Author POV
Justin dan Myesha kini telah kembali dari rumah sakit. Katanya mereka akan berjalan-jalan bersama.
"Justin kita mau kemana?" Tanya Myesha.
"Diem dulu Sha, ntaran juga tau ndiri." Jawab Justin.
Myesha hanya mempoutkan bibirnya karena merasa kesal. Ia pun hanya diam sambil menatap keluar jendela mobil milik Justin. Tak lama kemudian ponsel Justin berbunyi dan dengan segera Justin mengangkat telefonnya.
"Halo..."
"....."
"iya mah." Telefon pun terputus dan Justin mengalihkan atensinya ke Myesha.
"Sha, sorry ya. Jalan-jalannya kita tunda aja dulu." Ucap Justin.
"Kenapa?" Tanya Myesha.
"Mama gue nelfon nyuruh gue pulang. " Jawab Justin.
"Yaudah kalo gitu."
"Gue anter lo pulang dulu." Ucap Justin yang dibalas anggukan oleh Myesha.
'Padahal ini hari special gue' batin Myesha.
Justin pun mengantar Myesha ke rumahnya dan dengan cepat meninggalkan rumah itu. Myesha pun memasuki rumah dan mendapati rumahnya kosong tak ada orang. Jadilah ia segera mengunci pintu rumahnya dan memasuki kamarnya.
Ia pun membaringkan tubuhnya diranjang. Karena tidak tahu akan melakukan apa, ia pun berinisiatif untuk bermain game. Tapi ia heran, kok gak ada yang ngasih dia ucapan. Biasanya Salsa dan Adel yang tercepat ngasih dia, tapi sekarang hanya teman-teman lamanya di Makassar. Tak mau ambil pusing ia pun bermain game balap mobil di ponselnya.
30 menit kemudian ia merasa bosan, dan memilih untuk membaca wattpadd saja. Ia pun mulai membaca cerita dari salah satu author kesukaannya dengan id aikosora_ (Ngarang woy). Tapi rasa kantuk menyerangnya sehingga ia memilih untuk tidur saja.
-----
Myesha terbangun pada pukul 5 sore. Ia pun beranjak menuju dapur untuk makan, karena ia belum makan siang. Tapi sepertinya tidak ada makanan, jadilah dia memasak mi instan saja.
"Mama kemana sih? Kok jam segini belum pulang? Mana gak ada makanan lagi." Gerutunya.
Ia pun memakan mi instan yang telah dimasaknya tadi. Dan tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan ber msg itu. Lalu ia pun duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Iseng-iseng dia membuka instagram dan melihat sesuatu yang membuatnya kaget, dan ingin menangis disaat bersamaan.
Ia melihat postingan Justin yang kini tengah merayakan ulang tahun seseorang yang bernama Aiko. Dan parahnya, Justin berkata tadi panggilan dari mamanya. Yang berarti ia berbohong kepada Myesha. Dan lebih parahnya lagi, hari ini juga ulang tahun Myesha dan Justin bahkan tidak tahu sama sekali dan memilih merayakan bersama Aiko itu.
Sakit. Itulah yang dirasakan Myesha.
Ia juga sudah tidak bisa lagi membohongi perasaannya bahwa ia telah jatuh cinta pada Justin. Cuma ego nya yang selalu menolak hal itu. Tapi, sekarang dia bisa apa? Ia bukan siapa-siapa Justin dan tidak bisa mengatur hidupnya.
Myesha pun menyimpan ponselnya diatas meja. Ia melipat lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Ia menangis. Tidak ada yang mengingat hari spesialnya. Bahkan orang tuanya sekalipun. Ia terus menangis, tapi bunyi ponselnya mengalihkan perhatiannya. Menampilkan nama Reza disana.
'Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali'
"Halo?" Jawab Myesha dengan suara agak serak habis menangis.
"Halo Sha? Lo dimana? Justin kecelakaan." Ucap Reza.
"HAH? Dimana? Lo bohong kan? " Tanya Myesha.
"Gak penting tau gue boong. Gue serius." Ucap Reza.
Myesha jatuh, ia tidak kuat mendengar berita ini. Tangisnya makin pecah.
"Sha? Lo masih disana? Tunggu gue jemput lo." Ucap Reza.
Myesha pun dengan cepat berlari menuju kamarnya. Dan mengambil jaket karena ia sudah tidak peduli dengan penampilannya. Difikirannya sekarang hanya Justin dan Justin. Bahkan ia sudah lupa bahwa Justin telah membuatnya sakit hati dihari spesialnya. Yang terpenting adalah keselamatan Justin.
Saat mendengar klakson mobil dengan segera ia memasuki mobil yang ia yakini adalah mobil Reza.
"Za, cepetan. " Ucap Myesha.
"Sabar Myesha. Ini gue juga udah cepet-cepet kok" Ucap Reza.
"REZA CEPETAN" Teriak Myesha sambil menangis.
Tanpa menjawab ucapan Myesha, Reza pun mempercepat laju mobilnya menuju tempat yang akan dituju.
Myesha bingung, ini bukan jalan menuju rumah sakit. Ia tidak tahu ini jalan kemana.
"Reza, lo jangan bercanda yah. Ini bukan jalan ke rumah sakit." Ucap Myesha.
"Emang ini bukan jalan kerumah sakit." Ucap Reza, menyeringai.
"REZA LO JANGAN MAIN-MAIN YA SAMA GUE!!!!!!" Teriak Myesha.
"Myesha tutup mata lo atau gue bakal-" Ucap Reza terpotong.
"BAKAL APA? HAH?" Teriak Myesha."Bakal ngiket lo dan masukin lo gudang." Ucap Reza Tegas.
Karena ketakutan, Myesha pun menutup matanya. Tanpa sadar Reza tersenyum jahil disampingnya.
'Maafin gue Sha, ini perintah.' Batin Reza
"Gue kira lo udah beneran minta maaf, ternyata lo gak berubah sama sekali Za" Ucap Myesha masih sambil menangis.
Mereka pun sampai disuatu tempat yang tidak ingin Myesha ketahui tempat apa itu. ia masih menutup matanya, ditambah lagi Reza menambahkan penutup kain dimatanya. Ia hanya pasrah dibawa kemana oleh manusia laknat bernama Reza ini.
Tapi tak lama kemudian Myesha tak merasakan tarikan Reza lagi.
"Reza? Lo dimana?" Ucap Myesha.
Merasa tak mendapat jawaban Myesha pun membuka penutup mata kain dimatanya. Dan menyadari bahwa ia berada dalam ruangan. Ruangan ini gelap. Dan ia takut gelap. Ia mulai menangis lagi. Ia kembali melipat lututnya, berharap seseorang datang menolongnya.
"Justin lo dimana? Hiks, gue takut." Ucapnya sambil terisak.
AUTHOR NOTE
Myesha dibawa kemana tuh sama Reza?
Hai readers ku, maaf ya suka telat telat up gini.
Ini juga karena tugas rl yg juga numpuk.And
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
JugendliteraturMasalah percintaan? Itu sama sekali tidak pernah terfikirkan lagi oleh seorang yang bernama Adeeva Putri Myesha. Seorang kutu buku yang selalu jadi bahan bullyan siswa siswi di sekolah lamanya. Namun, karena mutasi orang tuanya, ia terpaksa untuk ik...