Chapter 24

10.2K 480 211
                                    

“Gugurkan kandunganmu” emerald hijau itu membulat saat mendengar ucapan yang terlontar dari bibir gadis Uzumaki itu. “Kau pilih keselamatan calon bayimu atau putrimu, Uchiha Sarada” rasanya ingin sekali wanita pemilik surai merah muda itu memutilasi perempuan iblis didepannya.

“Kenapa kau memberikan sebuah pilihan yang tak bisa ku jawab?” Karin tersenyum licik, rubynya memandang rendah wanita yang menyandang marga Uchiha itu.

“Hal itu belum seberapa nyonya Uchiha. Kalian telah merenggut kebahagianku. Aku bisa saja membalaskan dendamku pada putrimu atau Sasuke. Tapi, kau tahu? Putrimu itu tidak seru jika aku jadikan sebuah permainan, dia terlalu kecil. Sedangkan suamimu, justru akan bertindak tidak sesuai dengan harapanku” Sakura terkejut mendengar ucapan itu. Sekarang dia menyimpulkan bahwa gadis didepannya benar-benar seorang wanita ular. ‘Sebuah topeng selalu berhasil menutupi segalanya. Meskipun tak akan berlangsung lama, karena pengguna topeng pasti akan melepaskannya kapanpun’

“Baiklah, aku akan menggugurkan kandunganku” emerald cerah itu kini terlihat sayu, tangannya kini mencengkram kuat kain yang melapisi tubuhnya, air mata menetes membasahi pipi putihnya “Tapi aku mohon! Lepaskan Sarada”

Karin tersenyum, kali ini senyumannya terlihat tulus. Kemudian dirinya mengangguk mantap menyetujui ucapan Sakura. “Yeah Uzumaki tak akan pernah ingkar janji”

‘Permainan akan segera dimulai. Aku hanya harus pintar bagaimana cara bermain. Jangan sampai aku menjadi bidak catur yang akan dijalankannya sesuka hati, tapi apa yang akan terjadi pada keluargaku jika aku tidak menurutinya?’

‘Seberapa besar Cinta kalian, tak akan bisa menghancurkan aku. Karena aku tahu kelemahan Cinta kalian’

-oOo-

Sore hari kini menggantikan siang. Seharusnya pria yang tengah menandatangani dokumen itu telah berada dirumah bersama keluarganya, pria pemilik marga terhormat itu menghela nafas panjang, sesekali dirinya memijit pelipisnya yang sedikit merasakan pening.

Tangannya berhenti sejenak, punggungnya ia sandarkan pada kursi kebesarannya, matanya terpejam rapat menyembunyikan sepasang onyx sekelam malam yang dapat mengunci mata manapun. Tangannya bergerak mengusap kasar kepala ravennya.

Kelopak mata itu kembali terbuka, tangannya kembali bergerak lincah menandatangani dokumen-dokumen yang tersisa. Sesekali pria pemilik mata onyx itu harus menghela nafas, entah sudah berapa kali pria itu membuang nafasnya cuma cuma.

BRUK

Setelah selesai dengan dokumen-dokumen itu, pria yang menyandang status sebagai suami Haruno Sakura yang telah berganti marga itu meninggalkan ruangannya begitu saja. Meninggalkan beberapa barangnya diruang kerjanya, biarlah seperti itu, perasaannya sedang kalut memikirkan istri dan anaknya saat ini.

BLAM

Setelah menutup pintu yang terbuat dari kayu, pembisnis muda itu mulai melangkah meninggalkan ruangannya yang pernah menjadi saksi bisu dari kekejamannya untuk sang istri. Ia tersenyum kecut disela-sela perjalanannya mengingat betapa kuat istrinya yang ia khianati dulu. Andai dia tak pernah melakukan perselingkuhan dengan mantan kekasihnya itu, ia yakin keluarga mereka masih berkumpul saat ini dirumah.

“Uchiha sama, Uchiha sama ingin bertemu dengan anda” Sasuke mengernyit bingung dengan ucapan karyawan perusahaannya, dirinya bingung mencerna kalimat ‘Uchiha sama’ yang karyawannya itu katakan. Ia menghela nafas dalam-dalam sebelum membuka suara beratnya.

We Are FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang