Malam ini bokap gue pulang dari Jepang. Itu sebabnya nyokap gue masak lauk kesukaan bokap gue.
Gue sebagai satu-satunya anak laki, cuman bisa ngeliatin itu para perempuan memasak didapur. Kecuali kak Lidya. Dia gak bisa masak.
Pernah gue ditinggal berdua doang sama kak Lidya, dia nyoba masak telur dadar buat makan malem. Hasilnya malah gosong. Akhirnya kita pun nungguin nasi goreng keliling lewat.
Pekerjaan bokap gue adalah, dia... Aduh gimana ya bilangnya. Gini deh, bokap gue punya production house, dan PH-nya itu bermarkas di Jepang sana. Dan bokap gue beserta PH-nya itu...
"Yoooot! Papa pulang!" teriak bokap gue yang tiba-tiba muncul.
"Papa!" teriak Zara langsung lari dari dapur ke ruang tamu.
Bokap gue langsung meluk dan ngegendong si Zara.
"WADOOOH PEDES!" teriak bokap gue terus nurunin si Zara.
"Eh- ma-maaf pa, Zara lagi motong cabe soalnya," ucap Zara.
Jaaaah.
"I-iya gakpapa, tolong ambilin papa air," minta bokap gue sambil merem melek.
"Halo pa," sapa gue.
"Wah, Lidya, kamu kok potong pendek gitu?" tanya bokap gue.
"..."
"Niko pa," balas gue.
"Oh Niko! Oalah, maaf ya, soalnya masih pedes nih," ucap bokap sambil ngucek-ngucek matanya.
"Lagian dari suaranya juga ketauan lagi pa," ucap gue.
"Loh papa, udah pulang?" tanya kak Lidya sewaktu jalan lewat depan ruang tamu.
"Udah dong sayang," balas bokap.
Tiba-tiba Zara dateng bawa mangkok berisi air. Dia kasih itu mangkok ke bokap, dan bokap langsung ngebasuh matanya.
"Nah, enak udah..." ucap bokap gue dengan lega.
Setelah itu kami semua menuju ruang makan. Nyokap yang baru selesai nata makanan pun langsung cipika cipiki sama bokap. Iya sekarang cipika cipiki, entar pasti ahoy ahoy. Duh, harus tidur cepet nih.
"Gimana kuliahmu Ve?" tanya bokap disela-sela makan malam.
"Yah, baik pa. Sekarang lagi ngerjain pemotretan buat pameran fakultas Ve," balas kak Ve.
"Bagus itu bagus, butuh model? Papa bisa datengin dari Jepang loh," tawar bokap gue.
"Eh, enghh... Enggak usah pa, kita foto tentang alam kok..." ucap kak Ve.
Yah, harusnya mau aja sih kak Ve, kan lumayan model Jepang. Tapi gak sesuai temanya sih.
"Oh gitu, ya udah... Terus sekolahmu gimana Lidya? Niko?" tanya bokap ke gue dan juga kak Lidya langsung.
"Baik pa," bales gue dan kak Lidya barengan.
"Cie barengan," ejek bokap.
Vuset nih bokap.
"Oh iya pa, bawa kasetnya?" tanya gue.
"Oh, bawa dong! Bentar," balas bokap lalu mengambil sesuatu dari dalem tas yang dia bawa.
"Nih," ucap bokap gue lalu ngasih sebuah dvd.
Gue langsung ambil itu dvd. Kak Lidya yang duduk disamping gue ikut ngeliat itu dvd.
"Ih, apaan," ucap kak Lidya.
SSID-057. A Night Full of Lust With My Sister. Sebuah karya dari pekerjaan bokap gue. Yes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sobat Kebiri Kimia
FanficNiko ingin menjadi pemilik studio JAV. Tetapi sang pujaan hati ingin dia bekerja di bidang lain. Akankah Niko bertahan dengan cita-citanya atau keinginan sang pujaan hati?