Chapter 18

12.1K 667 105
                                    

Isakkan kecil lolos dari bibir tipis Sakura sejak setengah jam yang lalu, matanya sudah bengkak akibat menangis, setelah mendengar kabar bahwa suami tercintanya kecelakaan, wanita pemilik surai merah muda itu bergegas menuju rumah sakit, dan hal yang membuatnya sesak adalah dua sosok yang dia sayangi tergeletak tak berdaya dengan bantuan selang infus. Ternyata bukan hanya Sasuke yang kecelakaan, Sarada yang sedang berada disamaping Karin ikut menyelamatkan sang ayah, dan alhasil keduanya dirawat diruang UGD setidaknya itu informasi yang dia terima dari Karin.

“Hiks Sasuke kun, gomenasai” tangan mungilnya meremas roknya kuat kuat, bibir bawahnya ia gigit terus terusan guna meredakan isaknya.

“Sakura!” helaian kepalanya menoleh kearah sumber suara yang memanggil namanya. Emeraldnya kini menangkap dua sosok yang amat familiar baginya, Itachi dan Izumi.

“Sakura, bagaimana keadaan Sasuke?” tanpa berbasa basi, Itachi segera melontarkan pertanyaan yang belum diketahui jawabannya oleh Sakura.

“A-aku tidak tahu nii san, tapi yang jelas Sasuke sedang ditangani oleh dokter hiks”

Itachi mengepalkan tangannya kuat kuat, onyxnya beralih pada sosok gadis bersurai merah yang berdiri angkuh “Sedang apa kau disini? Puas kau menghancurkan keluarganya?” Tanpa berpikir panjang Itachi segera mencengkram kerah leher kemeja Karin.

“I-itachi kun, ini rumah sakit jangan buat keributan disini” Izumi mencoba menenangkan sang suami. Tangan kecilnya menarik tubuh Itachi agar menjauh dari Karin. Bisa gawat jika mereka didekatkan.

Izumi berlih pada Sakura yang terisak, mengerti keadaan wanita itu, Izumi segera memeluk istri dari adik iparnya itu. “Sst, sebaiknya kau tenang Sakura~”

“Sakura, apa kau sudah menghubungi Kaa san, tousan, dan Madara ojii san?” setelah menghela nafas panjang, Itachi mulai membuka suaranya, ia tak boleh larut oleh emosi.

Sakura menggeleng pelan mendengar pertanyaan Itachi. “A-aku takut Itachi nii” raut wajah Sakura sukses membuat hati Itachi tercambuk, jujur saja ia terlalu menyayangi adik iparnya itu.

“Biar aku yang menghubunginya” Itachi melangkah menjauhi dua perempuan Uchiha dan satu perempuan yang dibencinya. Setelah mengambil ponsel hitam itu, Itachi mulai menghubungi satu per satu keluarganya.

Sementara Izumi masih menenangkan Sakura yang masih menangis tersendu sendu. “Izumi nee, hiks ini semua salahku. Andai saja aku tidak mengizinkan Sasuke kun dan Sarada pergi pasti tidak akan jadi seperti ini” tangan Izumi masih mengusap punggung mungil milik Sakura.

KRIETT.

Melihat sosok yang keluar dari pintu kaca itu Sakura dan Izumi beranjak berdiri “Keluarga Uchiha Sasuke dan Uchiha Sarada?”

“Saya istri Uchiha Sasuke dan ibu Uchiha Sarada dok” emeraldnya menatap lurus manik biru muda milik dokter itu. Tanpa dia sadari Karin menggeram kesal mendengar jawaban itu.

“Bisa ikut saya keruangan saya?” Sejenak Sakura menatap Izumi yang tersenyum seakan memberinya keyakinan. Melihat senyuman yang Izumi berikan Sakura kembali menoleh pada dokter bername tag Toneri itu, helaian merah mudanya bergerak mengikuti kepala yang mengangguk.

“Baik dok” Setelah mengangguk, keduanya pergi meninggalkan Izumi dan Karin yang masih menunggu keadaan yang akan dikabarkan.

Setelah menghubungi beberapa keluarga dan teman dekat Sasuke, Itachi kini kembali keruang tunggu dimana Izumi tengah duduk disana. “Izumi, mana Sakura?” tanyanya saat tak menemui wanita berhelaian unik itu.

“Dokter memanggilnya, kemarilah duduk” Itachi tersenyum dan mengangguk, tangan kekarnya kini menarik kepala Izumi untuk bersandar pada bahunya, sedangkan tangannya merangkul pundak Izumi.

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang