TWENTY TWO

1.5K 48 1
                                    

Saat ini aku tengah berdebat dengan malam, tentang siapa yang lebih dingin? Kamu ataukah malam ini?

***


Ini adalah hari ke 5 Melody tinggal di rumah Rio. Kedua orang tua Rio sudah pindah di London satu bulan yang lalu jadi tinggal Rio seorang dan asisten rumah tangganya.

"Non, makan dulu ditunggu aden di ruang makan" suara Bik Laksmi sambil mengetuk pintu kamar Melody.

"Iya Bik, masih ganti baju" jawab Melody setengah berteriak supaya Bik Laksmi dengar.

Rio sudah membujuk Melody dengan berbagai cara tapi Melody tetap marah kepada Rio.

"Entar sekolah Kak Io anter ya dek" tawar Rio setelah Melody berada di meja makan bersama ia.

"Gak perlu" jawab Melody singkat.

Rio menghela nafas mencoba menahan amarahnya yang sudah di ubun-ubun.

"Dek" panggil Rio lembut.

"Hm" gumam Melody tetap fokus kepada makanannya.

"Dek" panggil Rio sekali lagi tapi kali ini ada penekanan disetiap katanya.

"Aku berangkat" ucap Melody segera mengabil tasnya dan bergegas pergi meninggalkan Rio. Tapi baru beberapa jarak Melody merasakan ada yang menyengkram erat tangannya.

Melody berbalik dan menatap Rio yang mau mengeluarkan suaranya.

"Kamu kenapa sih? Kakak kan udah minta maaf, Kakak itu capek. Ngomong! Kamu mau Kakak ngelakuin apa biar kamu maafin Kakak??!!" Ucap Rio emosi.

Melody sudah berkaca-kaca karena ia tidak pernah dibentak oleh siapapun.

Rio yang melihat itu langsung memeluk Melody dan tangis Melody pecah.

"Maafin Kakak"

"Maaf"

Melody hanya mengeratkan pelukannya. Melody menyadari bahwa dia terlalu egois dan tidak memikirkan Rio.

"Maafin Kakak ya" ucap Rio lembut sambil mengelus rambut Melody.

"Eng... hiks... Ngak... hiks... Kak... hiks... Mel... hik... Yang... hiks.. Sal... hikss. Lah... hik...." ucap Melody disela-sela tangisannya.

"Udah jangan nangis, ntar tambah jelek" ucap Rio melepas pelukan sambil mengusap air mata Melody.

"Ih Kak Io" Melody memajukan bibirnya sebal.

"Gak-gak, becanda Kakak" ucap Rio mengacak-acak rambut Melody gemas.

"Ih Kak jadi berantakan lagi kan" ucap Melody sebal.

"Maap deh, ayo Kak Io ante sekolah nanti kamu telat" ucap Rio.

***

"Eh gila ya sumpah demi bulu ketek Saipul, si Ida masak foto sama si Ami dempet-dempet padahal dia bilang sendiri gini 'Pacaran itu haram, dosa. Deket-deket cowok juga bukan mukrim' lah kenyataannya dia sendiri dempet-dempet. Dasar pencitraan, ih gue pengen cekik tu si Nenek pencitraan" omel Lucile emosi.

"Masak sih?" Tanya Paulin kepo.

"Orang sirik mah emang gitu. Si Ida kan sebenernya pengen tapi sok-sok an pencitraan" ucap Kim.

"Kemakan omongannya sendiri dia" ucap Melody yang ditanggapi tawa oleh sahabat-sahabatnya.

Saat ini Melody sedang berada di kantin untuk menikmati istirahat. Ya sesekali sambil bergosip ria.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang