Chapter 21

12.7K 586 179
                                    

"Flashdisk kemarin yang kuberikan itu buktinya" Madara melipat kedua tangannya sejajar dengan dada, kelopak matanya terpejam menyembunyikan onyx kelamnya, membuat kesan cool meskipun sudah bangkotan -menurut Itachi- ditambah lagi dengan tubuhnya yang disandarkan pada dinding, membuat Uchiha terhormat itu semakin keren. "Aku dan Itachi telah mengumpulkan semua bukti bukti itu"

Sakura terdiam memandang Madara, Itachi dan Sasuke bergantian. Perasaan bersalah menyelimuti dirinya karena telah menuduh sang suami sembarangan.

Onyx kelam Sasuke bertemu pandang dengan mata hijau milik sang istri. Bibir tipisnya membentuk garis lurus, rasanya ingin sekali memeluk Sakura yang tengah merasa bersalah.

"Sakura~" Suara berat Itachi berhasil membuat Sakura menoleh kearahnya. Itachi mulai melangkah mendekati Sakura sebelum memegang kedua bahunya. "Sasuke mungkin selingkuh dengan Karin, tapi aku yakin Sasuke tak akan berbuat hal serendah itu. Bagaimanapun Sasuke mencintaimu" Sakura menunduk, sedangkan Itachi membalikkan tubuh Sakura agar berhadapan dengannya, tangan kekarnya menarik Sakura kedalam pelukannya.

Air mata Sakura kembali mengalir, tangan mungilnya memeluk erat pria yang berstatus sebagai kakak iparnya. Perasaan bersalah semakin menyelimutinya, saat maniknya kembali bertemu pandang dengan Sasuke.

Merasa Sakura telah berhenti menangis, Itachi mulai mengendurkan pelukkannya dengan Sakura, jari jari lentiknya mengusap lembut air mata yang masih mengalir itu. "Jangan menangis lagi. Sasuke tak pernah suka dengan air mata, kau tahu itu?"

Setelah melepas pelukkan Itachi, Sakura mulai melangkah mendekati Sasuke sebelum memeluk pria yang amat ia cintai itu. "Sasuke, lagi lagi aku bersalah hiks. A-aku minta maaf. Hiks Sasuke maafkan aku hiks"

Sasuke terdiam ditempat, tak ada sedikitpun niatan untuk menggerakkan tangan membalas pelukkan sang istri. Onyxnya kini melirik sosok Sarada yang tersenyum memandangnya dan Sakura, dan entah kenapa senyuman dari Uchiha Sarada berhasil membuat Sasuke tersenyum tipis dan membalas pelukkan Sakura.

"Sasuke kun!" Acara romantis itu terhenti tiba tiba saat gadis bersurai merah berkacamata memanggil nama orang yang Sakura cintai itu. Seluruh pasang mata kini memandangnya dengan berbagai tatapan. Tanpa aba aba, gadis berhelaian merah itu menarik kasar lengan berotot Sasuke, sehingga membuat jarak Sakura dan Sasuke semakin jauh.

Sakura memandang Sasuke dengan tatapan nanar, entahlah rasanya saat ini wanita itu benar-benar merasa bersalah akibat tuduhannya kepada sang suami. 'Maaf atas tuduhan yang aku berikan. Seharusnya aku meneliti lebih dalam lagi hal ini' tangan mungilnya yang lemas kini dapat merasakan kehangatan yang diberikan oleh putrinya. "Sarada?"

Sasuke tersenyum melihat Putri kesayangannya seolah memberikan kekuatan pada wanitanya, onyx tajamnya sejenak melirik Karin yang bersandar pada lengannya, ia menghela nafas sebelum melepas kasar tangan Karin.

"Sasuke kun? Kenapa kau kasar sekali?" Madara mendengus mendengar ucapan manja dari cucu Hashirama itu, dibalik ketenangannya terdapat jutaan luapan emosi yang ingin ia lepaskan didepan gadis itu. Namun, mengingat marga Uchiha dia jadi mengurungkan niatnya.

Sasuke memandang tajam sosok gadis centil didepannya, sesekali onyx hitamnya melirik Sakura maupun Sarada. "Jangan berbicara seolah olah aku ini mencintaimu!"

Kedua alis merahnya bersatu, ekspresi bingung ia tunjukkan didepan wajah pria beristri itu. "Maksudmu apa Sasuke kun? Kau mencintaiku kan? Dan kau akan menceraikan Sakura"

Sasuke tertawa hambar saat mendengar pernyataan palsu Karin, tangannya kini merogoh saku celana rumah sakitnya, menunjukkan sebuah flashdisk yang diberikan Uchiha Madara kemarin. "Didalam flashdisk ini berisi tentang semua kebohonganmu"

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang