Radit pun semakin dekat ke Myesha, dan Myesha hanya bisa menutup matanya. Berharap Justin segera datang. Hingga jarak Myesha dan Radit benar-benar sisa beberapa senti.
BRAKKKKKK
"Siapa bilang gaada yang denger? Berterima kasihlah pada suara Myesha yang melekat diingatan. Kak," Ucap seseorang yang datang dengan tiba-tiba itu.
----
Author POV
Justin sudah sampai di gedung yang dimaksud oleh penculik itu. Ia pun dengan segera memasuki gedung bekas perpustakaan itu. Dan melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan Myesha. Ia pun mendengar suara teriakan yang sangat memekakkan telinga.
"Ini suara Myesha. Ayo," ajaknya pada teman-temannya.
Mereka pun melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Saat ia mendekati sumber suara, terdengar suara gebrakan. Dan mereka semakin mempercepat langkah kaki untuk keruangan di ujung lorong tersebut.
BRAKKKKKK
"Siapa bilang gaada yang denger? Berterima kasihlah pada suara Myesha yang melekat diingatan. Kak," Ucap seseorang yang terdengar di pendengaran Justin.
Dengan segera Justin ikut memasuki ruangan tersebut. Dan dengan segera melayangkan kepalan tinjunya kearah dua orang yang berada ditempat itu. Radit dan Reza.
"Ngapain lo berdua disini? HAH? LO BERDUA PASTI BERSEKONGKOL BUAT NYULIK MYESHA" Teriak Justin.
"Santai Justin, gue gak ikutan. Tanya aja sama abang gue," ucap Reza.
'Hah? Reza Radit saudaraan?' Batin Myesha.
"Lo cerdik juga ya Justin. Padahal baru aja gue pengen 'rusakin' dia. Tapi lo udah datang duluan." Ucap Radit santai.
Emosi Justin terpancing, dia pun kembali melayangkan pukulannya ke Radit. Tanpa dibalas sedikitpun. Dengan segera Nata dan Adit menahan Justin, karena keadaan Radit yang sangat mengenaskan.
"Lo emang gila, Radit. Gue kira lo udah berubah, dan ternyata lo gak berubah sedikitpun," Ucap Justin.
"Lo itu kurang bahagia apa lagi Tin?" Ucap Radit lirih.
"Lo udah punya semuanya. Lo punya kepopuleran, lo punya orang tua, lo punya kekayaan, lo punya kasih sayang, LO PUNYA SEMUANYA. SEDANGKAN GUE? GUE GAK PUNYA APAPUN SELAIN REZA, ADIK GUE. TAPI KENAPA ORANG SELALU BANDINGIN GUE DENGAN LO?" Teriak Radit.
Myesha yang mendengar ucapan Radit mendadak lirih. Sekilas rasa kasihan muncul didalam hatinya. Dengan segenap kekuatan, ia melangkahkan kakinya kearah Radit. Ia mengusap rambut Radit dengan penuh kasih sayang, berharap Radit dapat merasakan rasa sayang dari Myesha. Tapi ia menepis tangan Myesha.
"Lo cuma kasihan, Sha." Ucap Radit, lirih.
"Kak, mending lo semua pulang deh, biar gue aja yang jagain kak Radit" Ucap Reza, yang hanya dibalas anggukan oleh Justin dan temannya, namun dibalas gelengan oleh Myesha.
"Tin, ayo ke rumah sakit. Radit harus dibawa kesana." Ucap Myesha.
"Gak usah, thanks" Ucap Radit.
"Myesha dia orang yang udah nyulik lo, tapi masih lo tolongin? Gue gatau hati lo terbuat dari apa," Ucap Justin. Tapi tetap menuruti perintah Myesha.
"Reza, Adit. Bawa Radit ke mobil gue." Ucapnya lalu meninggalkan ruangan untuk menghubungi orang tuanya, mengabari bahwa Myesha sudah ditemukan. Setelah itu ia dengan segera memasuki mobilnya dan membawa Myesha dan Radit ke rumah sakit terdekat.
---
Radit telah dirawat oleh dokter dan telah diberikan obat. Dan sekarang tengah tertidur di ranjang khusus rumah sakit itu. Justin, Myesha, Adit, Arvin, Nata, dan Reza tengah mengalami kecanggungan. Selain karena pertemuan kesekian kalinya Myesha dengan Reza, dan ia bingung apa yang terjadi diantara 6 orang itu.
"Jadi, ada yang bisa jelasin apa yang terjadi?" Ucap Myesha.
"Eh, nggak apa-apa kok." Ucap Justin.
"Gue gak suka orang yang bohong, Tin" Jawab Myesha.
"Masih seperti dulu, lo gak pernah berubah Sha" Ucap Reza. Yang hanya diabaikan oleh Myesha.
"Diem lo, dia punya gue. Gak usah digangguin." ucap Justin.
"Uhukkkkk" Semua orang kecuali Justin dan Radit terbatuk mendengar ucapan Justin. Myesha yang pipinya sudah tidak bisa dikondisikan itu segera mencubit perut Justin. Dan dibalas aduhan oleh Justin.
"Lo sih, ngomong gak difilter," Ucap Myesha.
"Cie malu cie," ejek yang lainnya.
"Udahlah gue mau pulang." Ucap Myesha.
"Ish bacot banget sih, kan jadi imut" Ucap Justin.
"Diem lo, pulang yok" Ajak Myesha. Dan segera menarik Justin keluar dari ruangan itu. yang mendapat teriakan-teriakan ejekan dari teman-temannya.
"Eh, Reza, gue datang lagi besok. Jangan bawa pulang makhluk ini, masih sakit dia." Ucap Myesha panjang lebar sebelum meninggalkan ruangan tersebut.
---
Saat di mobil mereka masih mengalami kecanggungan. Hingga Justin mengeluarkan suaranya.
"cie, peduli ciee" ejek Justin.
"Bacot" Ucap Myesha.
"Malu bilang neng." Ucap Justin.
"Diem gak, lagian lo perlu jelasin ada apa diantara kalian berenam. Sumpah gue bingung banget" Ucap Myesha.
Justin hanya diam mendengar ucapan Myesha, berusaha pura-pura fokus menyetir untuk mengabaikan pertanyaan Myesha.
"Gue tau lo pura-pura fokus," Ucap Myesha ketus.
"Ish, nanti gue ceritain." Ucap Justin.
Mereka berdua kembali diam, menikmati perjalanan.
Tidak sampai 30 menit, Mereka sudah sampai di rumah Myesha. Dan segera Myesha turun dari mobil diikuti oleh Myesha. Mereka berdua pun mengetuk pintu rumah Myesha, dan disambut dengan wajah khawatir mama Myesha, dan berubah menjadi wajah lega setelah melihat kedatangan Myesha dan Justin.
"Aduh, nak. Kamu itu dari mana aja sih? Kok bisa diculik gitu? Ya Allah, seandainya gak ada Justin, udah gak pulang kamu" Ucap Mama Myesha, sambil menangis.
"Myesha gapapa mah. Kan ada Justin, buktinya Myesha udah ada disini, didepan mama." Ucap Myesha.
"Justin makasih yah nak, kamu pasti capek. Pengen makan malam dulu? Atau gimana?" Tanya mama Myesha.
"Eh, gapapa tante. Aku langsung pulang aja, soalnya papa udah nyuruh aku pulang" Ucap Justin.
"Yaudah, hati-hati ya nak" Ucap Diana.
"Iya tante. Myesha gue pulang dulu. Besok gue jemput." Ucap Justin.
"Ya, hati-hati yah." Ucap Myesha.
Justin pun keluar dari rumah Myesha. Meninggalkan kedua ibu dan anak diruang tengah itu. Myesha pun ikut meninggalkan mamahnya untuk kekamar. Karena dia sangat capek. Dan ingin segera tidur di ranjangnya yang empuk.
--------------------
Hai, Author disini.
Ada yang nungguin gak?
Gak ada ya?
Gapapa deh
Hehehe
Sumpah ini gaje
wkwkwk
apaan banget sih
Udah deh
Bhayyy
Keep Vote and Coment guys :*
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionMasalah percintaan? Itu sama sekali tidak pernah terfikirkan lagi oleh seorang yang bernama Adeeva Putri Myesha. Seorang kutu buku yang selalu jadi bahan bullyan siswa siswi di sekolah lamanya. Namun, karena mutasi orang tuanya, ia terpaksa untuk ik...