Dua belas

3.9K 431 9
                                    

Be my, be my, be my
Be my, be my baby
All you got is eyes for me
I’m the only girl you see
Ariana Grande - Be My Baby

*****

Ada sesuatu yang baru yang baru aku terima belakangan ini. Ya, dia.

Dengan senyum yang terukir di wajahku, aku menekan bel rumah ini sekali. Hanya sekali, karena pemilik rumah langsung membuka 'kan pintu. Seseorang itu menyambutku dengan senyuman dan sikap sopan, dia langsung mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam rumah.

"Non, mau minum apa?" tawarnya sangat sopan.

Mataku masih menelusuri ruangan ini. "Apa aja, Bi."

"Bentar ya, Non. Saya buatkan minuman dulu," pamitnya.

"Makasih ya, Bi," ucapku sebelum dia pergi ke belakang.

Mataku menangkap sebuah foto yang tergantung di dinding ruang tamu ini. Foto keluarga dan beberapa foto mereka yang sendirian. Ada dua anak dari keluarga ini dan banyak foto yang memperlihatkan perkembangan mereka.

"Gue udah ganteng dari kecil ya?"

Aku tertawa kecil mendengar pertanyaan itu. Mataku menatapnya yang berdiri beberapa langkah dari tempatku, "Gue belum panggil atau kasih tahu lo, kalau gue udah ada disini."

Dia berjalan mendekatiku, "Lo itu selalu ada di hati gue, makanya gue bisa ngerasain keberadaan lo, di mana pun lo berada."

Satu alisku terangkat mendengar jawabannya, "Yang benar itu, lo tahu gue disini karena lo dengar bunyi bel rumah."

Henry cemberut. "Lo kayaknya nggak bisa gue gombalin."

Lucunya, wkwkwk
"Gue nggak suka gombalan lo, beneran. Jadi, mendingan lo nggak usah gombal lagi."

"Ya, tapi......"

"KAK KAYLAA!!!"

Henry berdecak, "Pengganggu datang."

"Hi Calista, apa kabar?" Aku berjongkok di depan Calista, merapikan rambutnya. "Kakak kangen sama Lisa."

Saat aku mengatakan itu, Calista langsung memelukku. "Lisa juga kangen sama Kakak!"

"Udah udah, lama banget pelukannya!" sensi Henry.

Mendapat sensian Henry, tidak membuat Calista melepaskan pelukannya. Maka dari itu, aku menggendong Lisa dan Henry masih saja terlihat sensi. Ada-ada aja ini Henry.

Masa iri sama adiknya sendiri?

"Kak, hari ini Lisa mau main ke rumah sepupu Lisa. Kakak mau ikut nggak?" tawar Lisa.

"Nggak."

Bukan aku yang menjawab itu. Tahu sendiri 'kan siapa yang menjawab? Yang jelas itu bukan aku.

Calista yang ada di gendonganku langsung cemberut ketika mendengar jawaban itu. Dia pasti berharap kalau aku ikut, tapi kalau aku ikut, pasti aku jadi canggung. Jadi, lebih baik aku mengikuti kemauan Henry.

"Lain kali aja ya, Sa."

Langsung terukir senyum lebar di wajah Henry ketika aku menjawab. Ck, memang dasar ini cowok!

"Nah, Lisa sekarang turun ya. Sopirnya udah nungguin tuh," ucap Henry.

Calista menggeleng. Dia tetap tidak mau turun dari gendonganku, walau Henry merayunya terus menerus. Karena usaha merayunya tidak berhasil, Henry langsung mengambil Calista dan menggendongnya. Dia langsung membawa Calista keluar rumah.

Be My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang