NINETEEN

1.4K 46 0
                                    

Jika yang kau mau adalah memaafkan aku bisa
Tapi jika yang kau mau adalah melupakan kesalahan yang sudah kau buat. Maaf aku tidak bisa.

***

"Mel!!" Teriak sahabat-sahabat Melody sambil memeluk Melody.

"Hai girls" sapa Melody ceria dan membalas pelukan sahabat-sahabatnya.

"Sukir emang gila, kadang-kadang suka gak mikir kalo ngasih hukuman, mana gak minta maaf lagi" omel Lucile dengan amarah yang meluap-luap.

Melody hanya tekekeh mendengar omelan sahabatnya yang satu ini, bukannya menyeramkan tapi malah menggemaskan karena wajah Lucile yang seperti anak kecil.

"Lagian gue gak papa kok" ucap Melody mencoba meredamkan amarah Lucille.

"Gak papa, gundulmu" ucap lucile dan Paulin bersamaan.
Sementara Kim menyentil kepala Melody.

"Terlalu sadis caramu 🎶" ucap Melody sambil menyanyikan sebait lagu Afgan yang berjudul Sadis.

"Tolol" ucap Lucile dengan nada yang sinis.

"Yuk pulang" ucap Melody sambil menarik sahabat-sahabatnya keluar dari UKS.

"Nih tas lo berat" ucap Paulin sambil melempar tas Melody ke arah Melody.

Untung Melody bisa menangkap tasnya.

Memang sahabat-sahabatnya TSADES.

"Lo pulang naik apa?" Tanya Kim saat menuju ke parkiran.

"Gojek" jawab Melody yang sibuk membenarkan tasnya.

"Itu bukannya Kak Fauzi ya?" Ucap Paulin kepada sahabat-sahabatnya.

Sontak Melody, Paulin, dan Lucile melihat ke arah Fauzi berada.

Disana Fauzi sedang mengobrol dengan perempuan yang saat pertama kali Melody mengetahui Fauzi pindah kesini lagi.

Perempuan itu Candy Aulia Cantika Glass.

Fauzi tampak bahagia berbicara dengan Candy. Tak sesekali Fauzi mencubit pipi atau mengacak-acak rambut Candy. Fauzi dan Candy tampak serasi. Orang-orang pasti akan mengira mereka berpacaran.

Melody menghela nafas, dia pasrah apa yang terjadi selanjutnya.

Melody lelah menangisi Fauzi yang selalu bertingkah seenak jidatnya.

"Mel" panggil Kim prihatin.

"It's oke im fine" jawab Melody mencoba meyakinkan sahabatnya.

Ya meskipun sahabat Melody tau bila Melody tidak baik-baik saja.

Melody melihat Austin berada di gerbang sekolahnya duduk di motpr Ninja kesayangan Austin.

"Gue balik dulu ya, Kak Austin udah jemput. Bye girl's" pamit Melody setengah berlari menuju Kakaknya.

Melody melewati Fauzi begitu saja.

Sedangkan Fauzi yang mengetahui itu ingin mengejar tapi Melody sudah pergi terlebih dahulu.

"Kak pengen mampir ke kedai es cream ya?" Tanya Melody kepada sang Kakak yang sibuk mengendarai motor.

Austin hanya menjawab demgan anggukan.

Setelah sampai di kedai es cream, Melody dan Austin menunggu pesanan mereka.

Melody menyenden di pundak Austin dan Austin mengusap kepala Melody dengan penuh sayang.

Melody merasakan handphonenya  yang berada di tasnya bergetar tapi tetap mendiamkannya.

Tanpa melihat pun Melody tau bahwa Fauzi menelfonnya.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang