Pagi ini pagi yang sangat cerah,
"Leen bangun udah jam setengah 7 lebih 35 menit 59 detik kamu kan sekolah",Ucap Ibu sambil menarik selimutku dari tubuhkuAku sangat terkejut saat mendengar sekarang jam setengah 7 lebih...
"APA BUK? SETENGAH 7 LEBIH?", Aku panik dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk persiapan pergi ke sekolah.Aku berangkat sekolah masih dengan keadaan mataku yang masih bengkak, krudung rusak, rit sleting belakang belum di tutup, eh wkwk. Sesampainya di sekolah jam 7.15 'Mampus apalagi sekarang pelajaranya bu jengkol, bisa kena strap ini' Pikiranku tidak tenang, aku bergegas menuju kelas dan memberanikan diri untuk membuka pintu.
Tok tok tok
"Ya silahkan masuk"-bu jengkol
Setelah aku masuk kelas suasana kelas menjadi krik krik krik, suasana senyap sejenak, semua orang memandangi gue dengan tatapan seperti Nyai Meletabeya ( melas , lesu, takberdaya )
"Knapa telat?"Tanya bu jengkol dengan tatapan sisnisnya.
"i-i-i-i tu bu"
"Sudah jagan banyak alasan, cepat duduk!" bentak bu jengkol, tapi tumben hari ini, tidak ada unta tidak ada angsa tidak ada kurma, tiba tiba dia baik, dia tidak memberi hukuman.
Aku bergegas menuju ke tempat dudukku, Dito yang duduk di depanku berbalik badan menuju ke arah dimana aku duduk
"Makasih ya buat kemaren malem"
Aku pun hanya tersenyum dalam hatiku berbicara lain kali lagi hayukkkBel istirahat
Aku, Aca dan Icik langsung pergi ke kantin untuk makan siang, setelah makanannya udah dianter kemeja kita, kita pun langsung melahapnya
"Kamu tumben telat leen"-Icik
"Udah biasa kali Cik" jawabku
"Paling dia semalem nggak bisa tidur gara-gara habis ngedate sama Dito" ledek Aca
"Kok lo tau sih, jahaha" Jawabku dengan geli.
"Yaiyalah kita tau, kamu tu kan cewe baperan dikit-dikit ngefly, dikit dikit ngefly, baca novel sama nonton drama korea aja kamu bisa baper berhari-hari,apalagi kenyataan bisa mati ditempat kamu leen "Aca kembali meledekku, mereka juga menertawakanku, sampai membuatku malu.
"Apaan sih kalian" -ucapku. "gue tinggal sebentar ya, gue mau ke toilet", aku berlari menjauh dari mereka dan sisa-sisa makanan kita supaya aku tidak di buly lagi , padahal aku tidak mau ke toilet, maka dari itu aku memutuskan untuk pergi ke kelas aja. Aku berlari menuju kelas tanpa perduli situasi yang kulewati, dan tidak sengaja di pikiranku terpintas nama Dito dan setelah itu entah kenapa pikirku seketika kosong
'GUBRAAKK!!'
Tanpa aku sadari aku menabrak orang yang ada di depanku, dan ternyata itu Dito. Aku berusaha bangkit sendiri tetapi ada uluran tangan yang ada di depan mukaku, ya ternyata itu tangan Dito, ia berusaha membantuku utuk berdiri. Akupun menerima bantuan darinya.
"Cieeeeee..." -sorak mereka yang ada di tempat itu, membuat Dito melepaskan tangannya.
"Makasih ya, maaf sebelumnya udah nabrak kamu." Batinku terus bergumam 'jangan len jangan sekarang plis tahan supaya pipi mu nggak merah'
"Lain kali hati hati, matanya itu di pakek buat liat" Ucap Dito dengan ketus sambil berjalan menjauh dari tempat dimanaku terjatuh
Lhah kenapa dia berubah gini ya? Padahal kan semalem kita habis nge date, ada apa sama dia? Apa dia marah karna gue nabrak Dito?
**********
10 menit sebelumnyaKring kring kring, telfonku (Dito) bergetar, lalu ia menggangkat terfon dari seseorang
"Iya hallo ma, ada apa"
"Dito, mama nitip adek sama kamu ya, mama mau pergi dari rumah walaupun mama belum cerai sama papa kamu, mama udah nggak kuat Dit, maafin mama ya sayang"-ucap Mama Pawes (mamanya Dito) sambil bercucuran air mata
"Maaa, mama jangan egois gitu, pikirin nasib anak mama"'Tuuuut tuuut' Pawes mematikan telefonya, dan saat itu aku (Dito) marah hal yang gue takutkan hari ini terjadi, didunia ini nggak ada yang mengerti perasaanku. Dan tiba tiba Aileen menabrakku
---Aku (Dito) end---
****************
Ternyata di sana juga ada Icik dan Aca 'Mampus' siap siap deh di buly(lagi).
"Oh... Jadi sejak kapan toilet pindah disini." Ucap Aca seraya menertawakanku.
"Apaan sih kalian", lalu kita bertiga pun bersama sama masuk ke kelas karena bel sudah berbunyi
Saat pembelajaran dimulai aku terus memperhatikan Dito dan mengabaikan Matematika yang membuat pusing kakiku. Aku terus memandangi Dito yang tepat berada di bangku depanku, setelah aku perhatikan dia tampak sangat bingung. Jujur didalam pikiranku masih ada tanda tanya besar, kenapa dia berubah drastis gitu, apa dia lagi ada masalah? Tanpa aku sadari,aku terus memandanginya.
'Brukk' suara kursi Icik yang duduk di sampingku, menggebrakan mejanya dan itu membuat pikiranku pudar,
"Kamu knapa sih Cik." ucapku kesal karena terkejut mendengar gebrakkan meja.
"Hati hati nanti naksir lo", dia lagi-lagi mulai menertawakanku.
"Apaan sih"
Jika anda lupa vote, comment dan follow , cuma mau ngingetin. Jangan lupa ya:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupku Bukan Hidupmu
Teen FictionTokoh aku, tidak ada yang spesial dari aku. Banyak orang yang lebih dari aku, tak sedikit juga yang iri dengan aku. Aku ini suka bergosip, memiliki 2 sahabat karip. Seperti remaja pada umumnya, aku juga sedang mencari jati diri. Aku sangat percaya d...