5.

1K 115 4
                                    

Pertanyaan pria itu membuat Ezra semakin membeku. Ia hendak memanggil Widi tetapi suaranya tertahan di tenggorokan. Untung saja saat itu Widi keluar dari kamarnya sambil membawa pisau kue. Ia terdiam melihat pemandangan di depannya. Ezra berhadapan dengan seorang pria di ambang pintu. Seketika mata Widi melebar dan berbinar saat melihat jelas wajah pria itu, ia jatuhkan pisau kue itu ke meja.

"Jon!" panggilnya dengan senang, ia berlari menuju pria itu dan memeluknya. Tatapan pria itu yang tadinya dingin berubah menjadi hangat kembali. Ia membalas pelukan Widi. Ezra yang masih terkejut dengan kejadian sebelumnya malah makin terkejut dan bingung karena melihat adegan ini. Ezra berdeham, kemudian Widi melepaskan pelukannya pada pria itu. Ia melihat Ezra yang salah tingkah.

"Jon, ini temanku namanya Ezra. Ezra, ini Jon, anaknya orang tua asuhku," kata Widi berusaha memecahkan kondisi yang canggung ini.

Tatapan Jon terlihat begitu meremehkan sosok Ezra, setelah itu mereka bersalaman. Ezra baru tahu kalau Widi diasuh oleh keluarga warga negara asing, tapi sama sekali tidak menyangka kalau orangnya belagu begini, dari kesan pertama dia langsung tidak menyukai Jon.

"Kita lagi merayakan ulang tahun Ezra. Dia belum potong kue," cerita Widi. "Kamu ikutan, ya."

"Boleh." Jon kemudian melirik satu koper di belakang tubuhnya. "Boleh tolong bawa koperku masuk ke kamar?"

Widi mengangguk. Ezra menyingkir dari pintu dan mempersilahkan Jon untuk masuk ke dalam. Pria itu langsung masuk ke kamar Widi membawa sebuah tas selempang bahan kulit yang begitu bergaya. Kopernya dibawa oleh Widi. Ezra meraih lengan Widi.

"Dia siapa? Sok jadi bos banget!"

"Eh jangan ngomong gitu. Nanti aku jelasin detailnya."

"Terus acara potong kuenya?"

"Tetap lanjut. Tunggu sebentar, ya." Widi menarik koper itu menuju kamarnya. Ezra menutup pintu dan kembali duduk di sofa. Matanya menatap pintu kamar Widi yang tertutup. Ia bingung dengan apa yang terjadi.

Harusnya malam ini gue bisa berduaan sama Widi. Happy, ketawa. Eh, malah datang makhluk ini. Gue akui dia ganteng. Tapi tampangnya dingin dan judes banget kayak Terminator. Apes bener! - Ezra

Jon duduk di tepi ranjang sambil membuka sepatunya. Matanya menatap sosok Widi yang sedang duduk di kursi.

"Who is he?" tanya Jon.

"My friend," jawab Widi begitu mantap.

"Jadi sekarang kamu punya teman? Di mana dia tinggal?"

"Di rumah ini."

"Di rumah ini?" Jon langsung bermuka masam. "Kenapa kamu tidak cerita apapun?"

Widi tertunduk. "Aku cerita sama orang tua kamu. Mungkin mereka lupa gak cerita sama kamu."

"Dan kamu tidak berusaha cerita padaku." Jon membuka kopernya dan mengeluarkan handuk. "Kamu masih ada acara ulang tahun, kan? Kenapa tidak menemaninya?"

Jon keluar dari kamar. Widi menangkap ada nada dingin dari setiap ucapan Jon. Ia sadar, ini salahnya juga karena tidak langsung bicara pada pria itu. Ia teringat pada Ezra dan segera keluar kamar.

Ezra masih menonton film. Widi duduk di sebelahnya, ia lihat wajah sahabatnya kini penuh tanda tanya. Widi melongok ke arah kamar mandi dan memastikan semua aman sebelum bicara pada Ezra.

"Maaf, ya. Jujur aku gak tau kalau dia pulang hari ini." Widi bersandar di sofa. Ia memijat batang hidungnya.

"Gak apa-apa. Aku cuma kaget aja." Ezra tersenyum getir. "Jadi dia itu?"

His Love 🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang