Siang hari disebuah ruangan berbentuk persegi. Empat cewek laknat sedang mengadakan rapat mengenai strategi mereka untuk memotret pakaian dalam anak perempuan disini. Gue dengerin mereka sambil main Solitaire disalah satu komputer yang ada disini.
"Gimana nih? Kalo kita pake rencana biasa, bisa-bisa gak kefoto semua anak kelas sepuluhnya sebelum uas semester 1," ucap Melody.
"Iya, karena gue dan Melody setelah semester 1 udah enggak ekskul lagi loh. Kita harus fokus UN," sambung Shanju.
"Terus gimana?" tanya Dena.
"Ya kan kita kumpul buat ngomongin strateginya," jawab Melody.
"Ya terus?" tanya Dena lagi.
"Jadi, ada yang punya ide gak?" tanya Melody.
Lalu terjadi keheningan. Ini kok gua gak bisa nyusun kartunya sih dari tadi? As sekopnya juga kemana lagi, gak muncul-muncul.
Plaaaak!
"Eh goblok!" gue kaget karena ada yang geplak kepala gue.
"Lo main mulu dari tadi! Bantuin napa!!!" ucap Melody.
"Santai aja kenapa, bentar, gue penasaran nih, masa kartunya gak bisa gue susun," balas gue.
Melody berdecak. Dia mengambil alih mouse. Tidak ada lima menit, dia berhasil menyelesaikan game Solitaire.
"Widih, hebat. Eh, kok lu bisa nyusunnya sih?" tanya gue.
"Ya karena ini Solitaire! Bukan Spider! Lo daritadi gak bisa nyusun kartunya karena lo pake peraturan dari game Spider!" jawabnya.
"Lah, emang beda?" tanya gue.
"Beda lah bego," jawab Melody.
Anjir, gue dikatain bego sama Melody.
"Udah sini gabung diskusi!" ajak Melody.
Gue pun duduk bersila disamping Gre. Diskusi berlanjut.
"Jadi, ada yang punya ide?" tanya Melody.
"Aku aku aku!" jawab Gre antusias.
"Ya, apa itu Gre?" Melody menanyakan apa ide dari Gracia.
"Kita motret mereka waktu lagi ganti baju olahraga aja," ucap Gre.
"Hmmm, tapi kita juga ada kelas Gre sewaktu mereka lagi ganti baju, paling yang bisa kita potret anak kelas sepuluh dua dan sepuluh empat, karena mereka habis istirahat baru pelajaran olahraga," respon Melody mengenai ide dari Gracia.
Melody hafal banget jadwal pelajaran anak kelas lain. Jangan-jangan dia yang ngatur lagi.
"Ya kita izin ke toilet aja sama gurunya," ucap Gracia.
"Izin ke toilet? Terus kita motretin mereka yang lagi ganti baju? Dosa Gre ngebohongin guru," balas Dena.
Ini lagi masih inget dosa.
"Ya kita ke toilet dulu, abis itu baru deh kita motret anak kelas sepuluh, jadinya gak dosa kan?" balas Gracia.
Ini Gracia tampangnya baik, tapi kenapa otaknya kayak begitu ya. Gue rasa dia pernah jatoh atau ditabok orang pas kecilnya. Jadinya agak geser dikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sobat Kebiri Kimia
FanfictionNiko ingin menjadi pemilik studio JAV. Tetapi sang pujaan hati ingin dia bekerja di bidang lain. Akankah Niko bertahan dengan cita-citanya atau keinginan sang pujaan hati?