Malam yang hangat karena api unggun yang merangkap sebagai saksi bisu kita bersama.
"Makanan udah siap, api unggun juga udah siap sekarang tinggal makan makan," Ujar Dito
"setuju," sahut Icik
Setelah kita makan makan , bernyanyi menjadi puncak kebahagian kita. Dito dan Fino bermain gitar sedangkan kami bertiga bernyanyi, terhanyutkan suasana sampai akhirnya kita berjoged bersama sungguh hal paling membahagiakan bagi kita, para bintang bintang bersinar terang seolah-olah tau kebahagiaan kita, bulan yang nampak senyum menghiasi malam yang istimewa ini, memang terlihat hal kecil, tapi bagi kami malam ini adalah takdir terindah yang diberikan Tuhan kepada kami.
Tak terasa malam semakin larut tak lupa kita sudah membuat tenda untuk kita tidur saat semuanya sudah tidur di tenda masing masing, tapi aku belum bisa tidur, aku hanya bisa memandangi api unggun yang lama kelamaan menjadi abu, aku terus memandangi api itu. Tak tau mengapa api itu berubah menjadi bayangan wajah Dito, aku yang melihatnya menjadi salting senyum senyum sendiri nggak jelas. Bayangan wajah Dito tersebut tiba tiba berbicara 'kamu knapa belum tidur' aku reflek memberikan senyuman terindah kepada bayangannya sampai sampai mengabaikan ia berbicara
"Heh... Heh... Kamu nggakpapa kan?" bayangan itu perlahan pudar karna dikagetkan dengan kalimat itu, ternyata itu Dito, 'Ya ampun jangan jangan tadi yang omong juga Dito'
"Kamu waraskan?" lanjutnya
"Ya aku waraslah, kalo nggak aku nggak disini kali udah masuk angkringan kalo gue gila"
"Kok angkringan?"tanyanya bingung
"Ya RSJ lah, di goblokin aja mau haha"
"Anjirr, abis senyum senyum sendiri, ngeri ngerong". Lanjutnya "kamu ngalamunin aku kan? Ngaku aja"
"PD level dewa,"ledekku
"Kaya kamu kan?"
Dito meraih gitar yang ada disampingnya
"Nyanyi yuk" ajaknya
"Boleh"
Satu per satu dia memetik senarnya dan menghasilkan alunan yang amat bagus
-kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu, tentang apa yang membuat mu mudah berikan hatiku padamu, tak kan habis sejuta lagu untuk menyuratkan cantikmu,kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini...-
Sesekali kita bertatapan mata, kita berdua dihanyutkan oleh lagu ini, tanpaku pikir panjang aku reflek bersandar di bahunya, 'oh Tuhan bisa kah ini bertahan lama'
Batinku licik.**
Semenjak camping di rumahnya Dito kita berlima menjadi akrab. Pagi ini rencananya Dito mau menjemput ku untuk berangkat sekolah bersama, suasana syahdu itu berubah pada saat aku sampai di sekolah. Para kaum alay atau lebih tepatnya fans Dito menjadi syirik denganku. Mereka membenciku tanpa sebab, seperti Tak suka. Padahal aku juga tak begitu mengenal mereka. Iri bilang bos.
Haters? Adalah cara orang sangat perduli dengan apapun yang akan Kita lakukan dan berusaha membuat kita bersaha menjadi lebih baik walaupun terkadang kata-kata yang mereka gunakan kurang tepat.
Pagi ini aku masuk ke kelas bersama dengan Dito dan saat aku masuk ke kelas semua mahluk dikelas memandangi kami tak seperti biasanya.
"Heh matanya matanya matanya biasa aja dong, nanti copot baru tau rasa," ucapku kesal.
"Hahahaha" Dito dan semua yang ada di kelas tertawa, suasana mulai membaik
Bel istirahat berbunyi
Kita berlima menuju ke kantin bersama-sama, Aca memesankan makanan untuk kami. Sembari menunggu makanannya datang, kami mengisi waktu seperti rutinitas biasanya yaitu gosip, tapi bedanya gosipnya ada Dito dan Fino. Berharap mereka bisa sefrekuensi dengan kami bertiga."Ehmm... Ada yang bicarain di belakang ni.." Kataku mengawali gosip ini.
"Siapa leen?" tanya Fino
"Mau tau?" tanyaku, lalu mereka berempat menggangguk
"Lihat deh yang di pojokan kantin itu, mulutnya sampe manyun ngomongin aku"
"Ke pd an deh kamu leen, siapa tau dia nggak ngomongin apa yang kamu maksud." Sahut Icik
"Namanya juga AILEEN AXASA PUSPITA yang Pdnya sampe angkasa, sukanya hewan angsa, sok bisa dan sok biasa, makanya namanya sekar langit," Ledek Dito
"APAAN SIH KAMU DIT, RESE LO" teriakku sambil mencubitnya,dan yang membuatku kesel semua tertawa melihatnya. Membuat pipiku merah, aku tidak suka. Tapi maksudku aku benar-benar sangat suka.
"Aduh sakit," keluh Dito
"Cieee",kata mereka bersamaan
"Apaan sih kalian ikut-ikut aja, bikin badmood," ucap ku sambil memakan makanan yang tadi sudah di pesan oleh Aca.
"Tapi emang mereka itu ngomongin aku!", lanjutku"Apa buktinya?" tanya Dito sambil mengunyah makanannya
"Ya gue ngrasa aja, masa diomongin nggak peka," jawabku
"Udahlah kalian nggak usah ribut, nanti lama lama suka lho," ledek Fino
Segerombolan geng alay lewat ditempat dimana kita duduk, parahnya mereka menyindirku dengan suara yang keras.
"Eh eh guys kok mau ya Dito sama cewe kaya dia, cantikan juga aku hahaha," sindir Ebmy
"Maksut kamu apaan?" tanya ku
"Emang kenapa nggak terima?" bentak nya sambil mendorong tubuhku sampai aku terjatuh dilantai.
"Iya nggak terima, mau kamu apa ebmy lasmini sunimi, hahaha", balasku, semua tertawa
"Udah udah pada ngapain sih" lerai Dito
"Dia yang mulai duluan!" Kataku
"Eh aa' Dito, dia deket deket sama aa' Dito sih jadikan Ebmy marah" rayunya dengan kalimat-kalimat alaynya
"Emang dia siapanya aa', kan yang pantes buat aa' kan ebmy"
"Apaan sih kamu my" ujar Dito dengan perasaan geli.
"Satu kata buat itu" kata gue "Hizekkkk" lanjut aku, Icik, dan Aca serempak
"Kalian bertiga diem!" perintah ebmy
"Ebmy udah cukup mendingan sekarang kamu pergi!" kata Dito
"Aa' kok malah belain aileen emang kamu siapanya"
"Aku pacarnya, udah sekarang aku minta kamu pergi!" ucap Dito kesal
"Apa pacar" kaget ebmy serta gengnya itu, dan kalian tau? Muka kita berempat sampai mengangak mendengar pernyataan dari Dito tersebut, ebmy beserta gengnya yang nggak jelas itu meninggalkan kita karna shok.
Deg
Setelah mereka pergi "maksud kamu apa Dit, kenapa bilang begitu!" tanyaku, jujur gue baper banget ingin rasanya aku membenturkan kepalanya didinding. Pengen tak hih.
"Dit kamu seriusan?" tanya Aca
"Enggaklah, aku sebel aja sama dia, risi, jangan baper dulu aku bilang gitu cuma terpaksa!" jelas Dito
Jleb
"Siapa yang baper, hellow amit amit deh" ucapku karena gengsi
"Udah deh kalian jangan berantem terus nanti kalo beneran gimana?" ledek Icik
"NGGAK BAKALAN" ucapku dan Dito bersamaan sambil bertatapan mata
"Ehmm ehmmm keselek iguana nih" ledek Fino kembali
Hai temen temen:)
Kalian suka kesel nggak sih lihat keuwuan temen kalian atau lihat keuwuan di sosmed? Iri banget kan rasanya. Pengen tapi susah, gimana ya caranya. Ada yang lagi rasain hal yang sama? Komen dong:)
Vote juga jangan lupa:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupku Bukan Hidupmu
Teen FictionTokoh aku, tidak ada yang spesial dari aku. Banyak orang yang lebih dari aku, tak sedikit juga yang iri dengan aku. Aku ini suka bergosip, memiliki 2 sahabat karip. Seperti remaja pada umumnya, aku juga sedang mencari jati diri. Aku sangat percaya d...