Sebelas

3.7K 472 17
                                    

There's no one here but you and me 
And that broken old street light 
Lock the doors 
We'll leave the world outside 
All I've got to give to you 
Are these five words when I 
Thank you for loving me 
Thank You For Loving Me - Bon Jovi

****

Kayla POV

Benar-benar sesak, tidak ada matahari dan sebagainya. Sebenarnya, ini tempat apa?! Bekas jadi gudang apa sih?!! Kenapa nggak ada cahaya dikit aja yang masuk?!! Apa diluar sudah malam ya?!!

Ini om-om juga, udah tempatnya pengap, eh malah ngerokok!! Makin ngebuat tambah sesak!! Mereka mau ngebunuh aku apa?!!

Eh? Mungkin aja iya, kan aku lagi di culik. Mama!! Papa! Azka!! Maafin Kayla ya yang sering nggak nurut sama kalian. Kayla sayang kalian!!!

HUAAAA!!!!! SEMUANYA MAAFIN KAYLAA!!!

Kenapa nasib gue jelek banget sih?!!!

Kalau ini penutup mulut dibuka, mungkin aku bisa teriak sekuat mungkin dan mereka semua tamat, lalu mereka lari ninggalin aku sendirian. Setelah itu, niat mereka buat ngebunuh aku hilang begitu saja. Nah!!! Kan enak kalau gitu!!!

Ini kenapa pakai mulut sampai harus ditutup segala?!!! Jadi nggak bisa teriak!!! Bisanya cuman teriak didalam hati aja!!!! Apa jangan-jangan mereka tahu ya, kalau teriakanku bisa menyakitkan telinga?!!! Mereka udah tahu, kalau teriakanku ini bisa mengganggu mereka??!

Pasti ada cara lain, selain teriak. Yang pastinya bukan nangis, maksudnya nangis itu pilihan akhir. Lagi pula, menangis bukan gaya aku.

Kalau dipikir-pikir, cara apa lagi yang bisa aku lakukan selain menangis??!!

"Eh, anak kecil, ngapain lo nangis?!!"

Pikir aja sendiri!!! Gimana juga aku bisa jawab, kalau mulut ini ditutup gini??!!

Om-om yang satunya mendorong belakang kepala Om yang tadi bertanya. "Lo bego atau apa?! Kalau bego ya nggak usah dilihatin!!"

"Apaan?!"

"Itu mulut dia di tutup, gimana bisa jawab?!"

Luar biasa!!!! Rasanya, aku ingin berteriak senang ketika mendengar ucapan om-om itu. Entah memang bodoh atau apa, om-om yang bertanya itu mendekatiku dan membuka penutup mulut ini.

Aku tersenyum lebar ketika pembuka mulut ini terbuka, "MAKASIH YAK!!"

"Eh lo bocah!! Ngapain teriak-teriak?!!!?" tegur salah satu dari mereka.

Aku hanya memasang muka tidak bersalah, memangnya aku salah? Tidak, 'kan? Mereka tuh yang salah, ngapain sih nyulik aku? Emang sekarang masih musimnya penculikan apa? Kayak sineteron -maksudnya sinetron hehehe-  aja!!! Nyebelin!!!

"HELLOO!!!" Mata mereka semua langsung tertuju ke arahku, "gue boleh keluar dari sini nggak? Lagi nggak musim penculikan nih!! Beneran deh, mendingan kalian bebasin gue aja. Nggak usah kayak sinetron deh!!! Emangnya kalian di bayar apa?"

"Iya, kita di bayar. Jadi, mendingan lo diam," ucap salah satu dari mereka, yang pasti tidak aku kenali, muka mereka mirip semua karena cuaca, eh maksudnya penerangan disini gelap.

"Berapa sih?! Dari pada gini, mendingan kalian main sinetron beneran, gajinya besar dan menjanjikan. Entar gue kenali deh ke salah satu rumah film yang ada di Indonesia."

Bukannya menuruti ucapanku, salah satu dari mereka malah mengeluarkan sebuah gergaji. Mau ngapain tuh? Mau motong kayu ya? Soalnya, yang lain ada ngeluarin parang sama pisau dan kayu. Serem banget, mereka mau tawuran atau mau demo atau masak?!!

Be My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang