Myesha's POV
Disinilah aku sekarang, didepan semua siswa kelas 10 IPA 1 SMA Nusa Bakti Jakarta. Memperkenalkan diri dengan seadanya. "Perkenalkan nama saya Adeeva Putri Myesha, biasa dipanggil Myesha. Senang bertemu dengan kalian dan semoga kita bisa berteman dengan baik." Ucapku sambil menyunggingkan senyumanku.
Gila banget perkataan ku ini. Terdengar suara suara dari teman-teman kelas ku tapi aku tidak terlalu mendengarkannya sampai aku mendengar sebuah kalimat samar-samar "satu-satunya kursi kosong dikelas ini yah disitu" ucapnya yang kudengar sambil melirik arah kursi kosong yang dimaksudnya itu. Seorang cowok.
'WHAAAAAATTTT? COWOOK? Oh My God, kehidupan SMA ku.' Batinku dengan mata terbelalak namun langsung memalingkan wajahku berusaha bersikap acuh. "Ya sudah kamu duduk disebelah Justin saja Myesha" ucap bu Mila. 'ini gila banget deh' batinku. "iya bu, terima kasih" ucapku pada ibu Mila sambil menyunggingkan senyuman yang tentunya palsu, sangat sangat palsu.
Aku langsung berjalan menuju kursi kosong tersebut, lalu menempatkan diriku disana. Karena terbilang cukup belakang, aku berfikiran mungkin bisa menuangkan hobiku untuk membaca buku karena mungkin tidak akan kelihatan oleh guru. Mungkin saja.
Tiba-tiba aku tersentak, sebuah senyuman tipis yang terpancar kepadaku, akupun membalasnya dengan senyuman juga. Akan tetapi dia langsung memalingkan wajahnya kembali tidak peduli, kembali ke rutinitasnya dengan benda persegi panjang yang sejak tadi ternyata sudah dimainkannya itu.
Terpampang sebuah ruang chat, yang kalau dilihat-lihat bukan chat personal melainkan grup. "ngapain lo lihat-lihat hp gue? Kepo banget deh" ucapnya ketus. 'Ya Allah, salah Myesha apaan dah dipertemuin sama orang sok kayak gini?' batinku sambil memutar bola mataku malas. "Sori, nggak maksud apa apa" ucapku yang tak digubris sama sekali oleh pria itu. Ugh pengen banget deh mukulin kepala nih anak pake pemukul bola kasti. Ngapain juga difikirin, mending baca buku aja dah. Fikirku sambil mencari keberadaan buku yang ingin kubaca itu. Akupun membacanya dan terlarut dalam bacaanku. Aku mulai tidak memikirkan hal-hal yang ada disekitarku lagi. Itu berlangsung sampai jam istrahat.
Kriiiingggg Kriingggggg Kriiinggggg
Bunyi bel terdengar sangat nyaring, membuat siswa dan siswi sudah mulai meninggalkan kelas. Namun berbeda denganku, aku hanya terduduk diam dan termenung dimejaku. Bagaimana bisa aku pergi ke kantin kalau kantin saja aku tidak tahu ada dimana. Duh, seseorang tolong aku plis.
"Hai" sebuah ucapan dari seorang laki-laki yang entah sejak kapan ada disampingku itu. Ia tampak menyunggingkan senyumannya. aku hanya bisa membalas senyumannya dengan sebuah tatapan tanya. "Dzaky Raditya, panggil Radit aja." Ucapnya seolah mengerti yang ada difikiranku.
Ia mengayunkan tangannya sampai tergantung berada didepanku dengan maksud untuk berjabat tangan. "Oh, aku Adeeva Putri Myesha, panggil Myesha aja. Ada apa Radit?" ucapku kepada laki-laki itu yang entah apa tujuannya mendatangiku begini. "kekantin yuk, kamu tidak tahu kantin dimana kan? " ucapnya kepadaku.
Saat aku baru mau menjawab sebuah suara menyambar jawabanku "nggak usah sok caper sama murid baru deh Radit, gue tau lo itu orangnya gimana." Ucap seorang lelaki yang sejak tadi duduk disampingku mulai dari pertama aku masuk disini sampai sekarang, ya dia Justin.
Tapi aku tidak tahu kenapa dia melarangku bersama Radit, aku sempat sebal kepada dia tapi mengingat perkataannya barusan membuatku sadar bahwa Radit itu orang yang baru kukenal sepersekian menit yang lalu dan aku belum tahu menahu soal sifatnya, jadi kutolak saja ajakannya. "emm, gimana yah Radit, tapi gue juga bawa bekal sih. Maaf yah" ucapku berbohong kepada Radit. "Oh, kalau gitu gue duluan yah" hanya kubalas dengan anggukan dan dia pun menjauh sampai punggungnya benar-benar sudah tidak kelihatan. Akupun mengambil hp ku, membuka sebuah room chatku bersama kedua sahabatku Salsa dan Adel.
KUMPULAN JOMBLO TERANIAYA
Adeeva Putri Myesa : Woooooiiiii, ada orang gak?
Adora Anindita Salsabila : Apaan sih lo Sha, baru sehari di Jakarta aja kangennya udah selangit, gimana sampe nanti coba?
Adele Adriana Agatha : Berisik Lo, Sha. Gimana disana? Suka gak? Banyak cogan gak? Kasih 1 buat gue yak?
Adora Anindita Salsabila : Cogan mulu di otak lo, belajar dulu baek baek sana baru cari cogan. Baru kelas 10 juga otaknya udah kesana aja
Adeeva Putri Myesha : Jangan gituin Adel dong Dora, cini Adel Esha peyuk duyuuuu.
Adele Adriana Agatha : Najis lo Sha. Jijik tau gak -_- lo juga Dora, kayak kagak pernah cari cogan aja. Ah, males ah gue kalo berdebat ama kalian, bawaannya nyebelin.
Adora Anindita Salsabila : Dora, Dora, Dora pala lo berdua. Makan tuh Dora. Nam ague tuh S A L S A, bukan D O R A
Adeeva Putri Myesha : Eh. Lo berdua kangen gue gak? [read 2]
Adeeva Putri Myesha : Tai lah lo pada, nge read doang? [read 2]
Adeeva Putri Myesha : Au ah gelap [read 2]
Sialan tuh anak berdua, sampe gue ketemu gue remukin satu-satu dah tulangnya.
Aku mendengus kesal melihat percakapan grup chat ku bersama sahabatku yang tai itu -_- kesel banget aku sama mereka dah. Seandainya aja aku masih disana, pasti sekrang bakal ketawa ketiwi nggak jelas bareng mereka, sekarang mah beda suasananya. Udah nggak bertiiga, mereka- Salsa dan Adel- berdua, dan aku Sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionMasalah percintaan? Itu sama sekali tidak pernah terfikirkan lagi oleh seorang yang bernama Adeeva Putri Myesha. Seorang kutu buku yang selalu jadi bahan bullyan siswa siswi di sekolah lamanya. Namun, karena mutasi orang tuanya, ia terpaksa untuk ik...