri dari pada diantar Pak Sehun. Malas gue jalan lama-lama bareng dia, salah mulu gue nya perasaan.

"Ya sudah, pakai uang Suho aja yang tadi jadi ongkos taksi."

Anjer, niat banget tuh guru. Bukannya tahan gue biar nggak pulang.

"Ya udah, Fine! Bye!" Gue balik terus ninggalin Sehun sendirian. Gue belum mau pulang, mendingan gue jalan-jalan sendirian di sini, lihat-lihat cokelat dan buket bunga yang cantik-cantik. Gak jelas juga gue.

Ada satu toko yang buat gue tertarik untuk masuk lihat-lihat. Gila, cokelat nya menggiurkan banget, buket bunganya juga cantik-cantik banget. Nanya-nanya harga boleh kali ya.

"Kak, ini buket bunganya berapa kak harganya?"

"350 ribu dek. Ini yang best seller di sini."

Elah, semua penjual juga bakal bilang produk mereka best seller.

"Oh, gitu ya kak."

"Iya, mau dibungkus?"

"Enggak deh kak. Hehe." Gue nyegir nggak jelas sama pegawai toko. Nggak ada duit gue beli bunga gituan, sisa duit di kantong gue cuma ada 300 ribu.

"Cokelat ini berapa mbak?" tanya seseorang di samping gue.

"145 ribu mas."

"Bungkus dua ya mbak."

"Oke mas."

Gue menoleh ke samping, gue terkejut bukan main. Ngapain pak Sehun kemari? Beli cokelat dua lagi, mau ngasih siapa dia? Pacarnya? Kepo deh gue kepo!

"Bapak kok di sini?"

"Nggak jadi pulang?" tanya pak Sehun menyindir gue sambil lihat-lihat buket bunga.

"Ada, habis ini kok."

"Terus kemari ngapain kalo nggak beli barang? Nggak ada duit?"

Fakk!! Kena banget omongannya.

"Nggak kok, emang hobi lihat-lihat."

"Buket ini bagus, berapa harganya mbak?" Pak Sehun sekarang nanya harga buket bunga, buset. Emang pacarnya yang mana sih, beruntung banget apalagi besok valentine.

PAK SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang