10.

922 76 9
                                    

Setelah pengakuan Widi dan Jon, setiap hari ada saja kemesraan yang Ezra lihat. Entah itu sekedar bercanda, jalan-jalan, menonton film romantis. Ini Widi yang minta. Jon dan Ezra males banget nonton film romantis. Apalagi kalau Widi minta menonton film Romeo & Juliet, selalu di pertengahan film Widi tertidur pulas di bahu Jon. Ini adalah film yang tidak pernah selesai Widi tonton sepanjang hampir tujuh tahun bersama Jon. Dan yang bikin Ezra terkesan, Jon sampai hafal dialog film itu. Widi dan Jon juga kadang berdansa dalam cahaya temaram diiringi lagu No. 1 Party Anthem dari band Arctic Monkeys.

Tapi lama-lama itu membuat Ezra menyadari betapa kesepian hatinya. Dia juga mau dicintai dan mencintai seperti itu. Kadang ia iri dengan pasangan itu.

Dan sekarang Jon kembali bekerja di kota ini. Pria itu pulang pergi dari rumah ke kantor seperti pekerja kantoran lainnya. Melihatnya sering di rumah membuat Ezra kangen saat-saat berdua dengan Widi.

Hari ini Jon mengantar keduanya pergi ke kampus. Widi senang sekali seperti anak kecil yang pertama kali datang ke sekolah. Ezra cuma senyum-senyum duduk di belakang. Sesampainya di kampus, Jon mengecup dahi Widi sebelum ia dan Ezra keluar dari mobil.

Tommy yang kebetulan lewat dekat mereka terlihat bingung. Ezra dan Widi di turunkan depan gerbang kampus? Yang bawa mobil siapa?

"Jon," jawab Widi sambil tersenyum.

"Dia udah pulang dari Melaka?" tanya Tommy. Ezra melirik kearahnya dengan wajah seolah bertanya 'lo kenal Jon?'. "Gue kenal dia kok. Dan gue juga tau status dia dan Widi."

"Jadi lo tahu tentang mereka?!" Ezra terperanjat. "Astaga naga! Jadi cuma gue yang gak tahu?!"

"Apaan sih?" Tommy bingung dengan Ezra yang gila sendiri. Widi langsung berbisik di telinga Tommy dan tak lama Tommy tertawa. "Ok. Sorry. Gue emang gak kasih tahu ke lo tentang keadaan Widi. Karena gue pikir, lo gak perlu tahu. Dan kalo lo tahu, gue gak yakin lo mau tinggal sama Widi. Dan di kampus ini yang tahu cuma lo dan gue."

Ezra langsung cemberut. Ia sebal sekali. Kemudian Widi memandangnya dengan sepasang mata besar berbinar dan senyum yang manis. Hati Ezra langsung luluh.

"Ezra, jangan cemberut."

"Haa... Iya deh." Ia pasrah.

"Kalo gitu, kita cari tempat untuk belajar," kata Widi begitu semangat. Ia menarik lengan Tommy dan Ezra bersamaan.

*****

Ezra menyalin tugas Ivan dengan santai di taman kampus. Ia sama sekali tidak terganggu dengan Ivan yang ngedumel sejak tadi. Masalah kemarin dengan Widi membuatnya lupa dengan tugasnya selama liburan.

"Jangan disalin semua, dodol," tegur Ivan. "Jangan saingan sama mesin fotocopy."

"Iya. Bawel lo."

"Zra..."

"Apaan?"

"Tuh si Andi jalan ke sini bukan, ya?" tanya Ivan yang melihat sosok Andi dari bahu Ezra. Ezra menoleh ke belakang dan memang ada Andi berjalan terburu-buru menuju kearah mereka.

"Mau apa, ya?"

"Bimbingan skripsi sama kita kali," jawab Ivan ngawur yang langsung diberi hadiah jitakan dari Ezra.

"Zra!" sapa Andi. "Liat Widi?"

"Nggak."

Cowok itu lalu berkacak pinggang. Ia kelihatan marah. Tiba-tiba ia menendang tong sampah yang ada di sana. Ivan dan Ezra langsung menjaga jarak.

"K-kak... L-lo lagi sensi sama dosen, ya?" tanya Ivan gemetar. Ezra langsung melotot ke arahnya.

"Lo kenapa sih, Kak? Kayaknya setiap lo cari Widi, lo selalu ngamuk," kata Ezra. Tanpa diduga, Andi segera menarik kerah baju Ezra dan membuat cowok itu berdiri dari duduknya.

His Love 🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang