Horrific [✔]

10

10:00 a.m

"ini." jaehyun menyerahkan sebuah peta kepada jeno dan haechan

"eiiitss! tunggu dulu, sebelumnya gue mau tanya sekali lagi. apa kalian akan menepati janji dan gak akan membongkarnya?" jaehyun menjauhkan kertas itu dari jeno dan haechan.

"iya, iya. gak percayaan amat."

"oke."

"ngomong-ngomong, dapat dari mana peta ini?" tanya haechan sambil mengambil peta itu.

"iya, tulisan dan gambarnya aja kelihatan kalau buatan manusia, bukan komputer." timpal jeno.

"gue dapetin dari kakek-kakek yang ada di hutan ini, nyolong sih. tapi ya mau gimana lagi."

"iya, lagipula cuma kita bertiga yang bakal pergi."-haechan

"tapi kenapa cuma kita bertiga?"-jeno

"lihat judul petanya." jaehyun menunjuk salah satu sudut peta.

"ooohhh." ucap semuanya, begitu juga dengan jaehyun.

"gak semua bisa pergi dari sini, harus ada yang tinggal. harus ada yang jadi tumbal."

"judulnya agak nyeremin."-jeno

"apalagi cerita di baliknya."-haechan

"betul, makanya kita harus cepet-cepet pergi dari sini. ayo."

jeno dan haechan mengangguk dan mengekor jaehyun.

•••

"mereka memang udah bener-bener gila! ayo kita kasih tau mereka!" kata saeron sambil menggoyang-goyangkan tubuh somi.

"enggak bisa. kalau kita kasih tau mereka, kita juga pasti akan ketahuan. jadi lebih baik, kita buat mereka tau sendiri." somi melepaskan tangan saeron.

"tapi-"

"dengan bantuan kita."

"saeron! somi!" renjun menjerit.

"itu mereka, ayo."

saeron dan somi menghampiri mereka.

"kami gak bisa temuin mereka."-somi

saeron melirik kaget pada somi, lalu somi menepuk bahu saeron.

"aduhlah, gimana ini."-chenle

"apa mungkin mereka tersesat?"-jisung

"mungkin."-renjun

"gimana kalau kita lanjutin perjalanan sambil cari mereka?"-jaemin

"ide bagus."

mereka melanjutkan penjelajahan tak jelas arah tanpa jaehyun, jeno, dan haechan. saat sampai di hutan ini, sora berpikir ini akan jadi kemah yang menyenangkan. ternyata instingnya saat di sekolah memang benar.