Author POV
Seperti biasa, setiap pagi Justin sudah duduk manis di ruang tamu menunggu Myesha bersiap kesekolah. Biasanya, ia hanya akan duduk dengan tenang sambil berbicara dengan papa Myesha. Tapi kali ini berbeda, ia merasakan suatu firasat buruk. Tapi dia berusaha mengabaikan hal tersebut.
"Udah lama nunggu?" Sebuah suara membuat Justin kembali kesadarannya.
"Gak kok, ayo" Ucap Justin sambil menggandeng tangan Myesha keluar rumah. Myesha mengernyit bingung.
"Gak sarapan?" Tanya Myesha.
"Eh, iya yah. Hehehe, kalo gitu ayo sarapan." Jawab Justin.
"Lo kok aneh sih Tin?" Tanya Myesha bingung. Karena tidak biasanya Justin lupa sarapan dirumahnya.
"Gak papa kok, Cuma kurang fokus aja" Myesha hanya mengangguk.
Mereka berdua pun menuju meja makan dirumah Myesha dan segera melahap sarapan yang sudah disiapkan oleh Mama Myesha. Setelah itu beranjak untuk menuju sekolah.
---
Jam Istrahat
Kali ini Myesha sangat malas untuk ke kantin. Jadi dia berniat untuk pergi ke perpustakaan saja untuk membaca sampai jam istrahat selesai.
"Tin, gue gak ke kantin yah. Gue mau baca buku aja di perpus" Ucap Myesha kepada Justin.
"Duh, sorry yah Myesha. Gue gak bisa nemenin lo. Soalnya gue laper banget nih" Ucap Justin.
"Iya gapapa kok, makan banyak sana. Biar gak kerempeng" Ucap Myesha lalu tertawa pelan.
"Yaudah gue ke perpus dulu yah" lanjutnya.Myesha pun berjalan meninggalkan Justin di kelas dengan senyum yang senantiasa terpatri di bibir pink nya. Ia pun melangkahkan kakinya menuju koridor sekolah yang sangat sepi saat jam istrahat, ya menurutnya 'siapa anak rajin yang datang ke perpustakaan saat jam istrahat?' Fikirnya. (Tidak tahu saja kalau dirinya salah satu dari anak rajin yang datang ke perpustakaan saat istrahat).
Tapi, langkahnya terhenti karena merasa terpanggil oleh seseorang. Ia menolehkan kepalanya kesegala arah, berniat mencari sumber suara. Tapi karena tidak ada sesuatu disekitar jadi ia memilih untuk melanjutkan langkahnya. Tapi tidak lama setelah ia berjalan, ia merasakan mulutnya dibekap dari belakang.
"hmpphhhhh, hwepashhhhhh" Teriaknya, tapi tidak lama kemudian kesadarannya menghilang.
---
*Justin Side
Setelah ditinggalkan oleh Myesha, Justin melangkahkan kakinya menuju ke kantin. sesampainya di kantin ia dengan segera melangkahkan kakinya menuju meja tempat teman-temannya berkumpul.
"Tumben gak sama Myesha," Tanya Nata.
"Dia lagi di perpus, katanya males ke kantin." Jawab Justin.
"Tumben gak ditemenin." Tanya Arvin.
"Bacot, gue laper" Ucap Justin lalu memakan makanannya dengan segera. Firasat buruknya makin membesar tanpa alasan.
"Lo kenapa Tin? Pucet gitu" Ucap Adit.
"gapapa, Cuma gak enak badan. Gue kekelas duluan ya." Ucap Justin lalu beranjak meninggalkan temannya yang mengernyit bingung dengan sikap Justin.
Justin melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang kelas. Dia pun segera mendudukkan dirinya di bangku miliknya. Sambil menunggu Myesha, ia bermain game di ponselnya. Hingga tak sadar waktu, bel masuk telah berbunyi. Tapi Myesha tak kunjung datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionMasalah percintaan? Itu sama sekali tidak pernah terfikirkan lagi oleh seorang yang bernama Adeeva Putri Myesha. Seorang kutu buku yang selalu jadi bahan bullyan siswa siswi di sekolah lamanya. Namun, karena mutasi orang tuanya, ia terpaksa untuk ik...