"Tapi sebelum itu ada yang ingin aku beritahukan kepada kalian tentang teman kalian yang hilang"
Perkataan Sarah tersebut mampu membuat ke 7 sahabat itu terkaget kaget terutama Fathur yang frustasi akibat hilangnya Dina.
"A..apa..yang kamu katakan mbak? Ada yang ingin kamu beritahu, Apa itu mbak cepat katakan!" ucap Fathur yang mulai terpancing emosi
"Thur sabar dong, lo gak boleh kayak gitu, kita bicarakan dengan baik baik" ucap Adit sambil menepuk pundak Fathur
Lalu dia mengusap wajahnya dengan kasar sambil menghela nafas menghilangkan semua emosi didalam tubuhnya.
"Ayo mbak ceritakan apa yang ingin mbak beritahu kepada kami tentang teman kami" ucap Tiara
"Ba..baiklah" ucapnya terbata bata
"Kalian sudah dengarkan cerita ku tentang pak kades yang menganut ilmu pesugihan?"
Semuanya mengangguk.
"Dan sekarang teman kamu akan dijadikan tumbal dalam ilmu pesugihannya"
"APA!!" teriak semuanya dengan kaget
"Apa yang lo katakan mbak! Lo bohong kan!" ucap Fathur tanpa ada kesopanan lagi yang lagi lagi tidak bisa mengontrol emosinya, bagaimana bisa ia tidak emosi jika gadis yang mulai ia sayangi dijadikan tumbal oleh seseorang.
Sarah menundukkan kepalanya dengan raut wajah takut, Agatha yang melihat itu langsung memeluk Sarah.
"Thur sabar, lo bisa gak sih sekali aja gak emosi, kesian mbak Sarah ketakutan ngeliat lo seperti itu, kita tau bagaimana frustasinya lo kehilangan Dina, kita juga begitu Thur" ucap Rendy yang sama emosi nya dengan Fathur, dia sudah geram melihat kelakuan Fathur yang tidak bisa mengontrol emosinya.
Rendy mengacak rambutnya frustasi "Lo dengerin mbak Sarah cerita dulu, sekali lagi lo kayak gini, lo keluar dari geng kita!" sambung Rendy sambil menunjuk jari telunjuknya ke wajah Fathur.
Fathur hanya bisa menghela nafas, ia sangat tau bagaimana jika Rendy sudah marah, jadi ia memutuskan untuk diam saja karna diam itu lebih baik!
"Ren udah jangan ikut ikutan emosi kayak Fathur, cukup dia aja yang emosi lo jangan nambah nambahin" ucap Tiara sambil mengelus lengan Rendy
Rendy mendesis sambil menganggukkan kepalanya.
"Apa benar yang kamu katakan mbak?" tanya Larissa
"Iya" ucapnya singkat
"Ah sial! Kenapa gue gak tau ini lebih dulu sih, kalo aja kabut sialan itu gak menganggu penglihatan gue, Dina pasti sudah ditemukan, gue gak guna banget sebagai sahabatnya" ucap Agatha menangis merutuki dirinya sendiri.
Ke 7 sahabat juga sedih melihat Agatha yang menyalahkan dirinya sendiri, lalu Rio berjalan menghampiri Agatha.
"Tha.." panggil Rio
Agatha hanya bergumam sambil menyeka air mata yang sedari tadi mengalir dipipi nya.
"Lo gak boleh kek gitu, ini semua bukan salah lo Tha, lo jangan nyalahin diri lo sendiri, gue yakin Dina pasti akan bicara seperti ini juga ke elo" ucap Rio seraya memutar badan Agatha kearah nya
"Tapi Yo gue merasa gue gak guna sebagai sahabat, gue-------"
"Stttt! Udah, gue gak mau denger lagi kalo lo terus terusan nyalahin diri lo"
Agatha menundukkan kepalanya sambil duduk dipinggiran pohon tumbang ditemani Tiara dan Larissa.
"Dan satu lagi ada yang ingin aku beritahu" ucap Sarah memecah keheningan
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Desa Angker ✓ (Tahap Revisi)
HorrorRendy, Rio, Fathur, Adit, Tiara, Larissa, Agatha dan Dina. 8 sahabat yang memutuskan untuk pergi berlibur ke pantai. Namun menjadi kacau karena bertemu dengan sosok wanita berbaju pengantin. Dan tidak hanya itu, dua diantara mereka pun tiba-tiba men...