"April"
Mendengar Rava memanggil namanya, April spontan menoleh.
"Lo mau pulang kapan? ini udah jam 10"
"hm" April kembali memutar posisi tubuhnya yang kini sedang berbaring di kasur milik Rava.
"Ril lo mau nginep? Maksud gue ga aneh-aneh tapi kalo mau yaudah"
"Ril"
"Ril" Dipanggilnya sekali lagi nama perempuan itu oleh Rava.
Ternyata ia sudah tertidur lelap. Tubuhnya mengarah ke dinding, berlawanan dengan Rava. Rava menghela nafasnya, menarik selimut hingga bahu April memastikan ia nyaman. Ia tidak peduli jika ibunya tau, lagi pula ibunya juga sering membawa lelaki yang tidak jelas asal-usulnya lalu bercinta dimana saja. Ia juga tidak memiliki niat yang aneh terhadap April.
Nama Davino terpampang di layar kaca handphone milik Rava. Handphonenya pun bergetar.
*Davino is calling you*
"Hm"
"Woi dimana lo, lagi pada ngumpul nih. Lagi sama perek nya dia mah hahahaha. Eh udahan ya kalo bisa lo ikut aja, dirumah gio"
"Yang ngomong perek siapa tadi?" Tanyanya geram
"Ha? taudah Sena kali. Udah ya" kemudian sambungannya terputus.
Rava mengistirahatkan tubuhnya di sofa yang terletak di kamarnya. Ia berusaha untuk memejamkan kedua matanya. Tetapi tidak bisa, theres so many things going on on his mind. Rava bangkit dari 'tidur' nya dan sekali lagi memposisikan selimut yang menutupi tubuh April.
Rava menyila kedua kakinya, menopang dagunya dengan tangan kanannya. Ia duduk di lantai sambil mengamati wajah April dari bawah. Sekali kali ia menghembuskan nafasnya berat.
"Kayaknya, gue suka sama lo ril" ujarnya pelan.
Rava tahu April tidak bisa mendengarnya, tapi ia lega sudah mengucapkannya.
-o-
"Rav gila bangun ga lo!" April kembali mengguncangkan tubuh Rava yang sedang tertidur pulas di sofa.
"hmm" Rava justru menutup kepalanya dengan bantal
"Yaudah gue tinggal deh" April berdecak kesal
"Ehh iya iya. Lo udah kaya nyokap gue tau ga " Rava menyisir jambulnya dengan jari-jarinya.
"Rav semalem kok lo ga bangunin gue sih, untung bonyok gue lagi di singapore kalo engga-"
"Bawel, udah sana. cepet mandi"
"Ravaaaa.." Rengek April manja
"Apa sih"
"Gaada seragammm"
Rava mengalihkan pandangan wajahnya ke April. Menatap tubuhnya.
"Pake itu aja lagi, repot banget" Kini ia bangkit dari duduknya dan mengambil handuknya yang tergantung di dekat lemarinya.
"Jorok kali!" April menghentakkan kakinya
"Yaudah terserah lo aja" Rava memasuki kamar mandinya
![](https://img.wattpad.com/cover/97622282-288-k922611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe You In
Novela JuvenilApril, typical siswi disekolahmu yang hobi melanggar aturan namun berprestasi. Paras cantik yang dimiliki April membuat tidak sedikit lelaki tertarik padanya, walau hanya sekedar kagum. Namun, tidak segampang itu menggapai yang satu ini. Satu hal ya...