Aduhh pliss banget, don't call me thor or author, because i don't like. You can call me Anggita ( readers : jangan sok inggris Git-,). Hehehe udah itu aja pemberitahuan dariku, dan terimakasih.
Happy reading say^^
.
.
.
Uchiha Mikoto menatap ayah mertuanya dengan berlinangan air mata. Setelah mendengar cerita dari Uchiha Madara, Mikoto merasa bahwa dia benar benar seorang mertua yang sangat bodoh, bukan dia tidak bodoh, tentu saja yang bodoh itu putra pantat ayamnya. “Demi Kami sama, aku ingin membuat wanita jalang itu kapok dengan tamparanku hiks, berani sekali dia membuat hancur hubungan Sasuke dan Sakura hiks”
Fugaku memutar bola mata bosan, istrinya selalu saja dramatis jika menyangkut dengan Sakura, ia mendengus sebelum melirik sang ayah yang terlihat santai ketika menyeruput kopinya ‘Sepertinya, ada yang tousan rencanakan, terlihat dari raut wajahnya seakan menyiratkan tidak ada hal yang terjadi. Biasanya dia yang akan membentak Sasuke jika terjadi apa apa dengan Sakura’
“Sudahlah, untuk apa kau menangis hn?”
Mikoto mengalihkan pandangan kearah Madara, Hei! Tidak sadarkah kakek peyot itu? Menantu kesayangan dan putra kesayangannya kini telah mengajukan suarat perceraian kepada pengadilan, dan kenapa justru kata kata bodoh yang terlontar dari bibir Madara? “Hiks Tousan ini bagaimana sih?! Bukan kah tousan yang selalu memarahi Sasuke jika Sakura lecet sedikit saja, tapi kenapa sekarang tousan bertingkah seakan semua baik baik saja?!.. Bla bla bla”
Madara lebih memilih diam, telalu malas menanggapi menantu kesayangannya yang terlampau cerewet itu, pria terhormat itu mendengus bosan mendengar celotehan Mikoto yang masih dapat didengar oleh telinganya itu. ‘Tidak bisakah dia mengerti?’
“....Tousan seharusnya juga sedih! Tapi kenapa tousan terlihat bahagia?! Apa tousan memang menginginkan perceraian ini?! Tapi bukankah tousan sendiri yang menjodohkan keduanya?—” ucapan Mikoto terhenti saat Madara mengangkat tangan kanannya yang berarti ia tak mau mendengar lagi ucapan dari sang menantu.
“Hn bisakah kau diam? Pagi ku sudah rusak gara gara Sasuke semalam. Sekarang giliran kau juga. Hah~” Mikoto menganga, Fugaku diam tak bergeming, baru pertama kali mereka mendengar Uchiha Madara berkata panjang.
Bagaimanapun kau akan tetap kalah dengan mertuamu, Uchiha Mikoto.
-oOo-
“Kaa san, kenapa kita harus pindah? Aku masih ingin dirumah” Sakura mendesah panjang, ia merutuki kecerewetan putrinya yang sukses mambuat ia mengingat kembali seorang Uchiha yang dicintainya.
“Sayang~ bagaimanapun kita harus pindah dari mansion tousan, kaa san kan sudah akan bercerai dengan tousanmu sayang~” Tubuh Sarada membeku ditempat, onyx itu perlahan mengeluarkan bulir bulir cairan bening yang menumpuk dipelupuk matanya.
“Ke-kenapa kaa san? Kenapa kalian harus bercerai? Lalu bagaimana denganku jika tidak ada tousan?” liquid bening itu turun dengan derasnya menuruni pipi putih putri hasil kerja keras Uchiha Sasuke. Melihat hal itu, Sakura memutuskan untuk memeluk putri pertamanya itu.
Perlahan Sakura melepaskan pelukkannya pada Sarada “Sarada~ kaa san tak akan pernah melarangmu untuk bertemu tousanmu. Kau bebas bertemu dengan tousan sesuka hatimu” Sakura tersenyum seakan memberikan semangat untuk putri yang teramat ia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family
Fanfiction• SasuSaku Fanfiction • [Completed WAF] Berselingkuh dengan Uzumaki Karin sukses membuat keluarga kecil Sasuke menjadi taruhannya. Keluarga kecil yang terbina kasih sayang dan cinta, hancur begitu saja karena Sasuke telah masuk kembali ke dalam pe...