Chapter 23

9.4K 493 109
                                    

Pagi Indah kembali menyambut mansion Uchiha muda itu dengan keheningan yang menyelimuti sepasang suami-istri itu, hanya suara dentingan piring, sendok dan garpu yang beradu menemani mereka. Tak ada pembicaraan diantara keduanya karena orang tua mereka selalu mengajarkan bahwa ‘Dilarang berbicara saat makan’.

Pasangan suami-istri itu saling menikmati makanan yang tersedia diatas meja makan, keduanya saling menyembunyikan pemikiran mereka yang sekarang masih mereka pikirkan juga. Pemikiran tentang hal yang harus benar benar mereka pikirkan hingga matang, hal yang membuat kedua Uchiha berbeda nama itu harus menyusun sebuah strategi untuk menghadapi masalah mereka, hal yang sama dan terus mereka pikirkan. Yaitu, Uchiha Sarada.

TING

Uchiha Sasuke, kini beranjak mengubah duduknya menjadi berdiri, ia kini memposisikan dirinya didepan sang istri, tangannya terulur memberikan sebuah benda panjang pada sang istri. Benda itu langsung diterima oleh tangan wanita pemilik helaian merah muda itu a.k.a Uchiha Sakura.

Setelah meletakkan kedua sendok dan garpunya, wanita itu mulai mengambil kain yang diberikan oleh suami tercintanya, tanpa membuang waktu, dasi yang belum terbentuk di genggamannya kini ia lingkarkan dileher pria yang berstatus sebagai suaminya. Tangan mungil itu dengan lincah membuat kain panjang yang melingkar dilehernya menjadi sebuah dasi yang rapih, senyuman lembut terukir diwajah cantiknya, emeraldnya kini memandang sang suami yang juga menatapnya.

“Sudah selesai”

CHUP

“Sankyu” ucapan terimakasih terlontar dari bibirnya setelah mengecup lembut dahi lebar milik Sakura.

Helaian merah muda itu bergerak mengikuti kepala yang bergerak mengangguk. Setelah itu, kedua tangannya memeluk erat sang suami, wajahnya ia gelamkan dalam dalam pada dada bidang yang berbalut kemeja biru tua itu. ‘Maafkan aku Sasuke’ ujarnya dalam hati.

“Sakura, ada apa?”

“Tidak” sedetik kemudian, wanita merah muda itu kini membuat jarak antara dirinya dan Sasuke, manik berwarna hijau cerah itu memandang sang onyx dengan tatapan sendu. ‘Aku selalu mencintaimu. Apapun yang Karin inginkan akan kulakukan demi menyelamatkan keluarga kita, maafkan aku’

“Sakura, kau kenapa menangis?”

Wanita itu tersentak kaget mendengar pertanyaan dari pria pemilik surai raven itu, gelengan lemah kepala merah mudanya kini menjadi perwakilan atas jawaban dari pertanyaan Sasuke, sudut sudut bibirnya kini ia tarik keatas membentuk senyuman tulus. ‘Aku akan berjuang kali ini. Apapun yang terjadi, aku percaya kita akan disatukan’

“Berangkatlah, atau kau akan terlambat” ujarnya sembari mendorong pelan tubuh kekar Sasuke. Dan hal itu membuat Sasuke mendengus kesal.

“Iya-iya Sakura” pemimpin perusahaan Uchiha corp III itu menghentikan paksa dorongan tangan Sakura, kedua tangan kekarnya kini menangkup kedua pipi putih istrinya.

CHUP

Seperti pada umumnya, Uchiha muda itu mendaratkan sebuah ciuman lembut pada bibir merah Sakura, lagi lagi pria itu tersenyum lembut. “itte kimasu” ujarnya dengan suara beratnya, tangannya kini menepuk pelan pucuk kepala merah muda milik Sakura.

“Itte rasshai!” wanita merah muda itu tersenyum memandang punggung Sasuke yang telah menghilang dari pintu utama. ‘Aku mencintaimu’

-oOo-

Pandangan rubynya masih Setia pada objeknya yang masih terbaring lemah diatas ranjang, gadis pemilik surai merah itu menarik salah satu sudut bibirnya, dirinya menyeringai memandang gadis itu. “Kau tau? Ibumu akan kemari untuk menjemputmu” manik dibalik kacamata itu tak henti hentinya memperhatikan anak dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. “Dan aku, akan mendapatkan ayahmu sebentar lagi”

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang