[TIGA]
SUDAH sekitar tiga hari ini Shanin terlihat mengalihkan fokusnya dari Abby menuju genk Arga. Jika ada sedikit saja kesempatan, maka mata Shanin akan mencari ke tujuh pangeran tampan itu dan tak segan-segan segera menuliskan apa saja kegiatan mereka pada buku kecil yang selalu ia bawa-bawa.
Pembullyan masih terus saja Shanin terima, tak ada perubahan dan tak ada pula perlawanan. Namun kali ini, Shanin bisa di bilang cukup bebas karna sepertinya Abby tak masuk sekolah. Sakit sepertinya, atau mungkin mati. Shanin hanya berdoa yang terbaik.
Satu hal yang membuat tekad Shanin untuk berlindung kepada Arga dan teman-temannya, mereka adalah genk yang paling di takuti disekolah Shanin. Tak ada yang berani melawannya, menganggunya apalagi mencari gara-gara dengannya kalau mau habis babak belur.
Kalau kata Bu Siwi, mereka masuk sekolah saja sudah untung. Itu artinya semua guru tak mengharapkan hal lebih, tak mengikuti pelajaran juga tak papa yang penting masuk.
"Awas woy!"
Sebuah bola kasti tepat mengenai wajahnya, peringatan yang diteriaki tadi sangat amat telat, membuat Shanin tak bisa menghindarinya. Melihat hal itu, sontak semua orang tertawa. Untung saja Shanin tak pingsan dan tambah memalukan diri sendiri.
Gadis itu berjalan menjauhi keramaian dengan tangan yang sibuk mengusap-ngusap dahinya akibat serangan mendadak yang dirinya terima, ia terlalu sibuk memperhatikan genk Arga hingga membuatnya tak menyadari keadaan sekitar.
Shanin mencari tempat duduk lain yang menurutnya cukup strategis untuk bisa terus memperhatikan genk Arga. Setelah menemukannya, ia kembali membuka buku catatannya dan menuliskan sesuatu disana.
1. Style Arga
Kaos putih polos, Jaket jeans robek-robek, Celana abu-abu sekolah, rambut biru mudanya Arga berantakan, telinganya juga ditindik, pake sepatu warna putih tanpa pake kaos kaki. Jorok dasar.
2. Style Richard
Astaga keren banget si Richard.
Oke, Shanin fokus!
Celana abu-abunya dilipat sampe ke betis dengan tambahan kaos kaki panjang dan sepatu putih, kaos putih polos di balut jaket kulit warna biru muda dengan tulisan 'Fuck You' di belakangnya. Pake Kalung warna hitam dan beberapa gelang di tangan kanannya, jam bermerek juga melingkar disana.
3. Style Arkan
Putih banget, pake apa aja Arkan cocok kayanya. Tapi hari ini Arkan lagi make baju putih polos sama celana sekolahan. Gak aneh-aneh, dia juga yang gak pake jaket sendiri. Nilai plusnya ada dirambut, lucu. Apalagi kalo kena sinar matahari, warna rambutnya jadi cokelat terang. Gemes. Ih! Shanin! Kok jadi nulis gitu!?
4. Style Raynzal
Oke, lanjut.
Masih dengan kaos putih polos yang di balut jaket kain warna Hitam. Lucu, manis banget. Stylenya ya bukan orangnya. Ini bener, ya walau Raynzal juga manis sih.
INITUH SHANIN NULIS TENTANG STYLE APA MUKA, SIH!? KESEL DEH, IH! Gatel banget mata, heran!
Lanjut-lanjut!
5. Style Steve
Kayanya Steve deh yang paling ngerti fashion, dari ujung kaki sampe ujung kepala semuanya ada aksesorisnya. Di rambut cokelat gelapnya ada topi biru bertuliskan 'Bitch', walau masih dengan kaos putih polos dan jaket kulit hitam, tapi sepatu yang Steve pake paling beda dari temen-temennya yang lain.
6. Style Al
Al mirip Taylor Lautner, maksud Shanin badannya. Tuhkan kambuh gatelnya. Tapi emang bener, keker gitu yang ngebuat baju putihnya keliatan berisi. Mungkin karna dia anak basket, jadi Al hari ini pakai jaket basket dari sekolahnya bertuliskan nomor 21. Lengan jaket Al digulung asal, ngasih liat dua gelang warna hitam disana. Rambut gondrongnya juga Al ikat asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanin's Diary (Open Pre-Order)
Teen Fiction#6 in teenfic - 9 Mei 2018 [FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] Siapa yang tak mengenal 7 cowok tampan tapi nakal yang terdiri dari Arg...
