23 ~ I Want To Run From Life

1.5K 53 2
                                    

"Aku gak tau kenapa mereka jadi gitu. Yang terkahir aku tau, Papa selalu pulang malem. Dan--"

"--Gak usah dilanjutin kalau cuma ngundang luka. Siapa yang udah tau tentang ini?" Tanya Iqbaal. Steffi menggeleng, "Gak ada. Cuma kamu."

Iqbaal menatap Steffi dengan lembut. Mata yang indah kini sudah memerah akibat tangisnya yang tak henti.

"Lain kali kalau punya masalah bilang ke aku. Untung aja rumahku deket sama rumahmu, jadi aku bisa tau deh kalau orang tua kamu lagi tengkar."

Steffi tersenyum, "Iya. Lain kali aku cerita kok sama kamu."

"Ngomong-ngomong, aku gak pernah ketemu sama Bang Bani and Kak Michelle. Kemana dua orang itu?"

Steffi terkekeh, "Kamu nanyanya super telat tau gak. Udah tiga hari Kak Michelle ke London. Terus Bang Bani lagi study tour ke Jogja."

"Ngapain ke London?"

"Mau mandi disana."

"Lah, masa mandi doang pake ke London?"

"Soalnya air di rumah mati."

"Serius ah, Steff."

"Abisnya kamu sih, jadi orang pe'a amat. Dia disana pasti belajar lah!"

***

Aldi melihat iPhone-nya dengan tatapan sedih. Bukan, iPhone-nya tidak rusak. Namun, di layar HP Aldi ada foto Iqbaal dan Steffi yang tengah asik berdua.

"Kenapa harus sahabat gue sendiri yang jadi pacar orang yang gue sayang? Kenapa?"

Line.

Salsha (Temen)

Hay al, udah makan?
14.11 PM

Gue lagi males makan.
14.11 PM

Lagi mager ya? Aku diluar.
Keluar ya:)
14.11 PM

Sorry, barusan gue bilang
gue lagi mager.
14.12 AM

Aku di ruang tamu. Mama
kamu sekarang ke kamar
kamu:) Mama kamu baik deh
14.12

Line Off.

"Bangsat, udah dibilangin gue lagi mager. Gak bisa bahasa Indonesia apa ya?"

***

"Kamu tau gak, yang. Aku itu berasa jadi orang yang paling beruntung di dunia tau gak," ucap Iqbaal.

Steffi mengerutkan kening,"Kenapa?"

"Soalnya aku bisa milikin kamu. Kamu itukan orangnya dingin, jarang banget orang yang bisa deket sama kamu. Makannya, gak banyak orang yang tau sifat baik kamu."

Steffi terkekeh, "Kamu mah gombal mulu."

"Aku gak gombel, aku beneran."

"Iyadeh, aku percaya. Baal, kita kapan pulang ke Jakarta?"

"Kenapa? Kamu kangen sama Mama?" Tanya Iqbaal yang sedari tado tidur di pangkuan Steffi kini duduk.

"Enggak. Aku cuma tanya."

Iqbaal mengusap puncak kepala Steffi. "Aku tau kamu gak pengen pulang, 'kan? Aku tau kamu--" Iqbaal tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Steffi segera memeluknya. Lagi-lagi, bidadari Iqbaal menangis.

"Steff, kamu gak boleh terus-terusan mikirin masalah ini. Semakin dipikirin, semakin kamu tertekan sama semuanya."

"Aku gak bisa berhenti nangis, Baal. Aku capek sama semuanya. Rasanya, aku pengen lari sejauh-jauhnya dari hidupku sekarang."

"Menangis itu gak nyelesaiin semuanya tapi malah memperburuk semuanya. Kamu gak boleh nangis, aku akan terus ada disini khusus buat kamu."

---

Tiga kali update soalnya besok gue mau liburan. Mau liburan tanpa Wifi dan gue gak punya paketan.

Selamat berlibur semuanya! Pada liburan kemana nih?

Bad Boy, I Love You!❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang