Part 10 #Kebenaran (1)#

8.9K 508 3
                                    

Suara lantai tua yang bila diinjak akan menimbulkan suara telah membangunkan seorang perempuan yang sedang duduk lemas dilantai dengan ruangan yang sangat kotor dan tidak tertata rapi.

Suara langkah kaki tersebut semakin dekat dengannya, peluhnya pun sudah membasahi seluruh tubuhnya dan dengan tangan gemetar ia mencoba melepas ikatan yang mengikat tangannya.

Ia ingin sekali pergi dari sini sebelum orang orang itu datang, namun apa daya, ia tak bisa melepaskan ikatan itu dan berteriak pun tidak bisa karena mulutnya sudah ditutup menggunakan kain.

Ia hanya bisa menjerit dan menangis sambil menunggu pertolongan, dia selalu berharap teman temannya tau kalau dia diculik dan datang menolongnya.

Akhirnya suara langkah kaki itu pun berhenti didepan pintu ruangan dan terdengar suara pintu ruangan terbuka.

Terlihat seorang laki-laki berumur sekitar 40 tahun berjalan mendekati perempuan tersebut, perempuan tersebut menjerit dengan ketakutan sambil mencoba mundur menjauhi laki-laki tersebut.

Lalu laki-laki tersebut mendekati perempuan itu dan berjongkok didepan perempuan yang kini wajahnya sudah pucat pasih dengan keringat dingin bercucuran, lalu laki-laki itu membisikkan sesuatu ke telinga perempuan itu.

"Bersabarlah sebentar, aku ingin mencari satu orang lagi untuk menemanimu disini, dan tunggulah kejutan dari ku saat Bulan Purnama tiba, 3 HARI LAGI" ucap laki-laki tersebut penuh penekanan pada "3 hari lagi" sambil menyeringai jahat dan mencolek dagu perempuan tersebut.

Lalu laki-laki tersebut berjalan meninggalkan perempuan itu sambil tertawa dan menutup pintu dengan keras, membuat perempuan itu terkejut.

Perempuan tersebut semakin ketakutan dan semakin gelisah saat laki-laki tersebut mengatakan perkataannya tadi.

Ia hanya bisa berharap, semoga teman temannya segera menolongnya.

***

Ke 7 sahabat itu kini sedang beristirahat dirumah Sarah sambil menunggu kepulangan Sarah yang entah pergi kemana.

Lalu Tiara bangun dari tidurnya dan melihat Sarah pulang sambil membawa kayu dan berjalan ke dapur untuk meletakkan kayu dari hasil pencariannya dihutan.

Lalu Tiara mengikuti Sarah ke dapur
"Mbak..." panggil Tiara dari belakang Sarah

Sarah kaget namun dia tidak menjawab panggilan dari Tiara lalu dia kembali merapikan kayu yang ia cari tadi.

"Mbak... Emmm boleh kita bicara sebentar diruang tamu?"

Dia menganggukkan kepalanya sambil berjalan mendahului Tiara, Tiara hanya mengekori Sarah dari belakang.

Saat mereka tiba di ruang tamu, mereka kaget karna yang lainnya sudah bangun dari istirahat dan duduk dikursi sambil ngobrol-ngobrol.

"Mbak, duduk sini" ucap Tiara

Dia mengangguk lalu duduk disamping Tiara, yang lainnya bingung sambil menatap Tiara penuh tanya.

"Mbak, apa ada yang mbak sembunyikan dari kami semua??"

Dia menggelengkan kepalanya "Tidak" sahutnya singkat

"Mbak ayolah jujur saja kami sangat yakin bahwa ada yang disembunyikan oleh mbak" ucap Larissa

"Tidak ada!" sahutnya lagi

"Kalau tidak ada, kenapa mbak terkejut saat mendengar desa Silingan?" tanya Rendy

Sarah hanya diam dengan keringat bercucuran.

"Mbak, kami mohon tolong beritahu kami, entah kenapa aku tidak bisa mencari tau tentang desa itu dan tentang keberadaan Dina dan juga tentang hantu perempuan itu" ucap Agatha dengan raut wajah sedih

Misteri Desa Angker ✓ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang