28 ~ Bang Bani Is Back!

1.5K 53 1
                                    

Drrrtttt drrrtttt

Zidny memeriksa isi tasnya untuk mencari handphone-nya. Namun, karena dia tidak melihat jalan ia menubruk seseorang.

Brukk

"Eh, sori." Orang itu menydorkan tangannya ke Zidny. Dan gadis itu membalasnya.

"Eh, Bani?"

"Zidny, maafin aku ya. Tadi aku gak liat," ucap Bani.

Zidny mengangguk, "It's okay. Yaudah, aku duluan ya!"

Setelah Zidny pergi, Bani tak berhenti tersenyum. Mungkin cowok ini sudah jatuh cinta pandangan pertama dengan Zidny. Ya, ia sedang jatuh cinta.

Bani mengerutkan kening ketika ia melihat sebuah buku catatan berwarna ungu yang ia kenal.

"Tunggu, ini bukannya bukunya--"

"--Bang Bani!" Pekik Steffi dan Iqbaal bersamaan. Kemudian dua insan itu berhamburan memeluk Bani.

"Sumpah, gue kangen sama elo, Bang."

"Eh, woles dong. Gue kaga bisa napas nih."

***

"Oh, jadi adik gue udah punya pacar, nih?" Goda Bani pada Steffi. Kini, ia, Steffi, dan Iqbaal tengah bersantai di sebuah cafe.

"Ck, gausah gitulah Bang. Lah, elu sendiri, lu udah punya pacar belum?"

"Gue baru putus kemarin--"

"--Ha? Putus? Sama Kak Zulfa?" Potong Iqbaal dengan cepat.

"Baal, kamu kok tahu pacarnya Bang Bani?"

"Iya, 'kan aku stalker, Steff."

"Iya. Gue udah putus sama dia, dia itu rada gimana gitu."

"Ha? Rada gimana? Maksudnya?"

"Kita udah gak cocok lagi."

"Terus, sekarang lo lagi suka sama siapa?" Tanya Iqbaal.

"Eum, rahasia. Pokoknya anaknya super cantik. Gue baru ketemu dia tadi, di pesawat. Anaknya asik," kata Bani mendeskripsikan gadis yang sedang ia sukai.

"Baru kenal udah suka. Yakin kalau itu cewek baik-baik?"

***

"Gue mau ke rumah lo sekarang yak, Cait."

"...."

"Iya, gue udah nyampe Indonesia."

"...."

"Sendirianlah."

"...."

"Santai aja, sist. Btw, lo udah daftarin gue ke sekolahnya si Iqbaal?"

"...."

"Yaiyalah gue kudu satu sekolah sam dia. Gimana gue mau ngerebut hati dia kalau gue aja gak sering sama dia."

"...."

"Ya gak bisa lah, Cait. Udah, mendingan lo ikut gue pindah aja. Tante Cera (Mama Caitlin) pasti setuju kok. Secara, lo kan sepupu gue."

"...."

"Gausah dipertimbangin. Udah, langsung daftar ae."

"...."

"Yaudah, Waalaikumsallam."

***

Dear diary,

Kemarin aku datang ke rumah mu untuk memberikan sesuatu. Namun rupanya kau sudah bersama dia

---

"Aldeh!"

Panggilan Verrel menghentikan aktivitas menulis diary Aldi. Cowok itu mendengus sebal.

"Kenapa sih, Kak?" Tanya Aldi begitu Verrel sudah berada di ambang pintu kamarnya.

"Ngapain elo? Nulis diary lagi? Aish, kaya' anak kecil aja sih." Verrel tertawa.

"Biarin. Emang Kakak manggil gue kenapa sih? Ganggu ae."

"Itu, lo mau ikut gue sama Wilo keluar gak? Soalnya kan Mama sama Papa gak ada di rumah. Takutnya, adik gue yang ganteng ini takut terus jadi gila gara-gara gue tinggal sendirian."

"Gak lucu, Kak."

Bad Boy, I Love You!❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang