5

2.5K 386 17
                                    

saat kakek itu pergi jauh dan tak terlihat lagi, haechan langsung berdiri dan menjerit. "gila!"

mengakibatkan teman-temannya ikut kaget dan sontak berdiri juga.

"kita harus pergi! ayo kita pergi aja!" haechan kelabakan sambil membawa tasnya dan membereskan barang-barang yang lain.

tentu saja mereka terkejut dan tak bisa berkata apa-apa lagi. mereka juga gelisah setelah melihat penampakan menyeramkan yang mengganggu acara berkemah itu.

"kalian nungguin apa?! cepetan beresin barang-barang yang lain!" haechan mendaramatisir dengan menarik-narik tangan mark.

"yaudah, ayo cepet!" perintah mark kepada semua.

mereka menggeondong tas dengan tergopoh-gopoh dan terburu-buru merapikan barang bawaan. sesudahnya, mereka segera beranjak ke mobil kelompok masing-masing.

"ayo cepat masuk!" ajak mark sambil menaruh tikar yang sudah digulung ke bagasi.

setelah semua masuk mobil, mark dan haechan lantas tancap gas. mark mengikuti mobil haechan yang tepat di depan. di dalam mobil suasana semakin gaduh, takut dan gelisah bercampur aduk.

"apa-apaan itu tadi?" panik jaemin.

"gue juga gak tau." mark sibuk menyetir, mengikuti jejak haechan yang kian mencepat.

"mungkin orang gila gak sih?"-nana

"lebih tepatnya lagi psikopat?" tambah sarah.

"serem babik gua merinding."-jaemin

sora yang ketakutan masih belum bisa angkat bicara dan hanya bisa mengingat rupa kakek itu.






18:00 p.m

sementara di dalam mobil haechan, semua hanya santai dan bertingkah laku seperti tidak terjadi apa-apa. tapi tidak untuk renjun, dia justru mengkhawatirkan ketiga gadis itu.

"heemm... heemmm..." haechan bergumam.

"ada apa?" tanya renjun di sebelahnya.

"gak ada apa-apa, cuma nyanyi." haechan cengar-cengir. "hahahaha, gila mark hebat banget aktingnya bapasss."

"hahaha goblok si chan."-chenle

"woy chan! lo teriak kenceng banget jirr, kuping gue sampe sakit ngok!" protes jisung yang duduk di belakang sambil menepuk pundak haechan.

"eh, hahahahaha maaf-maaf, sung."

"jangan kebut-kebut dong, om supir!" pekik chenle.

"udah-udah, makan nih." jeno menyodorkan makanan ringan ke chenle.

sedangkan haechan hanya tersenyum menanggapinya.

"apa lo gak kasihan sama mereka?" ujar renjun mendadak sambil membuang muka dari haechan, dia lebih memilih menatap ke luar jendela tanpa ekspresi apapun. datar.

"mereka siapa maksud lo?"

"cewek-cewek itu."

"ya gimana ya, cuman... ya! lagipula mereka gak akan mati ketakutan kan?"

sekarang renjun menatap haechan. tatapan yang tidak dapat diartikan, renjun terlihat marah. lalu ia menghela napas panjang dan kembali menatap luar jendela. seketika senyuman haechan buyar.







19:00 p.m

"kenapa kita belum sampe-sampe?"-sarah

"bukannya tadi kita berangkat cuman menempuh waktu satu jam perjalanan?"-nana

Horrific [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang