FIFTEEN

1.6K 63 0
                                    

Bintang tidak akan meninggalkan Bulan.
Matahari tidak akan meninggalkkan Bumi.
Begitupun aku yang tidak akan meninggalkan Kamu.

***

Tok tok tok

"Ya cari siap.. Fauzi?" Tanya Austin terkejut.

"Longtime no see brother" ucap Fauzi memeluk Austin layaknya adik yang merindukan kakak.

"Ayo masuk" ajak Austin.

Fauzi mengikuti Austin duduk di kursi ruang keluarga.

"Kapan balik? Gila makin cakep aja lo" ucap Austin sambil terkekeh.

"Elah bang, cakepan lo kali" sahut Fauzi.

"Masih aja panggil gue abang. Berasa ke abang-abang nasi goreng" ucap Austin tidak terima.

"Lah mirip kali" ucap Fauzi sambil tertawa.

"Pasti kesini cari Melody ya? Pasti Mel seneng lo dateng" ucap Austin.

Austin memang tidak tau bahwa Melody sudah tau bila Fauzi memang pindah ke Jakarta sejak 5 bulan lalu.

"Iya dong, pacar gue satu ini emang bgangenin" ucap Fauzi banggga.

Pletak

"Di taken dulu baru bilang pacar. Di taken aja belum udah ngaku-ngaku pacar" sindir Austin.

"Gampang" ucap Fauzi sambil manik turunkan alisnya.

Austin melempar bantal kecil ke muka Fauzi dan Fauzi pun tertawa.

"Kak rame banget ada apa sih?" ucap Melody yang baru bangun tidur sambil mengusap matanya.

Fauzi pun melongo melihat penampilan Melody.

Baju kebesaran warna hitam dan hotpand serta rambutnya yang di kucir satu asal membuat kesan imut seperti girlband korea.

"Biasa aja kalo liatin adek gue gausah sampek ileran gitu" sindir Austin.

Dengan bodohnya Fauzi mengusap mulutnya supaya ilernya hilang.

Austin tertawa sangat keras melihat aksi bodoh Fauzi.

Melody berjalan mendekat ke Austin dan duduk di samping Austin yang berarti Melody duduk diantara Austin dan Fauzi.

Melody menyender di dada Austin. Melody belum sepenuhnya terbangun jadi dia belum menyadari bila ada Fauzi.

Austin menampilkan senyum kemenangan ke arah Fauzi dan dibalas Fauzi dengan memutar bola matanya malas.

"Dek" panggil Austin pelan sambil mengusap punggung Melody lembut.

"Entaran Kak masih ngantuk" jawab Melody.

"Dilihatin Fauzi" bisik Austin.

Melody langsung menegakkan badan dan menengok ke samping.

Alangkah terkejutnya Melody melihat Fauzi sedang senyum kepadanya dan membawa rangkaian bunga mawar yang sangat indah.

Fauzi mengacak-acak rambut Melody.

"Nih" ucap Fauzi sambil memberikan bunga mawar.

"Gue cabut aja, bye" ucap Austin sambil meninggalkan Fauzi dan Melody.

"Eh, Kak" panggil Melody tapi Austin pura-pura tidak mendengar.

"Masih ngantuk ya?" Tanya Fauzi.

"Eh.. Enggak kok" jawab Melody salah tingkah.

Fauzi terkikik melihat Melody yang salah tingkah.

"Ada apa?" Tanya Melody.

"Gapapa kok, sana mandi terus ganti pakaian" suruh Fauzi.

"Emang mau kemana Kak?" Tanya Melody.

"Jalan-jalan" jawab Fauzi.

Wajah Melody langsung berubah menjadi senang karena dia sangat bosan di rumah sakit dan tidak sempat keluar, dia butuh refresing.

"Yaudah aku ke kamar dulu ya Kak" pamit Melody.

"Oke" jawab Fauzi.

Setelah Melody sudah masuk kedalam kamarnya dia segera mandi dan setelah itu berganti pakaian.

Melody turun dengan baju yang rapi.

"Yuk" ajak Melody.

...

Saat ini Melody dan juga Fauzi sedang berada di dufan. Jika kalian tanya bagaimana perasaan Melody? Tentu saja sangat senang. Perempuan mana yang tidak senang bila seseorang yang amat dia harapkan sudah kembali ya meskipun status mereka hanya sebatas TTM (Teman Tapi Mesra).

"Mau naik apa kamu?" Tanya Fauzi setelah masuk di area Dufan.

"Aku mau main semuanya" jawab Melody penuh semangat.

"Yakin?" Tanya Fauzi lagi.

"100% yakin" jawab Melody penuh tekat.

Fauzi yang melihat tingkah Melody yang sangat menggemaskan pun mengacak-acak rambut Melody.

Sedangkan Melody sendiri hanya tersenyum tanpa dosa.

Mereka mencoba semua wahana mulai dari yang menakutkan, menyeramkan, menegangkan, hingga sampai yang menyenangkan.

Tidak ada hari spesial selain hari ini bagi Melody maupun Fauzi.

Tak terasa waktu yang tadinya siang sekarang menjadi sunset.

Saat ini mereka sedang menikmati sunset dengan menaiki kora-kora. Romantis bukan?

"Mel" panggil Fauzi tiba-tiba.

"Ya?" Jawab Melody yang tadinya sibuk melihat pemandangan sunset dari kora-kora sekarang jadi menatap Fauzi penuh tanya.

"Aku memang bukan orang yang romantis, aku juga bukan orang yang penuh kejutan tapi aku hanyalah orang biasa dengan apa adanya. Aku hanya bisa berjanji dan menbuktikan tanpa bisa membual. Aku memang bukan perangkai kata yang indah. Aku hanya ingin kamu menjadi matahari dan bulan yang selalu menyinariku. Jadi mau kah kamu menjadi matahari dan bulan disetiap pagi dan malamku ?" Jelas Fauzi sambil menggengam tangan Melody sambil menatapnya.

Melody yang mendengar penjelasan Fauzi pun langsung speechless. Melody bingung harus berkata-kata apa lagi.

Melody hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama kemudia Fauzi mengelurkan kotak musik dan memberinya kepada Melody.

"Maaf aku cuma bisa ngasih kamu itu" ucap Fauzi.

"Gapapa, aku gak mintak apa-apa dari Kak Fau. Kak Fau ngasih ini aja aku udah seneng, makasih Kak" ucap Melody sambil menatap mata Fauzi.

"Anything for you" jawab Fauzi dengan senyuman tulus.

***

Jangan lupa tinggalkan Vote, Commet, & Follow.

Makasihhh💕

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang