Dua

10.5K 817 31
                                    

Up, all night
I waited for you all my life
Hold my hand and keep me close
I'll never let you go
No, not tonight
Keep me by your side
Jonas Blue - By Your Side
□□□

Aku menatap Henry dengan tatapan paling tajam. Kenapa dia bisa sepagi ini disini?! Kenapa jam lima pagi dia udah ada di rumah ini?! Mau apa dia?! Mau ngepel? Nyapu? Atau beresin rumah?! Gak sekalian aja besok-besok dia tinggal disini?! Eh jangan deh, entar yang ada dia ganggu aku mulu.

Pagi-pagi ngelihat muka dia yang menjijikan ini, rasanya pengen muntah! Mood awalnya baik banget langsung berubah menjadi benar-benar tidak baik. Gak banget, 'kan? Makanya, seharusnya dia ini berada 10000000 KM jauhnya dari keberadaanku.

"AZKA!! GUE BERANGKAT SAMA LO! TITIK!"

Henry berdecak, "Lo ini, perjuangan gue kesini itu perlu di hargai. Gue pagi-pagi udah bangun dan otw kesini, pas sampai kesini malah lo perginya sama Azka."

Aku menatapnya kesal, "SIAPA YANG NYURUH LO KESINI?! NGGAK ADA YANG MINTA LO JEMPUT GUE ATAUPUN BANGUN PAGI-PAGI!"

"KAYLA! Pagi-pagi jangan teriak-teriak, kayak apa aja," tegur Mama yang baru keluar dari kamar.

"Habisnya dia ngeselin Ma! Ngapain sih dia pagi-pagi kesini," kesalku.

Mama memutar kedua bola matanya malas, "Ya, mau jemput kamu lah."

"Mama memang paling the best deh," puji Henry.

Mama mengacungkan jempolnya, "Kamu udah sarapan? Kalau belum, sarapan dulu sebelum ke sekolah."

"Mamaaaa!" rengekku mendengar Mama yang begitu baik dengan Henry. "Yang anak Mama itu siapa sih?"

"Contoh dong Mama lo Kay, Mama lo ngehargai perjuangan gue. Kenapa lo nggak bisa kayak Mama lo sih?" heran Henry.

Aku menyipitkan mataku melihatnya, "Dalam mimpi lo!"

"Hei, udah. Ayo sarapan dulu," lerai Mama.

"Pagi semua!" sapa Papa yang baru datang entah dari mana dan sudah rapi saja dengan jasnya. Tahu dah, gak peduli.

"Azka mana sih?" kesalku karena belum juga melihat Azka keluar dari kamarnya.

"Azka udah berangkat dari tadi," jawab Papa dengan santainya, santai banget.

"APA?! YAK! KENAPA DIA NINGGALIN GUE?!!"

"Kayla, jangan teriak-teriak," tegur Mama.

"Makanya gue kesini Kay karena Azka ninggalin lo. Gue nggak kayak kembaran lo kok, yang ninggalin lo tanpa satu kata pun. Gue janji, gue nggak bakalan ninggalin lo. Bakalan selalu ada buat....."

"DIAM LO!" potongku, sumpah ya Henry bacot banget.

Aku menatap Papa dengan tatapan memohon, "Pa, Kayla di antar Papa ya? Please."

Papa menggeleng, "Papa sama Mama, mobilnya nggak akan muat. Kecuali kalau kamu mau duduk di bagasi, ya silahkan sama Papa."

"Ya naik mobil lain lah Pa!" kesalku, ini orang tua kenapa enggak ada satupun yang berpihak ke aku?

Papa tetap menggeleng, "Kamu sama Henry aja, hargai Henry. Susah-susah dia kesini, malah kamu nggak mau sama dia. Coba kamu di gituin, pasti kamu udah ngoceh setahun nggak berhenti-berhenti."

"FINE! Gue sama lo! Jangan macam-macam lo!" ucapku memperingatinya.

Dan pada saat itu, Henry dan Papa langsung bertos ria. Memang ya aneh banget, punya orang tua tapi sama sekali gak ada yang berpihak ke anaknya. Orang tua sejenis apa ini?

Be My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang