8 ~ Menjagamu

1.7K 64 0
                                    

Steffi memicingkan matanya saat sebuah cahaya silau menusuk kedalam matanya. Cahaya silau yang ternyata adalah sebuah lampu.

Mata Steffi menyebar ke seluruh ruangan. Ia tersenyum saat melihat Salsha sedang berada di sampingnya sambil memasang wajah cemas.

"Lo sakit, jangan ketawa!" Omel Salsha seketika.

"Senyum itu i--"

"--Jangan bilang senyum itu ibadah. Liat lo yang sekarang, kenapa lo gak teriak waktu lo diabisin sama geng-nya Bella? Lo gila, Steff."

"Sal, gue tambah gila kalau ngurusin mereka."

"Ck, tapi paling engga lo bisa ngelakuin sesuatu."

"Yaudah, maaf," kata Steffi.

"Pokoknya besok kejadian ini gak boleh terulang. Cukup hari ini, oke?" Tanya Salsha dan Steffi mengangguk.

Salsha melirik jam dinding dengan ujung matanya. Salsha menarik nafas ketika melihat jam di dinding, jam sebelas.

"Steff, gue harus ke kelas. Sori gue gak bisa jagain elo, gue disuruh Pak Bambang buat jagain lo sampe jam sebelas. Selebihnya entar penjaga UKS. So, elo disini aja ya?"

Steffi mengangguk, "Iya."

Salsha tersenyum, kemudian gadis itu mencium pipi Steffi lalu pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang terbaring di UKS.

Steffi mendesah, suasana UKS amat sangatlah sepi. Salsha sudah kembali ke kelas. Steffi mengalihkan pandangannya, dahinya berkerut ketika melihat sebuah plastik putih berukuran sedang berada di atas nakas.

"Ini Salsha yang ngasih? Kok, dia gak bilang gue?" Kata Steffi bertanya pada dirinya sendiri.

Steffi duduk perlahan, sesekali ia meringis ketika merasa kepalanya sangat sakit. Mungkin karena jambakan dari Bella. Kemudian ia mengambil sebuah bungkus plastik itu dan membuka isinya. Makanan, minuman, dan obat. Bukan hanya itu, disana juga terdapat sebuah kertas.

Gue yang ngangkat lo ke UKS tadi.

Semoga cepat sembuh, ya! Ini makanan, minuman, obat yang udah gue beli.

A.

Steffi mengerutkan kening, "Siapa A?"

Tiba-tiba pintu UKS terbuka, terlihat Iqbaal disana sedang menatap Steffi. Steffi pun menatap Iqbaal dengam bingung.

Ngapain dia disini? Tanya Steffi dalam hati.

"Gausah tanya kenapa gue disini. Gue disuruh Pak Bambang buat jagain elo, gue kan petugas UKS," kata Iqbaal yang kemudian duduk di kursi sebelah bankar Steffi.

"Ngapain duduk? Udah, tidur aja."

Steffi baru tersadar bahwa ia masih duduk, dengan segera ia kembali berbaring. Matanya fokus kearah luar jendela, memikirkan siapa si 'A' itu.

"Itu kertas yang di tangan lo apaan?" Tanya Iqbaal tiba-tiba. "Kepo," jawab Steffi dengan nada dingin.

"Yaudah, sekarang lo tidur aja. Jam pulang masih lama. Nanti kita gak usah latihan ngelukis, lo masih gak sehat."

Steffi hanya membalas dengan anggukan.

Bad Boy, I Love You!❌IqbaalSteffiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang