1 ~ Dingin

3K 90 4
                                    

Publish pertama : 5 April 2017
Revisi : 7 April 2017

***

Steffi tersenyum saat melihat lukisannya telah jadi dengan hasil yang menurutnya sangat indah. Di lukisan itu terdapat seorang gadis yang sedang melingkup di bawah sinar bulan, di keheningan malam.

"Dor!" Teriak seseorang membuat Steffi terlonjak kaget. Siapa lagi kalau bukan Salsha, dia adalah satu-satunya sahabat Steffi.

"Sha, lo itu kenapa sih selalu dateng tiba-tiba? Kayak jelangkung ae," cibir Steffi membuat Salsha mengerucutkan bibirnya.

"Mana ada jelangkung se-perfect gue?" Timpalnya angkuh.

Steffi memutar bola matanya, "Semerdeka lu aja deh."

"Steff, gue mau curhat nih," kata Salsha seraya duduk di sebelah Steffi.

"Kenapa? Soal Aldi lagi?" Tanya Steffi dan dibalas anggukan oleh Salsha.

"Tadi gue liat dia lagi baperin cewek-cewek di lapangan, gue sakit ati Step," lapor Salsha.

"Sha, lo harus sadar kalau Bastian itu bukan siapa-siapa elo. Dia bebas buat ngedeketik maupun dideketin orang lain, karena hati dia belum ada yang punya," kata Steffi.

"Tapi gimana caranya supaya dia itu noleh gue yang cuma satu semut dibarisan gajah? Gue itu gak keliatan buat Aldi, Steff," ucap Salsha dramatis.

Steffi segera menjitak kepala sahabatnya ini. "Gausah dramatis deh lo, emang lo setan gak keliatan?"

"Ck, lo mah gak tau perumpamaan. Iya kan?"

Steffi tertawa sambil mengacak-acak rambut Salsha. "Bercanda kali Sha."

Di ujung koridor seseorang memperhatikan Steffi dengan segaris senyum di bibirnya yang sedari tadi belum pudar. Ari.

***

"Iqbaal, kenapa nilai melukis kamu sangat jelek?" Tanya Bu Sonia dengan seorang lelaki di hadapannya.

"Saya gak bisa ngelukis Bu, yang lain kek. Terserah mau gambar, mewarnai, main musik, atau apapun deh Bu kecuali ngelukis. Dari dulu saya itu gak pernah bisa ngelukis Bu," jawab Iqbaal seraya memohon.

Bu Sonia menghembuskan nafas, kemudian matanya menyebar ke seluruh arah di kantor guru. Beliau tersenyum ketika melihat seorang gadis yang sedari tadi dicarinya.

"Nduk," panggil Bu Sonia dan gadis itu menoleh. "Sini."

Iqbaal menatap gadis itu dengan tatapan bingung, ia tak pernah melihat gadis ini sebelumnya. Apakah dia anak baru?

"Nduk, kamu mau bantuin Ibu?" Tanya Bu Sonia dan gadis itu mengangguk.

"Ini namanya Iqbaal, dia dari kelas XI-5. Dia ini tidak bisa melukis jadi nilainya selalu jelek. Kamu mau ngajarin dia?"

Gadis ini menatap Iqbaal dengan tatapan meneliti. Sedangkan Iqbaal, sepertinya dia sangat kaget ketika mendengar bahwa gadis ini akan menjadi guru private melukisnya.

"Baik Bu," ucap gadis itu sambil mengangguk sopan. Dan Bu Sonia, beliau sedang tersenyum ketika mendengar persetujuan gadis ini untuk mengajari Iqbaal.

"Iqbaal, ini Steffi dari kelas XI-2. Mulai hari ini, setiap pulang sekolah, Steffi akan menjadi guru private melukis kamu."

Dan, semuanyapun dimulai.

Bad Boy, I Love You!❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang