Radena::9

163 18 0
                                    






Rachel Platten - Better Place

****

"Dena kayak ngehindarin gue gitu--"

"HAH!"

Langsung saja Raden menjitak kepala Relay yang duduk didepannya saat ini.

"Belum selesai, bego!"

Sambil mengusap kepalanya yang bekas dijitak Raden tadi,"Yeu. Maap maap"

"Kesip. Lanjut mas bro"

"Yaudah itu."

"Lah? Lo bilang belum selesai?"

"Males lanjutin kalo udah dipotong gitu."

"Ngambek mas?" Ujar Relay sembari mengedipkan sebelah matanya pada Raden.

Tak berniat untuk menggubris Relay, Raden kembali menunduk memainkan ponselnya yang sedari tadi ada digenggamannya. Membuka salah satu aplikasi socmed. Instagram.

Merasa tak ada yang menarik untuk dilihat, Raden langsung keluar dari aplikasi instagram(?). Lalu entah dorongan dari mana, dia beniat untuk membuka galeri.

Dilihatnya foto yang ada satu persatu. Hingga berhenti di satu foto. Foto dirinya bersama dia semasa kecil. Saat semuanya belum berubah seperti sekarang.

****

"Den, gak kantin?"

Dena kemudian mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk diatas meja. Saat mendongak, yang dilihatnya adalah wajah yang beberapa hari ini sering menghantui dirinya akan perasaan bersalah. Yang beberapa hari ini dia hindari.

"Nggak." Balas Dena sembari tersenyum pada Raden. Benar, orang tersebut adalah Raden.

Selesai membalas pertanyaan Raden tadi, Dena kembali menelungkupkan kepalanya. Tak ingin berlama-lama menatap wajah yang selama ini ia rindukan.

Sedangkan Raden yang berdiri disampingnya hanya mengernyitkan alis pertanda bingung. Bingung atas sikap Dena yang kian hari, kian berubah.

"Mau gue beliin makanan? Mumpung belum masuk?" Sekali lagi Raden bertanya pada Dena. Dengan jawaban yang sama, nggak.

Merasa akan percuma saja, Raden berlalu. Kembali ke tempat duduknya. Dengan tatapan senantiasa tertuju pada meja Dena.

Untuk beberapa saat ini, akan dibiarkannya Dena seperti itu. Entah bagaimana, feelingnya mengatakan hal ini terjadi selepas dia menceritakan orang masa lalunya.

Lantas, apakah benar itu Dena yang dulu? Kalau tidak, pasti dia tak akan seperti itu. Mengindari dirinya. Kecuali kalau dia ada rasa pada Raden.

Ditambah satu lagi, tatapan Dena memang berbeda pada dirinya. Sama persis seperti Dena yang dulu saat menatap dirinya.

****

A/N: Ini chap terpendek yang pernah ada. Oh iya satu lagi, aku mau bilang kalo cerita ini bakal slow update, okay. So, kalo updatenya lama, maapkeun. Namanya juga slow update.

•Melliiiiiy

RadenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang