Sobat Kebiri Melody: Satu

1K 71 108
                                    

Author POV

Aaah, pagi hari yang cerah di sebuah kawasan perumahan elit Jakarta. Rumah-rumah besar dengan berbagai macam model terjejer begitu rapih di kawasan elit tersebut. Jika memasuki kawasan elit tersebut, kalian akan di suguhkan pemandangan yang dapat membuat kalian kesal, iri, dan naluri maling kalian akan muncul. Bagaimana tidak, baru beberapa meter setelah memasuki gerbang yang menjulang begitu tinggi, kalian akan langsung menjumpai rumah dengan ukuran 36B.

(Itu ukuran beha kampret)

Ya, kita umpamakan besarnya rumah di sini dengan ukuran BH saja oke. Jangan protes, saya author di sini.

Rumah dengan ukuran 36B dapat kalian jumpai di sepanjang jalan kenangan ini.

(Tampol bego ntar kebiasaan)

Oke, serius guys. Rumah dengan ukuran 36B akan selalu kalian temui setiap kalian melangkah lebih dalam lagi. Jika kalian masih kuat untuk melihat jauh lebih dalam di perumahan elit ini, kalian akan menemukan yang ukurannya melebihi 36B. Itu sudah bukan lagi semangka. Tapi mutasi campuran antara semangka dan melon. Kebayang kan. Gede banget.

(Ngomongin apaan sih nih orang)

Itu, mbak-mbak yang lagi lari pagi. #SalahFokus

(Dah dah, mending balik ke Sobat Kebiri Kimia aja dah)

Oke, kembali ke ukuran rumah sebesar 36B. Di kanan atau kiri, rumah dengan berbagai macam model dapat terlihat. Mulai dari gaya abad pertengahan, modern, artistik, nanas, dapat kalian jumpai di sini.

Seperti rumah yang ada di sebelah kanan. Bentuknya sangat bagus sekali. Banyak sekali motor yang di parkirkan di samping rumah itu. Rumah dengan atap terbuat dari seng. Pintu dari kayu yang sudah reot. Kaca rumah yang lebar di samping pintu kayu itu memperlihatkan orang-orang di dalam sana yang sedang duduk menghadap ke arah etalase yang terbuat dari kaca dan terisi oleh berbagai macam makanan. Sebentar, sorry salah. Itu warteg bukan rumah. Kenapa ada warteg di sini?

Ini kayaknya perumahan elit low-end. Kalo high isinya selain rumah pasti ada hotel, apartemen, restoran, mall, taman hiburan, kolam renang, toko mobil, toko elektronik dan kawan-kawan. Itu kota apa perumahan?

Rumah yang dimaksud adalah rumah yang berada di samping warteg tersebut. Rumah modern yang luas sekali. Pagar besi berwarna keemasan yang begitu tinggi itu terlihat mencolok sekali. Balkon yang ada di lantai dua berbentuk melengkung terlihat seperti balkon-balkon istana dalam negeri dongeng. Rerumputan yang diisi oleh bunga-bunga yang cantik pun menghiasi rumah mewah itu.

Tiba-tiba, seorang perempuan cantik terlihat keluar dan menuju pinggir balkon tersebut. Dia menangis terbahak-bahak entah apa alasannya.

"Berani-beraninya kamu selingkuh!" teriak perempuan itu sambil menunjuk ke arah pintu yang ada di balkon itu.

Lalu, muncul seorang pria dari balik pintu itu.

"Dengarkan dulu! Kamu salah paham Mel!" ucap pria itu.

Perempuan yang dipanggil Mel itu menggelengkan kepalanya berkali-kali sambil menangis terisak.

"Cukup Nik! Aku lihat dengan kepala mataku sendiri! Kamu jalan sama perempuan berambut pendek itu!" teriak perempuan itu.

"Mel... Astaga, aku cuman nemenin dia, udah itu aja. Beneran gak ada apa-apa!" balas pria di hadapannya.

Sobat Kebiri KimiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang