THIRTY TWO

1K 41 9
                                    

Terkadang didalam hubungan ada sebuah rahasia yang sulit untuk diucapkan bukan berarti kita tidak percaya tapi untuk menjaga.

***

"Mau gak mau lo harus minta pertolongan sama dia" jawab suara di sebrang sana.

"Apa gak ada cara lain?"

"Dia termasuk dokter terhebat di Australia Ri"

"Brengsek" umpat Rio.

Bukannya terkejut namun seseorang disebrang sana terkekeh mendengar umpatan Rio.

"Dimana si tua itu?"

"Dia punya nama Ri" ucap Axel, sahabat Rio memperingati.

"Peduli apa gue, yang gue butuhin cuma bantuan dia" geram Rio.

"Kalo lo minta bantuan sama dia kayak gitu gue jamin lo bakal ditolak mentah-mentah"

"Jangan kebanyakkan cikcok Axel" peringat Rio dengan menekan kata 'Axel'.

"Oke-oke dia masih dirumah sakit yang sama kaya dulu lo kerja"

Dan sambungan dimatikan sepihak oleh Rio.

Setelah menghubungi Axel Rio langsung menghubungi sekretarisnya.

"Diana pesankan tiket untuk penerbangan ke Australia sekarang juga" perintah Rio setelah panggilan diangkat oleh sekretarisnya.

"Baik Pak, ada lagi?" Tanya suara Diana dari sebrang.

"Tidak itu saja"

"Ah aku hampir lupa, hubungi Axel untuk menjaga Melody selama aku di Australia. Kalau bisa suruh dia tidur dirumahku" sambung Rio.

"Tapi Pak.."

"Tidak ada tapi-tapian Diana. Saya tau kamu dan Axel menjalin hubungan di belakang saya" ucap Rio sambil tersenyum karena mungkin sekretarisnya terkejut mengetahui hal yang selama ini dia dan sang kekasih sembunyikan.

Rio tidak bodoh, mungkin jika Axel bukan sahabatnya dan Diana bukan sahabat kekasihnya mungkin Rio tidak akan mencari tahu.

Setelah itu panggilan di putuskan sepihak oleh Rio dan tidak menunggu jawaban dari sekretarisnya.

Rio memejamkan matanya untuk sejenak dan memikirkan rencana untuk membuat si dokter tua bangka mengiyakan usulannya.

Sementara di tempat lain Fauzi sedang berada di balkon kamarnya memandang pemandangan diluar rumahnya.

"Zii" panggil Ibu Fauzi.

Fauzi yang merasa di panggilpun menengok.

"Ada apa Bun?" Tanya Fauzi sambil menghapiri ibunya.

"Duduk sini, Bunda mau tanya"

Fauzi menuruti perintah ibunya dan duduk di sampingnya.

Ibu Fauzi mengusap rambut Fauzi penuh sayang dan Fauzi pun menikmati momen tersebut.

"Melody apa kabar tadi?" Tanya ibu Fauzi.

"Baik Bun" jawab Fauzi dengan senyuman.

"Kapan kamu mau kasih tau Melody?"

Fauzi sontak melihat ke arah ibunya.

"Nggak tau Bun, mungkin gaakan Zii kasih tau. Zii gak tega liat Melody sedih" jelas Fauzi.

"Tapi semakin kamu sembunyiin semakin kamu nyakitin Melody Zii. Bunda tau apa yang kamu rasain, tapi Bunda juga gak tega liat Melody yang nunggu kamu setiap kamu kemo tanpa kabar"

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang