Part 19 #Buku Mantra (2)#

7.3K 429 8
                                    

Setelah berpencar dengan Rendy, kini Tiara memasuki kamar yang cukup luas dan ruangan tersebut mengeluarkan bau kemenyan yang menyengat, Tiara sedikit pusing saat mencium bau kemenyan itu namun dengan sekuat tenaga ia mencoba agar tubuh nya tidak limbung.

"Ya Tuhan kuatkan aku.."

Kemudian ia berjalan dan menelusuri setiap inci kamar tersebut dan membuka setiap lemari dikamar itu.

Setelah membuka beberapa lemari, ia tidak menemukan buku mantra itu kemudian ia melihat satu lemari yang membuatnya yakin bahwa buku mantra itu berada disana.

Ia berjalan mendekati lemari itu, setelah sampai ia membukanya dengan hati hati kemudian ia melihat sebuah peti kecil berwarna coklat dengan motif motif yang banyak, dengan berani Tiara mengambil kotak itu lalu dibukanya, setelah membuka ia kaget dan bercampur senang karna buku mantra yang ia cari cari berhasil ditemukan, dengan semangat Tiara berjalan ke arah pintu luar.

Saat ia berjalan, terlihat Rendy berlari ke arahnya dengan ngos ngosan.

"Ada apa?" tanya Tiara

"Kita harus cepat pergi dari sini sebelum anak buah pak kades datang"

Tiara kaget dan dengan segera Rendy menarik tangan Tiara untuk keluar dari tempat ini.

Saat mereka sampai diruang tamu, rupanya nasib mereka saat ini belum beruntung, anak buah pak kades berhasil sampai lebih dulu dirumah ini sebelum mereka keluar. Anak buah pak kades kaget dengan kehadiran Rendy dan Tiara dan langsung saja mereka menyerang Rendy dan dengan sigap Rendy menghindar dari serangan kedua buah anak pak kades itu.

Tiara ketakutan saat dua buah anak pak kades itu menyerang Rendy. Satu pukulan berhasil mengenai perut dan satu pukulan lagi berhasil mengenai wajah Rendy sehingga membuat sudut bibirnya berdarah namun dengan sisa kekuatan, Rendy menyerang kedua anak pak kades dengan bertubi tubi hingga keduanya tersungkur ke lantai dan pingsan.

Melihat itu Tiara segera menghampiri Rendy yang sedang menahan sakit di perut dan juga sudut bibirnya yang berdarah.

"Ren lo gak papa?"

"Iya gue gak papa, yaudah ayo kita samperin Rio dan Agatha"

Tiara mengangguk kemudian mereka berhasil keluar dari rumah pak kades itu dan menghampiri Rio dan Agatha yang menunggu dengan perasaan cemas.

Rupanya pak kades lupa membawa buku mantra tersebut dan kemudian ia menyuruh kedua anak buah nya untuk mengambilnya dan untung saja buku mantra itu sudah lebih dulu jatuh ke tangan Tiara.

"Ren astaga lo kenapa?" tanya Rio saat mereka tiba.

"Gue habis diserang sama dua anak buah pak kades"

"Ren sini gue obatin dulu" ucap Tiara yang hendak mengambil kotak P3K nya namun dicegah oleh Rendy.

"Gak perlu Ra, ini juga bentar pasti sembuh, yg penting sekarang kita selamatkan Dina dan Larissa, karna sebentar lagi bulan purnama akan tiba, yuk sekarang kita samperin yang lainnya, oh ya Rio lo udah dapat informasi dimana keberadaan mereka sekarang?"

Rio menganggukkan kepalanya "Iya, barusan Adit kirim lokasi ke gue dan syukurnya sinyal sekarang sedang berpihak pada kita" ucapnya sambil terkekeh.

"Rio ih bercanda mulu! Ayo sekarang kita pergi sebelum kedua buah anak pak kades itu siuman.." ucap Agatha

Mereka mengangguk dan kemudian pergi menuju tempat dimana Adit, Fathur dan juga Sarah yang sedang mengawasi keberadaan pak kades.

Tempatnya tak terlalu jauh dari kediaman pak kades, hanya saja tempat nya sangat sangat mengerikan, banyak tengkorak tengkorak bergelantungan di sepanjang pohon yang mereka lalui dan membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Ya Tuhan ini tempat apa? Mengerikan!!" ucap Rio

"Iya gue merasa tengkorak itu sedang menatap ke arah kita dengan tatapan tajam!" ucap Agatha yang membuat semuanya terkejut setengah mati

"Hah apa lo bilang Tha? Beneran seperti itu?" tanya Tiara

"Ya kan itu cuma persaan gue.."

Semuanya bernafas lega karna itu hanya perasaan Agatha saja.

"Eh tapi tunggu!" ucap Agatha lagi, ia melihat sesuatu yang bergerak di belakang Rio, Rendy dan juga Tiara

"Ada apa?" tanya Rio

"Eemmm guys tengkoraknya hidup!" tunjuk Agatha ke arah belakang Rio, Rendy dan Tiara

"APA!!" ucap semuanya kemudian berpaling ke arah belakang mereka dan langsung saja membuat mata mereka melotot tak percaya dan takut setengah mati, bayangkan saja tengkorak yang biasanya benda tak hidup yang sering terpajang di laboratorium kini hidup dan berjalan gontai ke arah mereka. Mengerikan!.

"A..apa, bagaimana mungkin?" ucap Rendy

"Ini mungkin Ren karna tengkorak ini adalah jasad jasad yang dijadikan tumbal oleh pak kades dan mereka punya dendam yang tidak terbalaskan!"

"Oh astaga kenapa jadi begini sih, kesian sekali mereka.." ucap Tiara

"Kita gak kabur? Mereka jalan ke arah kita lo?" ucap Rio

"I..iyaudah ayo kita pergi bersembunyi ke arah sana" ucap Rendy seraya menunjuk ke arah gua yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Dan dengan segera mereka berlari menuju gua itu.

*****

Udah ah segitu aja dulu, hehe maaf ya aku php, katanya kemarin mau update malah baru sekarang update nya hihi maaf ya aku mah emang gitu orangnya tergantung mood 😁😁

Maaf kalo ceritanya juga gaje 😁

Misteri Desa Angker ✓ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang