Tiga

9K 767 34
                                    

Never let you go, never let me down
Don't you give up, nah-nah-nah
I won't give up, nah-nah-nah
Let me love you
Let me love you
DJ Snake ; Justin Bieber - Let Me Love You

□□□

"Kenapa sih Azka sampai punya teman kayak dia?!"

"Kay, lo berlebihan," tegur Alecia.

Apanya sih yang berlebihan? Mana ada yang berlebihan.
"Gue gak berlebihan, tapi itu kenyataan. Dia itu ngeselin, ngeselin pakai banget!"

Jessica menaikkan satu alisnya, "Kalau lo gak berpikiran dia ngeselin, pastinya lo gak bakalan gini."

"Coba deh, lo ubah jalan pikir lo. Jangan anggap dia gitu," tambah Krystal.

Aku menatap mereka kesal. Kenapa mereka malah mendukung Henry? Yang teman mereka siapa? Aku atau Henry? Kenapa juga semuanya malah mendukung Henry?!

"Apanya yang di ubah?! Kalian aja gak tahu dia gimana, makanya bisa ngomong gitu," kesalku.

Jessica mengangguk paham,"Jangan benci-benci banget sama dia, gak baik."

"Yang benci dia siapa? Gue cuman gak suka aja," ralatku.

"Kenapa sih lo bisa gak suka banget sama Henry?" heran Krystal.

Aku terdiam mendengar pertanyaan Krystal. Apa ya yang membuat aku gak suka Henry? Kayaknya banyak deh.
"Dia itu ngeselin, suka banget ganggu gue, PDnya kelewatan, narsis banget dan banyak lagi deh. Pokoknya, gue gak suka semua sifatnya."

Krystal menyipitkan matanya, "Jadi, kalau dia udah gak gitu lagi. Lo bakalan suka sama dia?"

"Maybe."

"Jadi, kalau gue gak ngeselin, gak suka ganggu lo, gak PD, narsis. Lo bakalan suka sama gue?" tanya seseorang dari arah belakangku.

Tunggu dulu, tadi aku jawab apa?

Aku langsung memutar tubuhku dan memastikan siapa yang bertanya itu, walau sudah di pastikan itu pasti dia.

Aku memutar bola mataku malas, "Gue jawabnya, maybe right? Jadi, belum tentu gue bakalan suka sama lo."

Herny tersenyum miring, "Ya memang belum tentu, tapi bisa jadi lo suka sama gue."

"Udah lah Kay, bilang aja lo sebenarnya suka sama Henry. Cuman karena dia gitu, jadi bawaan lo kesal mulu sama dia," timpal Jessica.

"Udah gak usah di bantah lagi Kay. Henrynya udah dengar sendiri noh," tambah Krystal.

Aku berdiri kesal, "Apa-apaan sih kalian?!"

Gilang yang baru saja datang, langsung ikut-ikutan membuat aku kesal. "Kenapa lo kesal Kay? Biasanya kalau lo kesal itu berarti yang mereka bilang itu benar, kalau gak benar berarti lo bakalan tenang aja gak perlu sampai kesal."

Aku menatap satu persatu mereka dengan tatapan paling tajam yang ku punya, "KALIAN SEMUA NGESELIN!!!"

"Udah, udah. Jangan bully Kayla kesayangan gue, gue gak apa-apa kok kalau dia gak mengakui itu sekarang. Yang penting nanti dia bakalan mengakuinya," ucap Henry, yang menutup ucapannya dengan mengedipkan sebelah mata ke arahku.

Sumpah ya, kenapa mereka semua ngeselin? Gak ada satupun dari mereka yang normal gitu? Yang gak ngeselin gitu?

"TERSERAH LO!!"

Saat aku ingin pergi dari sini, Azka yang baru datang tiba-tiba memegang pergelangan tanganku. "Mau kemana?"

"Kayla mau ke hati gue," jawab Henry terlebih dahulu.

Be My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang