Empat belas

3.3K 390 9
                                        

You just want attention, you don't want my heart
Maybe you just hate the thought of me with someone new
Yeah, you just want attention, I knew from the start
You're just making sure I'm never gettin' over you
Charlie Puth - Attention

*****

Aku hanya bisa berpikir beberapa hal mengenai kejadian yang terjadi beberapa hari ini. Hanya beberapa hal yang terlihat nyata dan sisanya terlihat seperti sebuah ketakutan yang menjadi nyata. Kejadian nyatanya seperti PR dan ulangan mendadak dan kejadian yang tidak nyata seperti Henry yang bersama lolipop itu!

Ays, lolipop itu menganggu pikiranku! Kenapa juga dia masih kegenitan dengan Henry?! Bukannya dia hanya mantan?! Mantan! MANTAN! Apa aku perlu meneriakkan kata-kata itu ditelinganya?!

Aku cemberut ketika kembali mengingat kelakuan Henry waktu itu, "Rasanya pengen buang dia ke tengah laut!"

"Siapa yang mau lo buang ke tengah laut?" Azka duduk di samping Kayla dengan santainya.

"LO!" Kening Azka mengerut karena mendengar jawabanku, "Lo sama Henry. Lo juga nyakiti Sherly, jadi lo pantas gue buang."

Azka terkekeh pelan. Wajahnya terlihat lebih tenang dari minggu-minggu sebelumnya,"Sherly udah maafin gue."

"Oh ya? Kalau gitu, bagus deh. But jangan berpikir gue udah maafin lo yang ke sana lagi!" sinisku.

Wajah Azka tiba-tiba memelas, "Come on Kayla, lo masa nggak mau maafin saudara kembar lo sendiri?"

Mataku menajam mendengar ucapannya. Aku berdiri karena bermaksud meninggalkan dia di taman setelah memberi tahu alasanku. "Gue nggak mau maafin lo, karena lo udah minum minuman yang lo udah janjiin ke gue nggak akan nyentuh minuman itu!"

"Gue ng...."

"Jangan bohong sama gue! Mulut dan baju lo udah jadi bukti waktu itu!" Aku memotong ucapannya yang mungkin akan mengeluarkan banyak alasan.

Azka menghela napas saat melihatku berbalik ingin pergi, "Henry ada di ruang tamu, dia mau ngomong sama lo."

Aku melangkahkan kaki kesal ketika mendengar nama orang itu. Beberapa hari ini kemana aja?! Pergi tanpa kabar terus muncul barengan sama lolipop lagi! Sekarang dia berani muncul di rumah ini?! Menyebalkan!

"Ngapain lo disini?!" Aku tidak berkenan menggunakan nada lembut.

Mata Henry menatapku lurus, "Gue kesini mau minta maaf sama lo karena udah nyakiti lo."

Sadar?

Satu alisku terangkat, "Oh, ternyata sadar. Ya udah, gue maafin. Sana pulang!"

Henry berdiri, dia mencoba mendekatiku, "Lo belum maafin gue dari hati."

Aku mendorong tubuhnya menggunakan satu jari saat dia ingin berdiri di depanku, "Bukannya gue udah pernah bilang ke lo, kalau lo macam-macam dengan gue, gue bakalan ngebunuh lo?"

Mata Henry menutup beberapa detik sebelum dia membukanya lalu tersenyum. "Okey, lo mau gue ngapain? Beliin bunga lo?"

Aku cemberut mendengar ucapannya, "Gue juga punya uang untuk beli bunga!"

Kening Henry mengerut, "Jadinya mau apa?"

"Lo kalau mau jalan sama lolipop harus bilang ke gue!"

Mata Henry mengerjap beberapa kali, "Siapa lolipop?"

"Olivia maksud gue!" Jari telunjukku mengacung di depan wajahnya, "kalau sampai lo ngilang tanpa kabar lagi, gue nggak akan maafin lo! Terus, kalau lo jalan sama dia tanpa kasih tahu gue, gue bakalan kasih dia pelajaran dan gue bakalan bunuh lo!"

Be My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang