39.

541 60 20
                                    

Ezra sengaja datang ke kampus untuk mengambil perlengkapan wisuda miliknya. Ia bertemu dengan beberapa temannya dan ngobrol beberapa hal ringan seperti siapa yang akan datang ke wisuda dan siapa yang akan jadi pendamping wisuda. Saat itulah Tommy menghampirinya sambil membawa dua paket perlengkapan wisuda.

"Kok dua, Tom?"

"Satunya punya Widi. Nih ada tulisannya. Widiyan Yudhistira." Ia tunjukkan paket milik Widi. "Mana dia?"

"Belum pulang dari Bali."

"Kok bisa?"

Mereka ngobrol sambil jalan. Ezra berpapasan dengan Doni dan cowok itu langsung membuang muka.

"Mbuh. Aneh lho. Jon mendadak edan."

"Edan piye?"

"Edan. Kayak wong stres. Ora gelem mangan. Ngunci kamar," jelas Ezra. "Widi juga sama. Ponsel ora aktif babar blas."

"Ketok sirahe nek bocahe mulih," canda Tommy. Kini Ezra malah ingin menjitaknya.

"Tom, temenin gue di rumah, yuk," pinta Ezra malu-malu. "Gue takut dihajar sama Jon. Dia lagi gak ketebak banget."

"Ajak si Ivan."

"Iya dah. Tapi gue nebeng ya. Lo kan tau motor gue ringsek parah habis ditabrak emak-emak yang naik R25."

"Wah iya!" Tommy terkekeh. "Dapat ganti rugi berapa lo?"

"Mereka bayar sepuluh persen lebih tinggi dari harga pasaran motor bekasnya. Lumayan dah."

"Terus lo gak beli motor lagi."

"Nggak."

"Kenapa? Bukannya lo mau tinggal di sini?" selidik Tommy.

"Gak apa-apa."

Tommy mengeluarkan motor bebeknya dari parkiran, ia heran melihat helm Ezra sudah ada di sana.

"Lo niat banget nebeng sama gue ya, Zra." Ia menunjuk helm hitam yang terpasang di sana. "Helm lo aja udah stand by di sini."

Ezra tersipu malu mendengar ucapan Tommy. Dia memang sengaja seperti itu, tiba-tiba ia merasa tak enak. Andai saja waktu itu ia tak ditabrak ibu-ibu penunggang motor sport Yamaha R25, pasti ia masih punya motor.

*****

Ivan menggoyangkan es batu dalam gelasnya yang berisi soda sambil memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan suara lagu dari dalam kamar Jon. Ia melirik ke arah Ezra seolah bertanya apa yang terjadi.

"Udah dua hari begitu. Dia gak makan sama sekali lho!" cerita Ezra.

"Mengkhawatirkan," sahut Ivan. "Ada masalah sama Widi?"

"Udah mau nikah kan mereka? Kenapa harus ada masalah?" tanya Tommy. Ivan menunjuk Ezra. "Kenapa?"

"Dia pelakor, Tom."

"Pelakor?" Tommy tak mengerti.

"Perebut laki orang," jelas Ivan. "Makanya Jon jadi stres gitu."

"Kan belum tentu juga dia begitu gara-gara gue!" Ezra membela diri.

"Tapi kan lo udah jadian sama Widi," ceplos Ivan dan membuat Tommy tersedak soda. Cowok berkacamata itu memandang tajam pada Ezra.

"Lo jadian sama Widi? Kok Widi selingkuh?"

"Kedua orang cowok ini dibutakan oleh cinta." Ivan sibuk mencorat-coret bukunya. "Dan Jon jadi korbannya."

"Jon begitu bukan karena gue!" Ezra mulai gemas. Ia lihat Ivan memberikan tulisan #TeamJonathan pada Tommy, ia sendiri menempelkan tulisan yang telah diberi double tape ke dadanya. Tommy melakukan hal yang sama. Ezra jadi eneg sendiri. "Lo berdua teman gue atau musuh gue sih?"

His Love 🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang