Chapter 15

11.9K 609 125
                                    

“Jika kau tidak mau. Aku akan menghapus namamu dari Uchiha”

DEGH

TES

‘Kali ini, mungkin keluarga kita benar benar akan berpisah’ Emerald milik Sakura kini menatap sosok pria yang teramat ia cintai, meskipun ia menginginkan perceraian ini, tapi sudut hatinya berteriak meminta membatalkan semua ini.

Sasuke memandang seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya dengan sayu, sungguh ia tak ingin perceraian ini, tapi bagaimana lagi? Uchiha adalah keluarganya juga. Tubuh kekarnya mendekat kearah wanita yang tengah meneteskan air mata itu. Tangan besar miliknya menangkup wajah ayu sang istri, rasanya benar benar berat untuk melepaskan istrinya “Sakura~” panggilnya dengan suara tercekat.

Kelopak mata Madara terpejam, rasanya begitu menyakitkan ketika melihat drama yang dilakukan cucunya dan istri dari cucunya, berdosakah dia memisahkan kedua orang yang sudah saling mencintai itu?

Tangan mungil Sakura memegang tangan Sasuke yang berada diwajahnya dengan erat, air mata masih mengalir melewati pipi putihnya. “Aku mengerti, tak apa Sasuke.” hatinya tercubit saat setetes air mata keluar dari onyx hitam itu, meskipun hanya setetes, hal itu cukup membuktikan bahwa hati Sasuke benar benar ikut terluka kali ini. “Aku tahu kau orang yang suka belajar, dan aku yakin kau pasti bisa belajar melupakan aku” jari jarinya mengusap air mata yang keluar dari manik suaminya itu. “Jadi sekarang, lupakan aku, ini saatnya mengucapkan selamat tinggal padamu, kau harus hidup tanpaku”

Onyxnya masih setia menatap dalam emerald yang berair itu, setidaknya untuk terakhir kalinya mereka bertatap dekat. Hatinya seakan terobek oleh pisau saat air mata wanitanya keluar lagi dan lagi.

Sakura kini melepaskan tangan Sasuke dari kedua pipinya, ia kini meletakkan surat cerai yang sebelumnya ia pegang, setelah menandatangani surat itu, kini ia mengalihkan pandangannya pada Sasuke, seakan pandangan itu menyuruh pria itu untuk melakukan hal sama sepertinya. ‘Perpisahan memang selalu menyakitkan’

Dengan ragu, pria Uchiha itu mengambil bolpoin yang terletak apik, onyxnya melirik sang istri yang berdiri sebelum menganggukkan kepala merah muda milik wanita itu. ‘Akankah semuanya berakhir sekarang?’

“Tousan~” suara bergetar milik putrinya membuat ia terhenti, kepala ravennya menoleh untuk menatap putrinya yang masih menangis. “Kumohon~”

Sasuke menggeleng pelan menjawab permintaan Sarada, lagi lagi ia berpikir salahkah jika dia menggoreskan pena ke kertas itu membentuk tanda tangan? “Maaf Sarada~”

SREKK

Kedua onyx milik dua Uchiha itu memandang tak percaya apa yang Uchiha muda itu lakukan. “Kau~”

“Sekarang, kau senang ojii san? Uchiha tak akan turun derajat bukan? Aku sudah menandatanganinya” Onyx itu beralih pada Sakura yang menunjukkan senyum pedihnya, membuat Uchiha bungsu itu mendecih tak suka menatap senyuman itu.

Sarada terdiam, janji yang ayahnya berikan hanyalah sebuah kata kata saja. Onyx dibalik kacamata itu memandang tajam lelaki Uchiha yang paling dihormati itu. “Madara ojii~” semua pasang mata mengalihkan pandangan padanya, ia kembali menangis menatap dua insan yang berada disamping kanannya. “Aku mohon~ aku—”

“Maaf Sarada, aku tak bisa menurutimu kali ini”

DEGH

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang