Karna sendiri adalah sepi, Berdua adalah bahagia dan Bertiga adalah luka.
****
"Kenapa Melody jam segini belum dateng?" Tanya Kim cemas.
"Iya tuh gak biasanya dia telat" jawab Paulin.
"Gak mungkin dia kesiangan, secara dia kan Miss Ontime" ucap Lucile.
Ucapan Lucile disetujui oleh Kim dan Paulin dengan anggukan.
TEETT
Dan kegelisahan sahabat Melody pun bertambah karena Melody tak kunjung datang padahal bel masuk sudah berbunyi.
"Handphonenya juga gak aktif" ucap Kim khawatir.
"Kita tunggu di kelas aja" ucap Paulin.
Paulin, Lucile, dan Kim pun akhirnya berjalan menuju kelasnya.
"Pagi anak-anak" Pak Sukito.
"Pagi Pak"
"Saya absen dulu" ucap Pak Sukito dan mulai mengabsen satu persatu.
"Alvaro Dimas"
"Ada"
"Amanda Lauren"
"Ada"
"...."
"...."
"Melody Gladys Baverly"
Semuanya pun diam tidak ada yang menyaut karna Melody tidak masuk.
"Melody kemana?" Tanya Pak Sukito.
"Gatau Pak"
"Telat paling Pak"
"Ada suratnya gak?"
"Gaada Pak"
Tok tok tok
Munculah guru BK dari balik pintu.
"Permisi Pak, tadi orang tua Melody sudah menelfon saya bahwa Melody sakit" ucap Guru BK tersebut.
"Oh iya Bu" jawab Pak Sukito.
"Yaudah saya permisi lagi Pak, mari" pamit guru tersebut.
"Iya Bu"
***
Melody hanya berdiam diri di ruma sakit dan ini membuatnya sangat bosan.
"Kak Mel mau pulang gerah mau mandi dirumah" rengek Melody.
Memang dari kemaren Melody belum mandi sama sekali.
"Gak Dek, nanti dimarahin Mamah" tolak Austin.
"Yaudah Mel pulang sendiri" ucap Melody sambil mau mencabut infusnya.
"Oke kita pulang sekarang" ucap Austin mengalah sebelum Melody mencabut infusnya.
Austin pergi dari ruangan Melody di rawat untuk memanggil dokter.
Austin masuk dengan dokter dibelakangnya dan ternyata dokter tersebut adalah Rio.
"Hay Dek" sapa Rio lembut.
Melody melengos ketika melihat dokternya ternyata Rio. Melody masih marah dengan Rio karena insiden Rio memukul Austin.
"Mel.." panggil Austin.
"Aku mau pulang sekarang, cepet copotin infus ini apa aku copot sendiri?" ucap Melody judes.
Rio hanya menghela nafas melihat kelakuan Melody yang marah kepadanya. Sedangkan Austin menatap tajam Melody tetapi yang di tatap mencuekkannya.
"Ayo Kak pulang" ajak Melody setelah selesai.
Melody langsung menarik Austin keluar ruangan tanpa berpamitan kepada Rio. Biasanya Melody selalu mencium pipi Rio jika berpamitan.
Austin pun pamit kepada Rio dan dijawab anggukan oleh Rio.
"Jangan marah sama Kak Rio, kasihan dia" ucap Austin memperingati setelah mereka berada di mobil perjalanan pulang.
"Yaya" ucap Melody memutar matanya malas.
"Kak Rio gitu karna dia khawatir sama kamu" ucap Austin.
"Hp aku mana ya Kak?" Tanya Melody mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Di tas kamu" jawab Austin.
Melody mengaktifkan handphone nya dan setelah aktif banyak notifications.
200 Line.
100 panggialan tidak terjawab.
50 WhatsApp.
Setelah itu handphone Melody bergetar dan nampaklah nama Kim.
Hallo?
Ya ampunn lo itu kemana aja sih?
Hp gue low dan gue males ngechas.
Lo gapapa kan?
Kagak elah, orang sehat wal alfiat ditanyakin.
Yaudah istirahat sono.
Iye iye bawel elah.
Setelah mengahiri panggilan Melody membuka Line.
Fauziff
Mel?
Kamu gakpapa kan?
Apa kamu sudah tidur?
Yasudah good night and sleep well. I love you
Mel bangun
Kamu sekolah gak?
Aku jemput ya?
Mel?
Kenapa gak di read dari kemarin?
Kamu gakpapa kan?
Kamu gak sakit kan?
Mel..
Jangan bikin aku khawatir
Kata temen kamu kamu gak masuk karna sakit. Apa itu gara-gara kemarin?
Maafin aku :(
Aku tau aku salah:(
Cepet sembuh ya. I love you. I miss you :( 💕
Melodygb
Aku gapapa kok, cumak demam aja.
Fauziff
Nanti pulang sekolah aku mampir ke rumah kamu ya?💕
Melodygb
Iya
Melody membaca pesan dari Fauzi sambil menghela nafas. Ya, tidak ada salahnya memberi kesempatan kedua untuk Fauzi.
***
Jangan lupa tinggalkan Vote, Commet, & Follow.
Makasihhh💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody
Teen Fiction"Aku pikir kau membalas cintaku dengan semua perhatian dan semangat yang kau kasih. Tapi apa? Setelah aku berjuang untuk bisa hidup bahagia bersamamu kau malah pergi meninggalkanku, sendiri dalam sepi yang sudah tak pernah ku rasakan ini. Apakah ini...